dunia dosen

Home » Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!

ⓘ Mau menerbitkan buku lebih hemat? Yuk, ambil diskon cetak buku hingga 35%! Klik di sini.

Apa perbedaan phd dan doktor temukan jawabannya di sini.

  • September 6, 2023
  • One Comment
  • 56,910 views

perbedaan Phd dan Doktor

Perbedaan PhD dan Doktor . Saat hendak melanjutkan pendidikan pascasarjana, di tingkat S3 maka akan muncul pertanyaan apa sebenarnya perbedaan PhD dan Doktor ? Pendidikan pascasarjana di jenjang S3 memang menyediakan tak hanya pilihan program studi. Namun juga dua pilihan gelar, pertama gelar PhD dan yang kedua adalah gelar Doktor. 

Meskipun di masyarakat sudah banyak yang memiliki kedua gelar tersebut. Namun, masih banyak yang belum mengetahui perbedaan dari keduanya. Apakah kamu juga demikian? Maka bisa menyimak ulasan di bawah ini. 

Apa Itu Program Doktor? 

Hal pertama yang perlu dipahami adalah program Doktor, yaitu jenjang pendidikan tertinggi (S3) dalam pendidikan tinggi dan ditempuh di perguruan tinggi dalam negeri. Sehingga bagi mahasiswa yang sudah merampungkan jenjang S2 atau Magister, maka bisa mempertimbangkan untuk melanjutkan ke jenjang S3. 

Jika pendidikan S3 ini diraih di perguruan tinggi dalam negeri, baik itu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Maka ketika sudah menyelesaikan penyusunan tesis dan dinyatakan lulus, mahasiswa tersebut berhak mendapatkan gelar Doktor. 

Gelar ini kemudian disematkan di depan nama mahasiswa yang bersangkutan dan menjadi tanda bahwa dirinya sudah menyelesaikan pendidikan S3 di dalam negeri. Adapun untuk pilihan program studi sudah sangat banyak, mayoritas berasal dari jurusan akademik. Sebab sebagian besar yang kuliah sampai S3 datang dari kalangan guru dan dosen. 

Namun, secara perlahan saat ini sudah banyak pemilik gelar Doktor yang memilih jurusan pendidikan umum. Setelah lulus beberapa diantaranya bisa berkarir secara profesional di berbagai perusahaan maupun mendirikan perusahaan sendiri. Sehingga lulusan Doktor atau S3 kini tak hanya didominasi oleh kalangan dosen. 

Program Doktor yang merupakan gelar akademik tertinggi kemudian pelaksanaannya diatur di dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 212/U/1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor. Melalui Kepmendikbud tersebut kemudian dijelaskan mengenai tujuan diselenggarakannya Program Doktor. Yaitu: 

  • Menghasilkan lulusan yang berjiwa Pancasila dan memiliki integritas ilmiah. 
  • Menghasilkan lulusan yang bisa bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, kesenian, dan permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat luas. 
  • Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan keterampilan teknis. 
  • Menghasilkan lulusan yang menguasai pendekatan teori, konsep, dan paradigma dari bidang keilmuan yang diambil mahasiswa. 
  • Menghasilkan lulusan yang akrab dengan karya dan pemikiran yang mutakhir. 
  • Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam wawasan keahliannya. 
  • Menghasilkan lulusan yang mampu mengkomunikasikan pikiran dan hasil karyanya dengan baik kepada rekan sejawat maupun masyarakat luas. 

Lalu, apa perbedaan PhD dan Doktor ? Supaya bisa menjawab pertanyaan ini maka perlu tahu juga definisi dari gelar PhD yang akan dijelaskan di bawah. 

Baca Juga: Cara Penulisan Gelar PhD yang Benar, Jangan Sampai Salah Lagi ya!

Apa Itu Program PhD? 

Supaya lebih mudah memahami detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor maka perlu mengetahui juga definisi dari Program PhD. Program PhD merupakan gelar akademik tertinggi (S3) di perguruan tinggi yang diperoleh dari perguruan tinggi di suatu negara. Jadi, untuk mahasiswa Magister yang melanjutkan pendidikan S3 di luar negeri bisa meraih gelar ini. 

Namun, perlu dilihat juga Program PhD tersebut ditempuh di negara mana. Sebab tidak semua negara memberikan gelar PhD kepada lulusan Doktor di negaranya. PhD sendiri merupakan kepanjangan dari Doctor of Philosophy . Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan secara mentah sebagai gelar Doktor Filsafat. 

Namun definisinya bukan seperti itu, karena gelar PhD tidak hanya diberikan kepada lulusan S3 ilmu filsafat namun juga bidang keilmuan lainnya. Meraih gelar PhD secara praktis hanya bisa dilakukan di negara yang memang memberikan gelar tersebut untuk lulusan S3. Sebab sekali lagi, tidak semua negara menerapkan kebijakan seperti ini. 

Dilansir dari Wikipedia , gelar PhD diterapkan oleh sistem pendidikan di negara Amerika Serikat dan juga Inggris Raya. Jadi, untuk kamu yang di masa mendatang melanjutkan S3 di dua negara tersebut. Maka setelah lulus bisa mendapatkan gelar PhD di belakang nama. 

Sedangkan bagi negara di luar Amerika dan Inggris, mayoritas memberikan gelar Doktor bagi lulusan S3 sama seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Engineering, Doctor of Economy, Doctor of Science , dan lain sebagainya. 

Dilihat dari persyaratan, maka syarat untuk bisa mengikuti Program PhD adalah sama dengan syarat Program S3. Yakni mahasiswa harus sudah menyelesaikan jenjang S1 dan juga S2, yang tentu bisa dibuktikan secara valid. Jadi, kalau kamu ingin kuliah S3 di Inggris atau Amerika pastikan sudah menyelesaikan studi Magister atau S2. 

Perbedaan PhD dan Doktor 

Dari penjelasan di atas, apakah sudah bisa dipahami apa saja perbedaan PhD dan Doktor ? Pada dasarnya antara Doktor dengan PhD adalah sama, yakni sama-sama gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi, mahasiswa yang sudah merampungkan studi S3 berhak mendapatkan gelar tersebut. 

Hanya saja PhD hanya bisa diraih ketika menempuh S3 di negara dengan gelar tersebut, misalnya Amerika Serikat dan Inggris. Sebagaimana yang dijelaskan di atas. Sebaliknya, jika studi S3 dilakukan di dalam negeri maka gelar yang didapatkan adalah Doktor. Hal ini juga diterapkan oleh negara selain Amerika dan Inggris. 

Jadi, jika masih bertanya atau mendapat pertanyaan mengenai apa perbedaan PhD dan Doktor ? Maka bisa menjelaskan seperti yang disampaikan di atas, keduanya sama hanya berbeda dari tempat dimana gelar tersebut diraih. Artinya, semua mahasiswa S2 memiliki kesempatan sama besar untuk memiliki salah satu gelar tersebut. 

Lalu, lebih baik yang mana antara mengambil S3 di luar negeri dengan di negeri sendiri? Kalau pertanyaan ini muncul maka sekali lagi, jawaban akan disesuaikan dengan keputusan dan pemikiran masing-masing. 

phd apa itu

Beberapa orang menganggap kuliah S3 lebih baik dilakukan di luar negeri, karena diakui kualitas pendidikannya lebih baik. Namun, banyak juga yang menganggap kuliah S3 di Indonesia atau di negeri sendiri juga pilihan yang terbaik. Apalagi sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sukses menorehkan prestasi internasional. 

Sehingga perguruan tinggi semacam ini menjadi destinasi terbaik untuk mendapatkan gelar Doktor. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah memilih jurusan yang memang diminati atau sesuai keinginan. Sebab baik Doktor maupun PhD sama-sama dituntut untuk menciptakan pembaharuan di dalam tesis. 

Baca Juga: Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?

Bisa dibayangkan ya, bagaimana tekanan yang dialami jika mengambil bidang keilmuan yang tidak sesuai minat atau keinginan? Jadi, supaya lebih mudah untuk dinikmati dan lebih mudah fokus sekaligus mudah menyelesaikan tesis. Memilih bidang keilmuan yang sesuai menjadi kunci selain memilih perguruan tinggi yang tepat. 

Tips Memilih Perguruan Tinggi untuk Mengambil Program S3 

Setelah mengenal lebih detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor , maka tinggal fokus menentukan harus kuliah di dalam atau luar negeri. Kedua pilihan ini masing-masing memiliki kelebihan dan juga kekurangan, sehingga perlu dipertimbangkan masak-masak. Setelah berhasil menentukan pilihan antara kuliah di dalam atau luar negeri. 

Maka PR selanjutnya, adalah memilih perguruan tinggi yang tepat. Baik di luar negeri maupun dalam negeri untuk standar pemilihan perguruan tinggi pada dasarnya nyaris sama. Khusus untuk pemilihan perguruan tinggi saat melanjutkan studi S3, memang pemilihannya harus mempertimbangkan hal-hal yang spesifik. 

Tidak bisa lagi mempertimbangkan hal umum seperti ketika memilih perguruan tinggi untuk menyelesaikan studi S1 maupun S2. Sehingga yang namanya ranking perguruan tinggi sudah tidak lagi relevan. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut beberapa tips memilih perguruan tinggi untuk studi S3: 

1. Reputasi Bidang Keilmuan yang Akan Diambil 

Tips pertama yang perlu dilakukan pada saat memilih perguruan tinggi yang tepat untuk menempuh program S3 adalah reputasi bidang keilmuan. Maksudnya, kamu perlu memperhatikan reputasi dari bidang keilmuan yang akan kamu ambil di perguruan tinggi tersebut. 

Sehingga mempertimbangkan reputasi yang lebih spesifik, yakni sesuai bidang keilmuan yang akan diambil bukan secara umum. Jadi, ketika mencari perguruan tinggi untuk menempuh S3 pastikan tidak lagi memperhatikan ranking perguruan tinggi. Misalnya peringkat dari Webometrics maupun lembaga internasional lain. 

Mengapa? Sebab, saat kamu kuliah S3 maka akan belajar secara mandiri yakni mutlak dilakukan di lingkungan bidang keilmuan yang diambil. Sejak awal masuk sampai menyelesaikan penyusunan tesis. Sehingga tidak lagi ikut carut marut segala kegiatan antar bidang keilmuan di perguruan tinggi tersebut. 

Selain itu, kuliah S3 di perguruan tinggi yang bidang keilmuannya punya reputasi bagus memberi banyak keuntungan. Misalnya mendapatkan tempat yang terhormat di dunia akademik. Lalu, bagaimana mengetahui reputasi bidang di sebuah perguruan tinggi? 

Kamu bisa mulai dengan mencari tahu publikasi riset dari para dosen di perguruan tinggi tersebut. Selain itu juga melihat paten apa saja yang berhasil didapatkan oleh para dosen di perguruan tinggi tersebut. Setiap dosen yang berprestasi adalah dosen di bidang keilmuan spesifik, dan bisa membantu mengetahui reputasi bidang keilmuan yang diinginkan. 

Baca Juga : Mau Cepat Lulus Program Doktor? Jangan Salah Pilih Promotor

2. Mempertimbangkan Reputasi Pembimbing 

Salah satu perbedaan PhD dan Doktor adalah lokasi perguruan tinggi tempat meraih gelar tersebut. Perlu diakui pemilihan perguruan tinggi yang tepat kemudian memberi dampak sangat signifikan pada proses studi. Selain memperhatikan reputasi bidang studi, juga perlu memperhatikan reputasi pembimbing. 

Selama kuliah S3, pembimbing memiliki peran sangat krusial sejak awal kamu masuk kuliah sampai lulus. Pembimbing bagi mahasiswa S3 tak hanya memberi bantuan dan arahan saja. Namun, menjadi pihak yang berhak untuk mengambil keputusan tertentu yang berkaitan dengan kamu sebagai mahasiswa di bawah bimbingannya. 

Sehingga tidak berlebihan jika di kalangan mahasiswa S3, dosen pembimbing menjadi faktor yang menentukan keberhasilan studi. Jadi, selain mengecek reputasi bidang keilmuan juga perlu mengecek reputasi dosen pembimbing di dalam suatu perguruan tinggi. 

Kualitas dan reputasi dosen pembimbing bisa diukur dari prestasi yang berhasil ditorehkan dosen tersebut. Misalnya jenis penelitian yang dilakukan, paten yang didapatkan, dan lain sebagainya. 

3. Fasilitas yang Tersedia 

Tips berikutnya adalah mengutamakan perguruan tinggi yang bisa menyediakan fasilitas yang mendukung. Fasilitas ini akan sangat membantu pada saat melakukan riset untuk tesis. Sehingga jangan sampai menghadapi kendala dari minimnya fasilitas dan sumber daya lain, dan membuat tesis terbengkalai. 

Kuliah di program Doktor atau S3 akan ditempuh selama 3 sampai 4 tahun dan pada beberapa kasus bisa 3,5 tahun. Nyaris separuh diantaranya, yakni 2 tahun atau kurang sedikit dihabiskan untuk menyusun tesis. Sehingga tanpa fasilitas dan sumber daya yang mendukung, dijamin mudah frustasi. 

Topik tesis idealnya mendapatkan dukungan fasilitas dari perguruan tinggi, misalnya tersedianya peralatan di laboratorium dan sebagainya. Sehingga penelitian bisa berjalan lancar dan tesis bisa segera diselesaikan. 

Hanya saja tidak semua perguruan tinggi sudah sangat memperhatikan fasilitas yang bisa disediakan kepada mahasiswa S3. Terutama di perguruan tinggi yang berada di negara berkembang. Kebanyakan mahasiswa S3 memilih untuk berpikir realistis, yakni mencari topik tesis yang fasilitasnya sudah ada di perguruan tinggi. 

Hal ini memang membantu tesis bisa berjalan sesuai rencana, namun dijamin tidak maksimal. Sebab idealnya, topik ditentukan dulu dan baru kemudian mendapatkan dukungan fasilitas dari perguruan tinggi. Jika sebaliknya, maka tesis akan memiliki terlalu banyak batasan. 

4. Lingkungan Akademik 

Tak kalah penting adalah memperhatikan kondisi lingkungan akademik di sebuah perguruan tinggi. Lingkungan akademik ini meliputi semua aspek lingkungan di sebuah perguruan tinggi tempat studi pascasarjana ditempuh. Mulai dari interaksi dengan para dosen maupun dengan sesama mahasiswa S3. 

Dosen yang bisa memberi arahan dan bimbingan yang baik sekaligus memberi keputusan yang menguntungkan kamu. Sudah tentu akan memberi dukungan maksimal pada proses penyelesaian studi S3. 

Begitu juga dengan teman-teman sesama mahasiswa S3, dimana dengan teman yang sama-sama bisa diajak berdiskusi akan lebih menguntungkan. Selalu fokus membahas tesis dan masalah perkuliahan lain. Sekaligus mencari hiburan atau rekreasi yang memberi kemudahan melepaskan penat. 

Lingkungan akademik seperti ini tentunya terbilang kondusif dan memberi dukungan maksimal pada saat menyelesaikan studi S3. Mayoritas mahasiswa yang berada di lingkungan akademik terbaik bisa lulus tepat waktu bahkan lebih cepat. 

Baca Juga: Ini Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor

5. Lingkungan Non Akademik 

Selain memperhatikan lingkungan akademik, calon mahasiswa S3 juga perlu memperhatikan lingkungan non akademik. Yakni meliputi lokasi perguruan tinggi, bahasa yang digunakan di kampus maupun luar kampus, menu makanan yang bisa dikonsumsi setiap hari, dan lain sebagainya. 

Bagi kamu yang kuliah S3 di perguruan tinggi dekat rumah maka aspek ini tidak perlu dipikirkan berlebihan. Sebab dijamin sudah merasa nyaman dan cocok dengan lingkungan non akademik. Hal ini terjadi karena kamu sudah lahir dan tumbuh di lingkungan tersebut, kamu tentu tidak perlu tinggal di kost saat kuliah di dekat rumah. 

Lain halnya jika harus kuliah sampai luar pulau bahkan luar negeri, misalnya di Amerika Serikat agar bisa mendapatkan gelar PhD yang dinilai lebih bergengsi. Praktis akan dihadapkan pada budaya masyarakat yang berbeda dan demikian juga dengan menu makanan, bahasa yang digunakan, dan lain-lain. 

Ada baiknya sudah mempersiapkan diri dengan semua perbedaan tersebut agar tidak kaget. Sekaligus lebih mudah untuk beradaptasi, misalnya sudah belajar bahasa yang digunakan oleh masyarakat di lingkungan sekitar kampus. Jika kuliah S3 di Amerika maka setidaknya sudah belajar bahasa Inggris. 

Pemilihan perguruan tinggi yang tepat sudah tentu sangat mempengaruhi proses studi S3, baik di dalam maupun luar negeri. Jika tips di atas terlalu menyampaikan banyak pertimbangan. Maka setidaknya bisa hanya mempertimbangkan poin pertama sampai ketiga.  Kunci sukses kuliah S3 adalah fokus untuk belajar dan menyusun persiapan sejak jauh-jauh hari. Termasuk mencari tahu perbedaan Phd dan Doktor agar bisa menentukan lebih tepat kuliah S3 di dalam atau luar negeri.

Artikel Terkait:

  • Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor?
  • Mau Cepat Lulus Program Doktor? Jangan Salah Pilih Promotor
  • Ini Kunci Meraih Beasiswa Magister dan Doktor
  • Tips Mendapatkan Beasiswa Doktoral

Picture of Salmaa

1 thought on “Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!”

phd apa itu

Semoga bisa lanjut S3, aminnnn

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

RELATED POST

kalau mau jadi dosen

Ini 7 Hal yang Harus Kamu Siapkan Kalau Mau Jadi Dosen

Tahap Pemutakhiran Data NIK Dosen Melalui SISTER 2024

Tahap Pemutakhiran Data NIK Dosen Melalui SISTER 2024

Tahap Pemutakhiran Data Status Kepegawaian dan Ikatan Kerja Dosen di SISTER 2024

Tahap Pemutakhiran Data Status Kepegawaian dan Ikatan Kerja Dosen di SISTER 2024

Pemutakhiran Data dan Pengajuan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen di SISTER 

Pemutakhiran Data dan Pengajuan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen di SISTER 2024

Cara Pemutakhiran Data Rumpun Ilmu Melalui SISTER

Cara Pemutakhiran Data Rumpun Ilmu Melalui SISTER 2024

Pemutakhiran Data dan Pengajuan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen di SISTER

Ketentuan Kenaikan Jabatan Akademik pada Masa Peralihan di Platform SISTER

perbedaan abstrak dan pendahuluan

7 Perbedaan Abstrak dan Pendahuluan pada Artikel Ilmiah 

Panduan menulis buku terbaru 2024. gratis.

Download Ebook Cara Praktis Menulis Buku White

Jangan Lewatkan

Tahap Pemutakhiran Data NIK Dosen Melalui SISTER 2024

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Get Started

  • Daftar Kontributor
  • S&K Kontributor
  • Menerbitkan Buku

Hubungi kami

  • Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email :  [email protected]

Telpon : 081362311132

Dunia Dosen

Dunia Dosen

Dunia Dosen adalah portal informasi seputar dosen yang telah hadir sejak tahun 2016. Dunia Dosen memiliki visi untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, serta produktivitas rekan-rekan dosen dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk negeri.

  • Tim Redaksi

Hubungi Kami

  • [email protected]
  • 081362311132

2024 © All Reserved – Dunia Dosen

Logo Deepublish

  • Profil Usaha
  • Daftar Menerbitkan Buku
  • Kirim Naskah
  • Cek Progess Buku
  • Cek Royalti Buku
  • Kerjasama Net Promoter
  • Jasa Parafrase
  • Jasa Pengurusan HAKI
  • Konsultasi Menulis
  • Kerjasama Workshop
  • Program Reseller
  • Promo Khusus Penulis Deepublish
  • Dasar Menulis
  • Cara Menerbitkan Buku
  • Memasarkan Buku
  • Teknik Menulis
  • Writing Advice
  • Writing Tools
  • (NEW 2024) Panduan Menulis Buku Ajar Sesuai RPS
  • (NEW 2024) Kunci Sukses Publikasi
  • (NEW 2024) Menulis dengan Etika untuk Hindari Plagiarisme
  • (PREMIUM) Cara Praktis Menulis Buku
  • (NEW) Sukses Menulis Buku Referensi
  • (NEW) Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
  • Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
  • Rahasia Menulis Buku Ajar
  • Self Publishing
  • Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme

logo deepublish

⚠️ Cetak buku diskon 35% dan gratis ongkir se-Indonesia, MAU? Ambil diskon di sini!

Home » Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

  • Juli 14, 2023
  • No Comments

apa itu phd

Pernahkah kamu bertanya mengenai apa itu PhD? Bagi beberapa orang istilah PhD terasa memusingkan karena dianggap sama sekaligus berbeda dengan gelar doktor. Jadi, PhD maupun Doktor memang sama-sama gelar pendidikan tertinggi di dunia akademik. 

Meskipun begitu, kedua gelar ini punya perbedaan yang tentu wajib dipahami. Jangan sampai salah mengartikan bahwa pemilik gelar PhD adalah ahli di bidang filsafat, padahal artinya jauh berbeda. 

Supaya tidak keliru penafsiran, dan juga bisa tahu kapan bisa meraih gelar PhD dan kapan bisa meraih gelar Doktor. Maka uraian berikut perlu disimak. 

Apa Itu Program Doktor? 

Hal pertama yang akan dibahas sebelum menemukan jawaban dari pertanyaan apa itu PhD adalah pengertian dari program Doktor. Doktor pada dasarnya adalah program studi pascasarjana atau gelar pendidikan bagi siapa saja yang menyelesaikan studi S3. 

Dalam dunia pendidikan tinggi, gelar pendidikan dimulai dari D1 sampai D4/S1 untuk mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi vokasi. Kemudian di universitas umum ada gelar S1, S2, dan yang tertinggi adalah S3. 

Lulusan S3 kemudian diberi gelar Doktor, penulisan gelar ini ditempatkan di depan nama penyandang atau pemiliknya. Sehingga berbeda dengan gelar S1 maupun S2 yang ditempatkan di belakang nama. 

Apapun jurusan atau bidang keilmuan yang diambil saat menempuh pendidikan S3, maka dipastikan akan memperoleh gelar Doktor. Gelar Doktor sendiri bisa didapatkan setelah menempuh perkuliahan antara 6 sampai 14 semester atau berkisar antara 3-7 tahun. 

Namun, untuk menentukan jangka waktu perkuliahan S3 maka perlu disesuaikan dengan kebijakan dari kampus. Beberapa kampus bahkan memberikan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun. 

Selain itu, cepat lambatnya mahasiswa S3 lulus dan berhak mendapatkan gelar Doktor juga ditentukan oleh kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Jika sudah menyiapkan disertasi sejak dini, maka bisa lulus lebih cepat. Begitu juga sebaliknya. 

  • 10 Kerja Sampingan Dosen yang Paling Menguntungkan
  • 12 Tipe Mengajar Dosen Masa Kini di Kampus, Valid kan?
  • 10 Tipe Dosen saat Mengajar Daring, Anda yang Mana?

Apa Itu Program PhD? 

Kemudian, apa itu PhD? Setelah mengetahui apa itu Doktor, maka selanjutnya perlu mengetahui pengertian dari PhD. PhD merupakan kependekan dari Doctor of Philosophy . Meskipun ada kata philosophy yang artinya filsafat, namun gelar PhD tidak lantas hanya dimiliki oleh lulusan ilmu Filsafat saja. 

PhD sendiri kemudian diartikan sebagai gelar pendidikan yang bisa dimiliki oleh mahasiswa S3 yang sudah menyelesaikan masa perkuliahannya. Gelar PhD memiliki kesamaan dengan gelar Doktor, yakni sama-sama disandang oleh lulusan S3. 

Hanya saja, PhD dan Doktor diterima oleh mahasiswa yang kuliah S3 di negara tertentu. Kuliah S3 di Indonesia dan sejumlah negara di Asia biasanya mendapatkan gelar Doktor. Tidak peduli mengambil jurusan apa, setelah lulus langsung mendapat gelar Doktor. 

Sementara untuk mahasiswa yang kuliah S3 di universitas yang ada di negara Amerika dan Inggris (UK – United Kingdom). Maka akan mendapatkan gelar PhD pada saat berhasil menyelesaikan studi S3 tersebut. 

Kemudian untuk kata filsafat di dalam gelar PhD bukan menunjukan bahwa gelar ini dimiliki lulusan ilmu filsafat. Melainkan menunjukan PhD sebagai gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik. 

Sebab seperti yang diketahui bersama, gelar PhD bisa didapatkan jika sudah menyelesaikan pendidikan tertinggi yakni S3. Sehingga sudah dianggap sebagai ahli di bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut. 

Apakah PhD Sama dengan S3?

Setelah mengetahui apa itu PhD, mungkin akan bertanya-tanya apakah PhD ini sama dengan S3? Jadi, pada dasarnya keduanya berbeda sebab S3 mengarah pada jenjang pendidikan tinggi yang diraih atau dijalankan oleh seseorang. 

Sementara untuk PhD adalah gelar pendidikan yang diraih setelah menyelesaikan studi S3 di universitas yang menerapkan pemberian gelar tersebut. Jadi, tidak semua mahasiswa S3 bisa meraih gelar PhD apalagi jika tidak sampai lulus. 

Supaya bisa mendapatkan gelar PhD, seseorang perlu mengikuti perkuliahan selama 6-14 semester. Artinya, studi PhD memakan waktu sekitar 3-7 tahun dengan menyelesaikan disertasi. 

Perbedaan PhD dan Doktor 

Hal berikutnya yang perlu dibahas dan dipahami selain tentang apa itu PhD, adalah perbedaan PhD dan Doktor. Sebelumnya, kedua gelar ini punya persamaan yakni sama-sama didapatkan oleh lulusan S3. 

Jadi, setelah menyelesaikan pendidikan S3 seorang mahasiswa bisa mendapatkan gelar Doktor maupun PhD, biasanya salah satunya. Gelar lulusan S3 ini ditentukan oleh perguruan tinggi mana yang dipilih untuk menyelesaikan pendidikan S3. 

Sebagaimana yang disampaikan di awal, gelar Doktor umum diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan gelar PhD diberikan kepada mereka yang menyelesaikan S3 di negara tertentu. 

Misalnya di perguruan tinggi yang ada di Amerika dan juga Inggris. Semua perguruan tinggi di dua negara tersebut memberikan gelar PhD kepada lulusan S3. Jadi, jika kamu menempuh S3 di Amerika atau mungkin di Inggris maka akan mendapatkan gelar PhD. 

Sebaliknya, jika kamu menyelesaikan S3 di perguruan tinggi Indonesia, Malaysia, Australia, dan negara lainnya maka mendapatkan gelar Doktor. Jadi, perbedaan PhD dan Doktor terletak pada universitas tempat menempuh pendidikan S3. 

Sehingga bisa diartikan bahwa gelar PhD dan Doktor sama tingkatannya, tidak ada yang lebih baik atau lebih unggul. Sebab sama-sama diberikan kepada lulusan S3. Hal penting lainnya adalah apabila lulusan universitas Inggris ingin berkarir di dunia akademik tanah air. 

Maka perlu mengurus penyetaraan ijazah S3 mereka di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyetaraan ijazah umum dilakukan oleh lulusan S2 maupun S3 luar negeri yang ingin menjadi dosen di Indonesia. Namun bisa juga untuk profesi lain jika ditetapkan oleh instansinya. 

Cara Mendapatkan Gelar PhD

Setelah memahami apa itu PhD, maka bisa jadi muncul keinginan untuk meraih gelar PhD tersebut. Sebab masyarakat Indonesia mayoritas meyakini bahwa kualitas pendidikan tinggi di luar negeri lebih unggul. Apalagi untuk negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. 

Gelar PhD kemudian dinilai lebih bergengsi, apalagi bisa menyelesaikan perkuliahan di negara lain yang tentu lebih menantang. Pertama, karena bahasa di kelas tentu menggunakan bahasa Inggris. Sehingga lulusannya dijamin fasih bahasa internasional tersebut. 

Kedua, mayoritas universitas di Amerika dan Inggris masuk ke dalam daftar strategis universitas terbaik di dunia. Pemeringkatan ini merupakan hasil dari sejumlah lembaga pemeringkatan universitas dunia. Jadi, wajar jika banyak yang berusaha meraih gelar PhD. 

Lalu, bagaimana cara mendapatkan gelar PhD tersebut? Ada beberapa syarat dan ketentuan perlu dipenuhi agar bisa mendapatkan gelar PhD. Berikut detailnya: 

1. Menempuh Pendidikan S3 di Negara yang Tepat 

Dari penjelasan apa itu PhD yang dijelaskan di awal tentu bisa dipahami bahwa tidak semua universitas di semua negara memberi gelar ini untuk lulusan S3. Sejauh ini hanya diberikan oleh negara Amerika dan Inggris. 

Jadi, cara pertama agar bisa meraih gelar PhD adalah kuliah S3 di negara yang tepat. Cari tahu negara mana saja yang lulusan S3-nya diberikan gelar PhD, setelah menemukan daftarnya. 

Baru kemudian mencari tahu daftar perguruan tinggi di negara tersebut, dan temukan jurusan yang diinginkan di salah satunya. Tidak ada salahnya mengutamakan perguruan tinggi dengan kualitas terbaik. 

Supaya bisa menikmati kegiatan pembelajaran yang terbaik juga dengan dukungan fasilitas lengkap sekaligus modern. Setiap negara memiliki banyak perguruan tinggi, sama seperti di Indonesia. 

Menariknya, tidak semua perguruan tinggi di suatu negara punya kualitas mumpuni. Jadi, harus jeli memilih kampus untuk kuliah S3 di luar negeri. Semakin bagus kualitasnya maka semakin tepat untuk dipilih. 

2. Mempublikasikan Jurnal Internasional 

Salah satu syarat untuk bisa lulus S3 adalah melakukan publikasi artikel ilmiah ke jurnal internasional. Gelar PhD bisa didapatkan dengan memenuhi syarat satu ini, sebab sebagian besar universitas yang memberi gelar PhD mewajibkan publikasi. 

Jadi, usahakan sudah memahami bagaimana cara mempublikasikan artikel ke jurnal internasional. Jika sudah tahu maka tinggal dieksekusi untuk memenuhi syarat umum bisa lulus S3 dan menyandang gelar PhD. 

Publikasi ini bisa dalam bentuk 1 jurnal internasional, namun beberapa universitas mensyaratkan jumlah lebih dari satu. Beberapa mensyaratkan publikasi 2 jurnal, 3 jurnal, atau bahkan lebih. 

Jadi, kembali ke poin pertama dalam memilih kampus untuk meraih gelar PhD. Cek reputasinya dan cek juga persyaratan untuk lulus S3 di dalamnya. Tidak berlebihan jika mencari universitas dengan syarat publikasi hanya 1 jurnal internasional. 

Jumlah publikasi yang lebih sedikit tentu lebih mudah untuk dipenuhi, sebab artikel ilmiah tersebut tentu merupakan artikel yang relevan dengan bidang keilmuan yang diambil. Sekaligus berisi data hasil penelitian, baik penelitian diri sendiri maupun penelitian kolaborasi dan pengembangan.  

3. Submit Tesis 

Cara meraih gelar PhD selanjutnya adalah melakukan submit tesis, Dimana tesis adalah tugas akhir untuk lulus jenjang S2. Sehingga untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang S3 perlu dibuktikan sudah menyelesaikan tesis di universitas sebelumnya. 

Jadi setelah memahami betul apa itu PhD, maka bisa segera memenuhi persyaratan untuk meraihnya. Syarat ketiga adalah submit tesis yang sudah diselesaikan saat lulus S2. 

Tesis ini bisa diserahkan ke bagian akademik di fakultas masing-masing sehingga bisa langsung diproses. Jika belum maka bisa segera dilakukan, jika sudah maka tinggal dilaporkan saja sudah melakukan submit untuk memenuhi syarat berikutnya. 

  • Kenapa Dosen Harus Menulis Buku?
  • Bisa Membantu Akreditasi Institusi, Inilah 7 Manfaat Menulis Buku Bagi Dosen
  • Penilaian Poin Angka Kredit Dosen – Kuasai 3 Ketentuan

4. Lulus PhD Defense (Sidang Tertutup) 

Cara atau syarat berikutnya untuk bisa mendapatkan gelar PhD adalah lulus atau dinyatakan lulus PhD Defense. Adapun yang dimaksud dengan PhD Defense adalah sidang tertutup untuk menentukan lolos tidaknya kualitas disertasi yang disusun. 

Disebut sidang tertutup karena sidang ini adalah proses mempresentasikan disertasi di hadapan para profesor. Sehingga hanya disaksikan dan diikuti oleh dosen pembimbing dan para profesor yang melakukan wawancara pengujian. 

Jumlah profesor yang melakukan wawancara bisa 3 orang dan bisa juga lebih sesuai kebutuhan. Jika para profesor ini menyatakan hasil wawancara bagus dan kamu dinyatakan lulus maka bisa lanjut ke tahap selanjutnya. 

5. Lulus Sidang Terbuka 

Usai mengikuti sidang tertutup dan dinyatakan lulus, maka tahap kedua untuk meraih gelar PhD adalah mengikuti sidang terbuka. Lebih tepatnya berusaha lulus di sidang terbuka tersebut. 

Sidang terbuka adalah proses presentasi disertasi di hadapan beberapa profesor dari fakultas keilmuan yang sama. Kemudian diikuti dengan proses tanya jawab seputar isi disertasi tersebut. 

Sidang terbuka untuk meraih gelar PhD Diikuti dan disaksikan lebih banyak orang. Jumlah profesor yang ikut dalam sidang terbuka lebih banyak dan di beberapa universitas bisa disaksikan oleh mahasiswa lain. 

Pastikan untuk melakukan presentasi dengan baik dan menyusun persiapan yang matang. Selain itu, harus benar-benar memahami isi disertasi yang disusun supaya bisa mempresentasikannya dengan baik. 

Sekaligus bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan penuh percaya diri juga. Jika hasil presentasi dan sesi tanya jawab berlangsung baik dan memuaskan. Maka besar kemungkinan kamu dinyatakan lulus sidang terbuka dan bisa ke tahap akhir. 

6. Mengikuti Prosesi Wisuda 

Tahap akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar PhD adalah mengikuti prosesi wisuda. Sebagaimana prosesi wisuda pada umumnya, dilaksanakan upacara pengukuhan dan diberikan gelar PhD pada mahasiswa yang sudah lulus sidang. 

Wisuda menjadi tahap akhir yang wajib diikuti oleh para mahasiswa yang sudah menyelesaikan penyusunan tugas akhir. Oleh sebab itu, apapun kondisinya mengikuti wisuda hukumnya wajib. 

Wisuda di masa pandemi bisa dilakukan secara online maupun offline, disesuaikan dengan kebijakan kampus. Bagi mahasiswa yang perkuliahannya online maka kemungkinan akan menjalani wisuda online juga. 

Kiat agar Cepat Meraih Gelar PhD 

Meraih gelar PhD tentu bukan perkara mudah, melalui penjelasan apa itu PhD di atas tentu bisa dipahami sedikit kesulitannya. Menyusun disertasi bisa dikatakan jauh lebih sulit dibandingkan dengan skripsi. 

Tidak sedikit yang sampai mengalami stres karena proses menyusun disertasi tersebut. Namun, sesusah apapun disertasi dijamin tetap bisa ditaklukan. Terbukti dari banyaknya lulusan S3 di dalam maupun luar negeri, jadi harus tetap semangat. 

Membantu meraih gelar PhD dengan segera dan minim masalah, maka beberapa kiat berikut wajib dicoba: 

1. Belajar Manajemen Waktu 

Umumnya pendidikan S3 diraih setelah berkeluarga dan sudah aktif bekerja, rata-rata dari kalangan dosen. Otomatis, mahasiswa di jenjang S3 punya segudang kesibukan maka wajib belajar manajemen waktu. Supaya urusan kuliah lancar dan bisa lulus tepat waktu tanpa mengorbankan kewajiban lainnya. 

2. Menguasai Jurusan 

Pemilihan jurusan S3 tentu mempengaruhi cepat lambatnya gelar PhD bisa dikantongi. Usahakan untuk menguasai jurusan yang diambil dan belajar menyukainya. Akan lebih baik lagi jika jurusan ini memang sejak awal sudah sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki. 

3. Disiplin Belajar 

Kuliah di jenjang manapun dan di perguruan tinggi manapun dijamin punya kewajiban belajar. Apalagi untuk S3 dimana disertasi yang disusun harus punya unsur kebaruan (novelty). Oleh sebab itu, harus disiplin belajar agar cepat lulus atau lulus tepat waktu. 

4. Menyiapkan Disertasi Jauh-Jauh Hari 

Salah satu strategi untuk bisa segera menyelesaikan pendidikan S3 adalah menyiapkan disertasi jauh-jauh hari. Bisa disiapkan sejak masih menempuh S2, biasanya mahasiswa S3 memilih melanjutkan penelitian dari S2 menuju ke S3 agar lebih efisien. 

5. Punya Motivasi 

Kiat terakhir adalah memiliki, mencari, dan membangun motivasi untuk meraih gelar PhD. Jika sudah punya motivasi maka dijamin akan selalu semangat kuliah sehingga bisa segera meraih gelar PhD tersebut. 

Penjelasan tentang apa itu PhD dan segala hal lain yang berhubungan denganya di atas tentu bisa memetik banyak pembelajaran. Gelar PhD bukanlah gelar yang tidak mungkin diraih, siapa saja bisa asal mau berusaha. Jadi, silahkan memperjuangkannya dari sekarang. 

Artikel Terkait:

  • Menerbitkan Buku bagi Dosen : Dapat Poin Kredit Tinggi
  • Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik
  • Dosen Menulis Buku sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat
  • Mengenal 4 Sumber Angka Kredit Dosen
  • Skema Perhitungan Angka Kredit Dosen Terbaru

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja layanan parafrase konversi.

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Picture of Salmaa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

phd apa itu

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

  • Menerbitkan Buku
  • Pengadaan Buku
  • Reseller Buku
  • Mitra Net Promoter

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected] E2 Marketing : [email protected]

phd apa itu

britter

Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral: Apa Saja Yang Membedakannya?

Dalam dunia akademis, seringkali muncul pertanyaan, “Apakah gelar PhD dan Doktoral itu sama?” Meskipun kedua gelar ini sering digunakan secara bergantian, ada nuansa penting yang membedakan keduanya. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan tersebut secara detail untuk membantu Anda mengerti lebih dalam tentang jenjang pendidikan tinggi S3.

  • 1 Apa Itu Gelar PhD?
  • 2 Pengertian Gelar Doktoral
  • 3.1 Penerapan Gelar PhD
  • 3.2 Karakteristik Gelar Doktoral
  • 4 Kesimpulan

Apa Itu Gelar PhD?

PhD, atau Doctor of Philosophy, adalah gelar yang diakui secara internasional dan sering dianggap sebagai pencapaian tertinggi dalam pendidikan akademik. Kata “Philosophy” dalam konteks ini tidak secara khusus merujuk pada studi filsafat, tetapi lebih kepada tradisi filsafat dalam hal pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Gelar ini diberikan kepada individu yang telah menyelesaikan penelitian mendalam dalam bidang spesifik dan telah memberikan kontribusi signifikan pada pengetahuan yang ada.

Pengertian Gelar Doktoral

Di banyak negara, termasuk Indonesia, gelar Doktoral (atau sering disebut Doktor) adalah gelar yang diberikan setelah menyelesaikan pendidikan S3. Gelar ini menunjukkan kepakaran dalam bidang tertentu dan kemampuan untuk melakukan penelitian independen pada tingkat yang sangat tinggi. Di Indonesia, gelar Doktor ditempatkan di depan nama individu, berbeda dengan praktek di beberapa negara yang menempatkan gelar pendidikan di belakang nama.

Baca Juga: Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Perbandingan PhD dan Doktoral

Meskipun kedua gelar tersebut menandakan tingkat pendidikan yang serupa, terdapat perbedaan utama dalam penerapan dan pengakuan gelar di berbagai negara. Gelar PhD umumnya lebih diakui secara internasional, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Di sisi lain, gelar Doktoral lebih banyak diakui di negara-negara yang tidak mengikuti sistem pendidikan Amerika atau Inggris.

Penerapan Gelar PhD

Di negara-negara yang menerapkan sistem pendidikan Amerika atau Inggris, gelar PhD diberikan dalam berbagai disiplin ilmu, tidak terbatas pada ilmu filsafat. Penerima gelar ini diharapkan telah membuat kontribusi yang berarti dan orisinal terhadap ilmu pengetahuan mereka melalui riset independen yang mendalam.

Karakteristik Gelar Doktoral

Di Indonesia, gelar Doktoral diberikan kepada mereka yang telah menyelesaikan studi dan penelitian mendalam di bidang tertentu, yang berpuncak pada penulisan dan pembelaan disertasi. Program Doktoral di Indonesia bisa berlangsung antara 6 hingga 14 semester, tergantung pada disiplin ilmu dan kebijakan universitas.

Perbedaan antara PhD dan Doktoral terletak pada aspek pengakuan internasional, penerapan, dan beberapa nuansa administratif. Memahami perbedaan ini penting bagi setiap calon mahasiswa atau profesional yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat memilih program yang paling sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan karir Anda.

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Kuliah ke luar negeri? SUN Education Group siap membantu anda! #dreambigmakeit
  • 0821 33 34 35 36
  • Hubungi Kami
  • WhatsApp Chat

SUN Education Group-01

7 Jurusan yang Bakal Jadi Tren Pekerjaan 2023

10 Beasiswa S1 Luar Negeri Fully Funded Buat Kamu, Nih!

10 Beasiswa S1 Luar Negeri Fully Funded Buat Kamu, Nih!

Apa itu gelar phd dan bedanya dengan gelar doktor.

Gelar PhD

Apa itu PhD (Doctor of Philosophy)? Perbedaannya dengan Gelar Doktor

Mau kuliah S3 ke luar negeri tapi masih banyak bingung dengan istilah-istilah pendidikannya? Lucky for you kali ini SUN Education akan membahas mengenai gelar PhD! Kita akan eksplorasi definisi, perbedaan, juga persamaan antara gelar doctor of philosophy dan doktor. 

Gelar doktor dan doctor of philosophy dianggap sebagai gelar terminal. Artinya ketika kamu mendapatkan salah satu gelar tersebut, kamu akan mencapai gelar formal tertinggi di bidang terkait. Dengan demikian, kamu bisa meningkatkan resume serta karir secara signifikan. Menurut Bureau of Labor Statistics di Amerika Serikat, pemegang gelar PhD mendapatkan rata-rata 20% pendapatan lebih banyak per minggu daripada mereka yang memiliki gelar S2.

Setelah menyelesaikan master serta menghabiskan waktu membangun karir, banyak profesional mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan mereka dan mengejar tingkat pencapaian akademik yang lebih tinggi.

Dua pilihan yang paling umum adalah PhD atau doktor, tapi apa sih perbedaan antara keduanya?

BACA JUGA: Selandia Baru dan Biaya Kuliah S3 PhD yang Super ‘Budget-Friendly’

informasi kuliah di luar negeri terbaru

Pintasan Artikel

Apa itu Gelar PhD ?

Gelar PhD atau Doctor of Philosophy artinya adalah jenis gelar doktor tertentu yang berfokus pada penelitian di bidang tertentu. Lebih lanjut, PhD ini sangat teoretis dan melibatkan penelitian ekstensif untuk menghasilkan pengetahuan baru.  Untuk menyelesaikan program PhD kamu membutuhkan waktu 4-5 Tahun studi.

Apa itu Gelar Doktor?

Sementara itu, di sisi lain, doktor adalah istilah umum untuk gelar tingkat S3 apa pun. Hal ini dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi dua jenis yakni doktor akademik dan profesional.

Sama seperti PhD , gelar doktor akademik berfokus pada penelitian. Namun, gelar doktor profesional, seperti Doctorate in Business Administration (DBA), fokus pada aplikasi praktis dalam lingkungan profesional.

Persamaan dan Perbedaan Gelar PhD Dengan Doktor

phd apa itu

Setelah tau definisi dari gelar PhD dan doktor, selanjutnya kita akan membahas persamaan & perbedaan antara keduanya.

Meskipun PhD dan doktor adalah gelar tingkat doktoral, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa doctor of philosophy biasanya merupakan gelar akademik, sedangkan gelar doktor bisa berupa akademik atau profesional.

Selain itu, gelar PhD sangat teoretis juga berfokus pada penelitian, sementara doktor profesional bersifat praktis serta bisa diarahkan untuk menerapkan penelitian ke situasi atau kebutuhan profesional tertentu.

BACA JUGA: Tips untuk S3 Lebih Cepat dan Biaya Lebih Murah

Terlepas dari perbedaan mereka, ada juga beberapa kesamaan antara PhD dan doktor. Kedua gelar membutuhkan penelitian yang sangat signifikan, pemikiran kritis, serta studi mandiri.

Lebih lanjut, keduanya sangat dihormati serta diakui sebagai gelar tingkat paling atas pada suatu bidang studi. Terlebih lagi, keduanya akan memberikan mahasiswa gelar “Doctor” setelah selesai studi.

Untuk tau lebih lengkap mengenai perbedaan antara Gelar PhD dan Doktor, cek tabel di bawah ini:

Goals
Outcomes
Student Population Mereka yang mencari pengalaman penelitian teoritis Mereka yang ingin memecahkan masalah praktis di bidangnya
Admission Requirements Gelar Master’s Gelar Master’s
Assessment Disertasi Studi doktoral terkait lapangan

Apakah PhD Lebih Tinggi dari Professional Doctorate?

Tidak, PhD bukanlah gelar yang lebih tinggi dari doktor profesional, mereka setara. Kalo kamu bertanya-tanya apa yang lebih baik , gelar PhD maupun doktor profesional adalah tingkat pendidikan perguruan tinggi tertinggi yang bisa diperoleh. 

Contoh gelar doktor profesional termasuk Doctor of Business Administration (DBA), Doctor of Education (EdD), Doctor of Nursing Practice (DNP), dan Doctor of Public Health (DrPH). Atau kamu bisa mendapatkan gelar PhD yang mencakup dari jurusan Manajemen, Pendidikan, Keperawatan, atau Kesehatan Masyarakat. Semua gelar PhD ini adalah setingkat doktor, meskipun ada yang doktor profesional dan ada yang doctor of philosophy.

BACA JUGA: Manfaat Punya Pengalaman Kuliah S3 di Luar Negeri

Memilih Antara Gelar PhD dan Doktor, Harus yang Mana?

phd apa itu

Memilih antara kedua gelar PhD dan doktor ini bergantung pada tujuan juga aspirasimu. Contohnya, kalau kamu tertarik pada penelitian akademis dan menghasilkan pengetahuan baru, gelar doctor of philosophy mungkin merupakan jalan yang tepat untukmu.

Namun, kalo kamu ingin menerapkan penelitian pada kebutuhan profesional tertentu, gelar doktor profesional seperti DBA mungkin lebih cocok.

Saat memilih doktor vs. gelar PhD , pertimbangkan fokus gelarnya. Doctor of philosophy (PhD) adalah gelar akademik yang berfokus pada penelitian orisinal, analisis data, dan evaluasi teori. Doktor profesional berfokus pada penerapan penelitian untuk masalah praktis, merumuskan solusi untuk masalah yang kompleks, dan merancang praktik profesional dalam bidang studimu.

Pada akhirnya, penting untuk memilih gelar S3 yang sesuai dengan tujuan juga minat karirmu sendiri.

Persyaratan Studi Disertasi dan Doktoral

Meskipun semua perguruan tinggi dan universitas menetapkan kebijakan mereka sendiri tentang bagaimana kamu memperoleh gelar, metode yang kamu gunakan untuk mendapatkan gelar PhD atau doktor hampir selalu berbeda.

Walaupun metode ini bisa berbeda-beda menurut program gelar dan universitas, kandidat PhD (doctor of philosophy) biasanya menyelesaikan disertasi, sementara banyak kandidat doktoral menyelesaikan studi doktoral.

Studi Doktoral

Studi doktoral mengharuskanmu untuk mengidentifikasi masalah dunia nyata dalam bidangmu dan menelitinya secara menyeluruh dengan maksud mengungkap pemahaman baru. Menyelesaikan studi Doktoral membutuhkan beberapa langkah, yang mungkin termasuk:

  • Membuat proposal yang menggambarkan masalah yang ingin diselesaikan, desain studi, dan metodologi yang akan digunakan.
  • Mengumpulkan data dan menulis temuan.
  • Mengikuti sidang proposal dengan komite.

Disertasi PhD mengharuskan kamu untuk melakukan penelitian ke bidang studi yang disetujui dalam disiplin Anda. Meskipun hal ini dapat dilakukan di area yang belum dieksplorasi, hal ini sering kali melengkapi pengetahuan yang ada dengan menambahkan penelitian baru atau yang hilang. Menyelesaikan disertasi PhD membutuhkan beberapa langkah, termasuk:

  • Menyusun prospektus disertasi dan secara lisan mengikuti sidang proposal dengan komite.
  • Menyelesaikan penelitian.
  • Menulis disertasi penelitian, yang mencakup metode, temuan, tinjauan literatur, dan kesimpulan.
  • Secara lisan mengikuti sidang untuk membela disertasi yang telah selesai kepada sebuah komite.

Kenapa Perlu Raih Gelar PhD atau Doktor?

phd apa itu

Salah satu alasan utama kamu perlu mengambil gelar PhD adalah bahwa gelar-gelar ini selalu in-demand, baik dalam dunia penelitian maupun dunia kerja.

Apakah kamu sedang mengejar gelar PhD , PsyD, MD, atau JD, keputusanmu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat berikutnya menempatkanmu di perusahaan elit. Pasalnya, analisis pada 2019 menemukan bahwa jumlah pemegang gelar doktor meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2000, menjadi 4,5 juta.

Hal tersebut adalah tanda bahwa gelar yang lebih tinggi selalu dicari, tetapi ketika kamu membandingkan 4,5 juta lulusan doktoral dengan lebih dari 48 juta lulusan sarjana dan 21 juta lulusan master, maka kamu akan menyadari bahwa mahasiswa doktoral masih merupakan konstituen yang kecil namun menonjol dan terdidik.

Jadi, apa yang mendorong para peraih prestasi tinggi ini untuk mengejar gelar doctor of philosophy (PhD) dan lainnya? Yang mendorong mereka adalah kecintaan untuk belajar seumur hidup dan hasrat untuk profesi pilihan mereka, ditambah semua manfaat yang datang dengan gelar lanjutan.

BACA JUGA: Mungkinkah Untuk Mendapatkan Beasiswa S3 di Luar Negeri?

Kampus dengan program PhD Terbaik di Luar Negeri

phd apa itu

Ranking universitas tidak dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan mahasiswa PhD, tetapi mereka tetap dapat membantumu dalam mencari program doctor of philosophy terbaik di dunia.

Menurut Times Higher Education 2023 , berikut adalah daftar 10 universitas luar negeri dengan program PhD terbaik:

  • University of Oxford
  • Harvard University
  • University of Cambridge
  • Stanford University
  • Massachusetts Institute of Technology (MIT)
  • California Institute of Technology
  • Princeton University
  • University of California, Berkeley
  • Yale University
  • Imperial College London

Itu dia semua hal yang perlu kamu ketahui soal gelar PhD dan perbedaanya dengan gelar doktor. Udah ada pertimbangan mau lanjut ambil doctor of philosophy di mana? 

Untuk informasi mengenai studi di luar negeri dan juga berbagai jurusan, kamu bisa temukan informasi aktualnya di sini . SUN Education bekerja sama dengan berbagai institusi top dunia di luar negeri seperti Amerika, Kanada, Australia, Selandia Baru, Inggris, Eropa, Jerman, dan juga Asia. Jika membutuhkan informasi terkini, follow media sosial SUN Education di Instagram , TikTok dan YouTube . Kamu juga bisa melakukan konsultasi GRATIS melalui Hotline di 0821 33 34 35 36 atau datang langsung ke kantor SUN Education yang terdekat di kotamu.

Download SUN Education Mobile App atau baca SUN E-Guidebook untuk akses informasi lebih mudah dan GRATIS!

Sumber gambar: Unsplash

Related posts.

phd apa itu

Perbedaan Data Analyst dan Data Scientist

phd apa itu

10 Fakta Menarik Belanda yang Akan Membuatmu Kaget

phd apa itu

10 Kelebihan Negara Kanada yang Menjadikannya Tujuan Studi Favorit

phd apa itu

Mengenal Bachelor of Economics, Opsi Gelar yang Cocok untuk Calon Pebisnis

Tinggalkan balasan.

Anda harus masuk untuk berkomentar.

English

KLIK DI SINI untuk lihat daftar dan tanggal event GRATIS yang akan diselenggarakan! Untuk informasi lebih lanjut ☎️ Hubungi Whatsapp SUN Education .

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Apa Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral? Simak Penjelasannya

Kompas.com edu.

Logo Parapuan

Mahar Prastiwi

Ilustrasi perguruan tinggi. jenis-jenis perguruan tinggi.

KOMPAS.com - Pendidikan di perguruan tinggi ada beberapa jenjang. Mulai dari Diploma, Sarjana Terapan, Sarjana, Magister hingga Doktor.

Khusus untuk jenjang pendidikan S3, tahukah kamu perbedaan gelar PhD dan Doktoral ? Kedua gelar ini tentu sering kamu dengar namun belum tentu tahu perbedaannya.

Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3.

Sebagai sivitas akademika, tidak ada salahnya mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3.

Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024

Dilansir dari laman Universitas Ciputra , Rabu (13/3/2024) menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya.

Program PhD

Mahasiswa S2 yang mau melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, perlu tahu bahwa gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja.

Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya.

Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.

Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan disematkan di belakang namamu.

Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.

Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.

Baca juga: Perbedaan Akmil dan Akpol, Hanya Lulusan SMA/MA yang Bisa Daftar

Program Doktoral

Sedangkan program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3.

Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya.

Hal ini menjadi perbedaan besar…

Tag mahasiswa doktoral phd universitas ciputra perguruan tinggi perbedaan gelar phd dan doktoral.

#

Serupa tapi Tak Sama, Ini 4 Perbedaan SNBP dan SPAN PTKIN

phd apa itu

3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024

phd apa itu

Perhatikan Perbedaan Aturan Memilih Prodi Jalur SNBP dan SNBT 2024

phd apa itu

Perbedaan Unhan dan Akmil, Lulus Berpangkat Letda

phd apa itu

Perbedaan Syarat TOEFL LPDP 2024 untuk S2-S3 Dalam dan Luar Negeri

phd apa itu

TTS Eps 137: Yuk Lebaran

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

Perbedaan Jalur Zonasi Reguler dan Radius di PPDB Yogyakarta 2024

Terkini Lainnya

Untar Luluskan Doktor Pertama Ilmu Manajemen, Ini Sosoknya

Untar Luluskan Doktor Pertama Ilmu Manajemen, Ini Sosoknya

Politeknik Milik Kemnaker Buka Beasiswa Kuliah Gratis bagi Lulusan SMA-SMK

Politeknik Milik Kemnaker Buka Beasiswa Kuliah Gratis bagi Lulusan SMA-SMK

Pimpin BDM School, Ichwani: Sinergi Pendidikan dan Industri Kunci Lahirkan SDM Unggul

Pimpin BDM School, Ichwani: Sinergi Pendidikan dan Industri Kunci Lahirkan SDM Unggul

Dana KJP Plus Tahap I 2024 Cair bagi Siswa SD-SMA, Cek Besarannya

Dana KJP Plus Tahap I 2024 Cair bagi Siswa SD-SMA, Cek Besarannya

Cara Cek Pengumuman PPDB Jabar 2024 Tahap 1 dan Jadwalnya

Cara Cek Pengumuman PPDB Jabar 2024 Tahap 1 dan Jadwalnya

Commsult Buka Peluang Magang dan Penelitian di Jerman untuk Mahasiswa Indonesia

Commsult Buka Peluang Magang dan Penelitian di Jerman untuk Mahasiswa Indonesia

7 Jurusan Kedokteran yang Dipilih Peserta dengan Skor UTBK 2024 Tertinggi

7 Jurusan Kedokteran yang Dipilih Peserta dengan Skor UTBK 2024 Tertinggi

10 Jurusan ITS Terketat di UTBK SNBT 2024, Teknik Sipil Nomor 1

10 Jurusan ITS Terketat di UTBK SNBT 2024, Teknik Sipil Nomor 1

Komisi X DPR Usul Pemerintah Hadirkan Beasiswa bagi Kelas Menengah

Komisi X DPR Usul Pemerintah Hadirkan Beasiswa bagi Kelas Menengah

10 Jurusan Unair dengan Rerata Nilai Tertinggi di UTBK SNBT 2024

10 Jurusan Unair dengan Rerata Nilai Tertinggi di UTBK SNBT 2024

Polban Jadi PTN Vokasi dengan Pendaftar Terbanyak SNBT 2024, Disusul PNJ

Polban Jadi PTN Vokasi dengan Pendaftar Terbanyak SNBT 2024, Disusul PNJ

Tim SNPMB: Banyak Lulusan SMK yang Pilih S1 di SNBT 2024

Tim SNPMB: Banyak Lulusan SMK yang Pilih S1 di SNBT 2024

Lolos SNBT 2024, Bolehkah Tidak Daftar Ulang?

Lolos SNBT 2024, Bolehkah Tidak Daftar Ulang?

Pendaftar Unsoed Capai 47.035 Orang, Wakil Rektor: Persaingan Sangat Ketat

Pendaftar Unsoed Capai 47.035 Orang, Wakil Rektor: Persaingan Sangat Ketat

Siap Hadapi Digital Global, Program Magister UMB Gelar Seminar Internasional

Siap Hadapi Digital Global, Program Magister UMB Gelar Seminar Internasional

Kendaraan bodong di sukolilo pati, warga sebut ada yang takut motornya ikut diangkut polisi, jadwal lengkap pertandingan euro 2024 jerman, babak penyisihan grup, soal pembangunan ikn, eks wamenlu: jangan dikaitkan politik, ambisius, dan ketergantungan pihak lain, live streaming: jemaah haji indonesia mulai prosesi wukuf di arafah hari ini, sopir ojol di makassar tempuh 53 km antar jenazah bayi karena keluarga tak mampu sewa ambulans, now trending.

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Jaga Asa ke Final Four, Tuah Malang

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Serbu Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Kendaraan Bodong di Sukolilo Pati, Warga Sebut Ada yang Takut Motornya Ikut Diangkut Polisi

Mungkin Anda melewatkan ini

Segera Raih Gelar PhD, Dosen PNM Ini Dulu Punya IPK 1,9

Segera Raih Gelar PhD, Dosen PNM Ini Dulu Punya IPK 1,9

Tips Jaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa ala Pakar Unair

Tips Jaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa ala Pakar Unair

Kuliah Gratis lewat Jalur SNBT, Ini Cara dan Syarat Daftar KIP Kuliah 2024

Kuliah Gratis lewat Jalur SNBT, Ini Cara dan Syarat Daftar KIP Kuliah 2024

2 Sekolah Kedinasan Gunakan Nilai UTBK 2024, Ini Syarat Daftarnya

2 Sekolah Kedinasan Gunakan Nilai UTBK 2024, Ini Syarat Daftarnya

Rektor Unika Atma Jaya: AI Bisa Dorong Akuntan dalam Pengembangan Diri

Rektor Unika Atma Jaya: AI Bisa Dorong Akuntan dalam Pengembangan Diri

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Proses Rekrutmen
  • CV & Portofolio
  • Tips Interview
  • Skill & Upskilling
  • Tools & Penunjang Kerja
  • Tips Tempat Kerja
  • Ketenagakerjaan
  • Tren & Info Industri
  • Mengatur Keuangan
  • Karyawan Baru
  • Eksplorasi Karier
  • Profil Profesi
  • Perkembangan Karier
  • Artikel Expert
  • Campaign Berlangsung
  • Kabar Produk
  • Kabar Glints
  • Glints ExpertClass
  • Lowongan Kerja
  • Kehidupan Mahasiswa
  • Panduan Akademis

Gelar PhD: Arti, Bedanya dengan Doktor, Masa Studi & Syaratnya

phd apa itu

Isi Artikel

Gelar PhD adalah singkatan dari Doctor of Philosophy.

Gelar ini biasanya banyak dimiliki oleh para dosen dan akademisi yang sudah menyelesaikan studi S3.

Lalu, apa bedanya dengan gelar doktor? Karena kepanjangannya adalah Doctor of Philosophy, apakah gelar ini hanya diberikan pada lulusan program studi filsafat dan sejenisnya?

Temukan jawaban lengkapnya dari rangkuman Glints berikut!

Apa Itu Gelar PhD?

Dikutip dari Coursera , PhD adalah gelar akademik yang menggabungkan pengetahuan umum dengan penguasaan yang lebih spesifik di suatu bidang.

Misalnya, mendapatkan gelar PhD di bidang ilmu politik berarti kamu memiliki landasan umum di bidang tersebut, sekaligus menguasai bidang yang lebih spesifik, seperti politik Amerika atau ekonomi politik.

PhD merupakan gelar akademik tertinggi yang dapat kamu capai setelah menyelesaikan pendidikan S3.

Meski PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy, bukan berarti seseorang yang mendapat gelar ini lulus dari bidang studi filsafat.

Kamu bisa memperoleh ini di bidang ilmu lainnya, seperti ekonomi dan sains.

Perbedaan PhD dan Doktor

Mengingat keduanya adalah gelar yang diperoleh dari pendidikan S3, apakah PhD sama dengan gelar doktor?

PhD dan doktor memiliki kesamaan dan juga perbedaan.

Kesamaan di antara keduanya adalah kesetaraan gelar. PhD dan doktor sama-sama gelar doktoral sehingga tidak ada yang kedudukannya lebih tinggi daripada yang lainnya.

Perbedaan utamanya terletak pada  cara memperoleh.

Gelar PhD bisa kamu dapatkan jika lulus dari perguruan tinggi luar negeri, khususnya di Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Di luar dari wilayah tersebut, kamu tetap akan memperoleh gelar Doctor.

Hal yang sama juga berlaku jika kamu lulus S3 dari perguruan tinggi dalam negeri. Gelar yang akan diperoleh adalah doktor, bukan PhD.

Dilansir dari University of Portsmouth , gelar PhD juga hanya tergolong sebagai gelar akademis, sedangkan doktor dapat berupa gelar akademis maupun profesional.

Waktu yang Dibutuhkan untuk Mendapat Gelar PhD

Menurut Franklin University , studi PhD dapat memakan waktu antara 4-6 tahun untuk diselesaikan.

Selambat-lambatnya, seseorang dapat menyelesaikan studi PhD selama 7 atau 8 tahun.

Ketentuan mengenai batas waktu studi mungkin saja berbeda-beda di tiap perguruan tinggi.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh gelar PhD juga bisa tergantung pada program studi dan rencana studimu masing-masing.

Misalnya, dibutuhkan waktu kurang dari 8 tahun untuk mendapatkan gelar PhD di bidang teknik, sementara itu seseorang bisa memakan waktu hanya 4 tahun untuk mendapatkan gelar PhD di bidang pendidikan.

Syarat Memperoleh Gelar PhD

Program PhD biasanya mengharuskan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir yang dapat berupa:

  • studi atau kursus lanjutan
  • ujian komprehensif

Nah, disertasi tersebutlah yang seringkali dinilai menambah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program PhD.

Selain itu, beberapa mahasiswa kebanyakan menjalani perkuliahan sambil bekerja penuh waktu atau membesarkan keluarga.

Selain persyaratan di atas, tidak menutup kemungkinan program studi atau perguruan tinggi memberlakukan persyaratan tambahan seperti berkaitan dengan nilai, publikasi, dan lain-lain.

Tujuan Mengambil PhD

Seseorang melanjutkan S3 ke luar negeri untuk beberapa alasan, berikut beberapa di antaranya.

Tujuan-tujuan di bawah ini mungkin juga bisa jadi pertimbanganmu sebelum mengambil PhD

1. Mengejar passion  di bidang penelitian

Tujuan pertama adalah memang mengejar minat di bidang penelitian.

Kalau kamu selama ini sangat menikmati proses penelitian di S1 maupun S2, itu bisa menjadi salah satu pertanda bahwa S3 bisa dijadikan opsi untuk masa depanmu.

Beberapa orang memang sangat senang jika bisa berkontribusi memajukan bidang riset dengan perspektif dan temuannya sendiri.

2. Menjadi ahli di bidang yang diminati

Bukankah S2 saja sudah cukup jika ingin menjadi  expert  atau ahli di suatu bidang?

Betul, gelar master atau magister memang memungkinkanmu untuk mendalami suatu bidang ilmu secara lebih spesifik.

Namun, melalui pendidikan S3 terutama di luar negeri , kamu berkesempatan untuk mengembangkan pengetahuan pada topik-topik yang lebih kompleks, beragam, dan terspesialisasi.

Bahkan, kamu bisa melakukan penelitian interdisipliner untuk memadukan teori, pendekatan, dan keahlian untuk menciptakan penelitian baru.

3. Mengembangkan karier

Gelar adalah salah satu jalur cepat untuk menuju posisi atau karier yang kamu inginkan, terutama pekerjaan akademis di perguruan tinggi.

Kamu akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing dengan akademisi lainnya, baik ketika menjadi peneliti atau dosen.

Selain di bidang pendidikan, pekerjaan di sektor lalin juga memerlukan gelar S2 dan S3, termasuk di sektor pemerintahan.

Gelar ini juga seringkali menentukan besaran gaji yang akan diperoleh.

4. Memperluas koneksi dengan para ahli

Koneksi yang kamu bangun di S1 dan S2 kemungkinan akan sangat berbeda dengan pada saat studi S3.

Kamu akan mempunyai kesempatan untuk berkenalan dengan profesional yang sudah biasa menghadiri konferensi, seminar dan workshop di berbagai kota atau negara.

Bahkan, tak jarang juga ada kesempatan membangun koneksi dengan peneliti dan pakar lain lintas negara.

Memiliki koneksi seperti ini tidak hanya menguntungkan untuk kepentingan karier, tetapi juga pengembangan diri.

5. Mencari pengalaman baru

Terdengar klise, tetapi pengalaman belajar di jenjang S3 memang bersifat unik.

Artinya, pengalaman tersebut cenderung sukar kamu temui di jenjang pendidikan sebelumnya, apalagi jika mengambil S3 di luar negeri.

Belajar di negara lain untuk melakukan studi dan penelitian kompleks selama kurang lebih 4 tahun pasti mengajarkanmu banyak hal tentang kehidupan.

Banyak orang ingin mengejar pengalaman hidup yang luar biasa ini, di samping untuk mengejar kemajuan karier atau mendalami  passion.

Itulah penjelasan mengenai serba-serbi gelar PhD.

Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!

Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, seperti istilah-istilah penting dunia perkuliahan, baik itu S1, S2, atau S3.

Mulai dari pembahasan tentang beasiswa hingga organisasi kuliah, semuanya tersedia untukmu.

Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

  • What Does 'PhD' Stand For?
  • What’s the difference between a PhD and a doctorate?
  • What is a Doctorate: Everything You Need to Know

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Artikel Terkait

Unduh App Glints

phd apa itu

Dapetin update secara langsung

Jangan sampai terlewat update loker baru.

Jangan sampai terlewat chat baru dari HRD.

Pindai kode QR atau unduh Aplikasi Glints dari

phd apa itu

Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.

Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. silakan coba lagi., kategori topik.

  • Pencarian Kerja
  • Kehidupan Profesional
  • Perencanaan Karier
  • Konten Eksklusif

Media Sosial

Cari kerja berdasarkan.

  • Nama Perusahaan
  • Paling Banyak Dicari

TAMBAH ILMU & SKILL

  • Kelas Copywriting
  • Kelas Public Speaking
  • Kelas Influencer
  • Kelas Marketing

phd apa itu

Pendidikan pascasarjana, lebih tepatnya di tingkat S3 sering memunculkan pertanyaan apa perbedaan dari PhD dan Doktoral. Kedua pilihan gelar ini adalah predikat yang didapatkan setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S3. Ingin tahu lebih detail perbedaannya? Penjelasan lebih detail ada di bawah ini.

Program Doktoral 

Program Doktoral adalah program studi pada tingkat S3 atau gelar bagi siapapun yang telah merampungkan studi S3. Lulusan S3 diberikan gelar Doktor, gelar ini tertulis pada depan nama penyandang atau pemiliknya. Hal ini menjadi perbedaan besar dengan gelar S1 dan S2 yang terletak di belakang nama.

Terlepas dari jurusan yang dipilih dalam melanjutkan studi, gelar Doktor pasti akan didapatkan setelah menempuh perkuliahan kurang lebih 6 sampai 14 semester. Namun, jangka waktu perkuliahan ditentukan oleh kebijakan setiap kampus.

Sebagian kampus bahkan menetapkan pendidikan S3 kurang dari 2 tahun, namun ada juga yang sampai 7 tahun. Cepat lambatnya mahasiswa S3 juga tergantung oleh tingkat kedisiplinan mahasiswa itu sendiri. Jika telah menyiapkan disertasi lebih awal, maka kelulusan akan bisa didapatkan lebih cepat. Begitu pula sebaliknya.

Program PhD

Gelar PhD adalah kepanjangan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang bermakna filsafat. Bukan, berarti gelar PhD hanya didapatkan oleh lulusan ilmu filsafat saja. Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

Seperti gelar Doktoral, PhD adalah gelar pendidikan yang didapatkan ketika seorang mahasiswa S3 telah selesai masa perkuliahannya. Jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi yakni S3, maka seseorang tersebut dianggap sebagai ahli dalam bidang keilmuan yang diambil dan kemudian mendapatkan gelar tersebut.

Namun ada hal yang unik dari gelar PhD. Gelar ini diterapkan di oleh sistem pendidikan Amerika Serikat dan Inggris Raya. Jadi, bagi kamu yang berminat untuk melanjutkan S3 di kedua negara tersebut. Maka setelah lulus, gelar PhD akan tersemat di belakang namamu.

Bagaimana dengan negara yang lain? Negara di luar Amerika mayoritas menggunakan sistem Doktoral seperti di Indonesia. Misalnya gelar Doctor of Economy, Doctor of Science, dan lain-lain.

Persyaratan utama dalam memperoleh gelar PhD adalah menyelesaikan perkuliahan program S3.

Perbedaan PhD dan Doktor

Dari penjelasan di atas, sebenarnya kita sudah mengetahui apa saja perbedaan PhD dan Doktoral. Pada dasarnya Doktor dan PhD adalah sama, keduanya merupakan gelar akademik tertinggi untuk jenjang S3. Jadi mahasiswa S3 yang telah merampungkan studinya bisa mendapatkan gelar tersebut.

Hanya saja, gelar PhD bisa diraih ketika menempuh S3 di negara-negara tertentu. Negara-negara seperti Amerika Serikat atau Inggris Raya adalah salah dua yang menerapkan gelar ini. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, gelar Doktoral bisa didapatkan di negara-negara yang lain, salah satunya Indonesia.

Semua mahasiswa S2 sama-sama memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan salah satu titel tersebut. Lantas, mana yang lebih baik? Mengambil program S3 di luar negeri atau di negeri sendiri? Kalau pertanyaan ini muncul di kepalamu, maka jawaban terbaik bisa kamu dapatkan dari keputusan dan pemikiran masing-masing.

Nah, itu tadi perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang kadang kala menjadi perdebatan oleh kalangan awam. Kedua gelar ini adalah tanda selesainya seseorang dalam studi S3, sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Gelar Doktor atau PhD sama-sama dituntut untuk menyelesaikan kuliah dan menciptakan inovasi – inovasi melalui tesis yang dibuat.

Belajar PhD: Panduan untuk Gelar PhD

phd apa itu

Ingin melakukan studi PhD? Apakah mendapatkan gelar PhD bahkan sepadan? Panduan ini akan memberi tahu Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang mendapatkan gelar PhD.

Dalam panduan ini, kami akan membahas:

  • Apa itu PhD?
  • Apa Jenis PhD yang Ada?
  • Berapa Lama Untuk Mendapatkan Gelar PhD?

Apa Persyaratan Untuk Belajar PhD?

Apa manfaat mendapatkan gelar phd, berapa gaji rata-rata lulusan phd.

  • Berapa Biaya Menghasilkan PhD?

Bisakah Saya Melakukan PhD Online?

Apakah anda ingin belajar phd di luar negeri.

Klik di sini untuk memulai pencarian program PhD ideal Anda!

Apa itu gelar PhD/Doktor?

Doctor of Philosophy, lebih dikenal sebagai PhD, adalah gelar tertinggi yang dapat Anda capai dalam satu bidang studi. Itu diberikan oleh universitas di seluruh dunia untuk kontribusi signifikan terhadap pengetahuan di berbagai bidang akademik, atau setelah menyelesaikan program PhD.

Mengejar PhD melibatkan melakukan penelitian asli yang mendalam di bidang tertentu . Hasil penelitian ini kemudian disusun menjadi tesis atau disertasi . Ini biasanya memuncak dalam ujian lisan atau pertahanan , di mana kandidat harus menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang bidang penelitian mereka dan mempertahankan temuan mereka di depan panel akademisi di bidang subjek tersebut.

Berbagai Jenis PhD

"PhD" adalah istilah umum untuk berbagai jenis program. Ini secara luas dapat dibagi menjadi empat kategori:

  • PhD Tradisional/Akademik: Juga dikenal sebagai doktor penelitian, ini melibatkan beberapa tahun penelitian orisinal tentang topik tertentu. Biasanya berfokus pada pemahaman teoretis tentang topik, daripada mempraktekkan pengetahuan dalam pengaturan profesional. Ini adalah jenis PhD yang paling umum.
  • Doktor Profesional: Ini dirancang untuk para profesional yang ingin menerapkan penelitian mereka ke praktik profesional mereka. Contohnya termasuk Doctor of Education (EdD), Doctor of Psychology (PsyD), dan Doctor of Business Administration (DBA). Gelar-gelar ini seringkali lebih berorientasi pada praktik dibandingkan dengan gelar PhD tradisional.
  • Doktor Tinggi: Ini diberikan kepada orang-orang yang berkontribusi besar pada badan penelitian dan pengetahuan dalam bidang mereka dan dengan demikian diberikan di kemudian hari dalam kehidupan peneliti tersebut. Anda tidak dapat melamar jenis doktor seperti program PhD biasa.
  • Doktor Kehormatan: Ini diberikan oleh universitas atas kebijakan mereka sendiri, dan tidak memerlukan pencapaian atau publikasi akademik tertentu. Sama seperti Doktor Tinggi, Anda tidak dapat melamar jenis Doktor ini.

Apa yang disarankan oleh perincian di atas adalah bahwa pada dasarnya Anda memiliki dua opsi untuk mengejar gelar PhD – Anda dapat memilih jalur akademik, atau gelar doktor profesional/industri .

Studying for a PhD

Berapa Lama Untuk Mendapatkan gelar PhD?

Rata-rata, program PhD berlangsung 5-7 tahun , tetapi jumlah ini sangat bervariasi tergantung pada negara, universitas, dan bidang studi tertentu.

  • Program PhD di Inggris cenderung berada di ujung spektrum yang lebih pendek, biasanya berlangsung 3-4 tahun .
  • Di AS, bagaimanapun, waktu penyelesaian rata-rata untuk PhD adalah 6 tahun .

Pastikan untuk diingat bahwa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan gelar PhD juga bergantung pada kecepatan studi Anda, bidang studi, persyaratan program Anda, dan latar belakang pendidikan Anda sebelumnya.

Anda harus melakukan beberapa persiapan agar berhasil melamar gelar PhD. Aturan umumnya adalah memeriksa situs web universitas untuk mengetahui persyaratan khusus dari program yang Anda minati.

Yang mengatakan, ada beberapa persyaratan umum yang harus Anda penuhi untuk mengejar gelar PhD:

Transkrip akademik

Anda diharapkan menyerahkan transkrip studi Sarjana dan Magister Anda , yang harus menunjukkan kursus yang Anda ambil dan nilai yang Anda terima selama program Anda.

Beberapa program PhD di Inggris, khususnya di bidang STEM, memungkinkan Anda melamar PhD hanya dengan gelar Sarjana. Namun, program PhD dalam Seni dan Humaniora membutuhkan gelar Master.

Anda mungkin perlu meminta transkrip Anda (dan dokumen lainnya) diterjemahkan dan dicap oleh notaris . Misalnya, jika Anda mendapatkan gelar Sarjana dan Magister dalam bahasa Hongaria, tetapi Anda ingin belajar di Kanada, transkrip Anda harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Proposal penelitian

Sebagian besar universitas mewajibkan mahasiswa untuk menyerahkan proposal penelitian sebagai bagian dari aplikasi program PhD mereka, kecuali jika Anda melamar proyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya di bidang sains, teknologi, teknik, matematika, atau kedokteran. Pastikan pengecualian ini berlaku untuk program yang Anda minati.

Proposal penelitian yang baik mencakup ruang lingkup, signifikansi, dan beberapa detail tentang topik yang Anda rencanakan untuk diteliti selama program Anda.

Proposal penelitian Anda akan memiliki signifikansi yang bervariasi tergantung pada negara tempat Anda berencana untuk belajar.

CV / Resume Akademik

Praktik umum adalah memasukkan pendidikan Anda di bagian atas CV, diikuti dengan pengalaman kerja dan kemudian penelitian akademis.

Pastikan untuk memeriksa standar industri untuk CV/Resume di negara dan bidang yang ingin Anda pelajari . Misalnya, Resume AS mungkin berbeda dari standar negara asal Anda – itu akan membuat Anda menonjol di atas kandidat lain yang tidak meluangkan waktu untuk meneliti standar tujuan studi Anda.

Catatan: Meskipun tidak mengikuti standar CV/Resume negara/universitas tidak akan langsung mendiskualifikasi Anda sebagai kandidat, hal itu menunjukkan kurangnya perhatian dan polesan yang mungkin ditunjukkan oleh kandidat lain dalam aplikasi mereka sendiri. Cara terbaik untuk menggambarkannya adalah bahwa detail seperti ini menunjukkan tekad dan keaktifan Anda (karena Anda secara aktif memikirkan apa yang dapat meninggalkan kesan yang lebih baik pada panitia penerimaan).

Interview

Surat Motivasi/Pernyataan Tujuan

Teliti universitas dan fakultas secara menyeluruh.

Untuk menulis surat motivasi yang efektif untuk aplikasi PhD Anda, sangat penting untuk meneliti universitas dan fakultas yang Anda minati secara menyeluruh. Ini adalah sesuatu yang secara aktif diperhatikan oleh perekrut dan panitia penerimaan - mereka ingin melihat bahwa:

  • Anda tahu tentang apa universitas / fakultas itu
  • Anda akrab dengan proyek-proyek yang melibatkan departemen yang Anda minati
  • Anda cukup peduli untuk belajar tentang profesor, peneliti, dan orang lain di departemen yang Anda lamar

Ini bukan hanya soal berpenampilan menarik - pendekatan menyeluruh ini menunjukkan dedikasi dan meninggalkan kesan pertama yang positif terkait keterampilan riset dan kedewasaan Anda.

Hindari klise dan komunikasikan siapa diri Anda

Anggota fakultas dan panitia penerimaan kemungkinan telah menyaring surat-surat formula yang tak terhitung jumlahnya dan templat yang tersedia dari internet, sehingga keaslian dan antusiasme Anda yang tulus akan membuat Anda berbeda .

Ingatlah bahwa tidak ada yang mengharapkan Anda menjadi sempurna - komite penerimaan mempekerjakan potensi, bukan kesempurnaan . Buat narasi menarik yang unik untuk Anda, dan ungkapkan mengapa universitas tertentu dan program PhD-nya selaras dengan minat penelitian dan aspirasi karier Anda. Jangan lupa juga jelaskan kenapa kamu adalah pilihan yang tepat untuk mereka .

Kiat bonus: Jika Anda pernah terlibat dalam proses mengamankan pendanaan untuk penelitian di masa lalu, pastikan untuk menyebutkannya. Ini sangat penting terutama untuk institusi yang tidak memiliki dana internal, tetapi selalu merupakan bonus di mana pun Anda melamar.

Surat Rekomendasi dan/atau Referensi

Beberapa universitas dan program mengharuskan Anda untuk mengirimkan surat rekomendasi dan referensi akademik dari orang-orang yang pernah belajar atau bekerja sama dengan Anda di masa lalu.

Pastikan untuk memberi orang yang Anda inginkan surat rekomendasi dari waktu yang cukup untuk menulis surat yang kuat yang merinci mengapa Anda adalah pilihan yang tepat untuk ini.

Bukti Kemahiran Bahasa

Anda harus membuktikan bahwa Anda dapat berbicara dan menulis dalam bahasa yang ingin Anda pelajari. Ini biasanya berarti mengikuti tes kemahiran bahasa.

Berikut adalah beberapa contoh sertifikat yang diterima secara luas untuk berbagai bahasa:

Bahasa inggris Perancis Jerman
TOEFL DELF DSH *
IELTS DALFVWU * *
Le TEF

* Tes bahasa Jerman umum untuk semua mahasiswa pendidikan tinggi asing. ** Tes bahasa Jerman bagi mereka yang ingin belajar di Universitas Wina. Banyak universitas di negara-negara berbahasa Jerman menawarkan kursus bahasa Jerman khusus mereka sendiri seperti ini, dan seringkali gratis atau sangat terjangkau.

Persyaratan tambahan

Jika Anda bukan warga negara UE/EEA/Swiss, Anda mungkin diminta untuk mengajukan sertifikat Academic Technology Approval Scheme (ATAS) jika Anda ingin mendapatkan gelar PhD dalam mata pelajaran tertentu di Inggris. Anda dapat memeriksa apakah Anda perlu mengajukan izin ini di situs web pemerintah Inggris .

Anda mungkin perlu menyelesaikan tes masuk pascasarjana untuk melamar gelar PhD di negara tertentu – paling sering di AS, Kanada, Australia, dan India. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:

  • Ujian Catatan Pascasarjana (GRE)
  • Tes Penerimaan Pascasarjana Manajemen (GMAT)
  • Tes Masuk Sekolah Hukum (LSAT)
  • Tes Penerimaan Medical College (MCAT)
  • Dan berbagai tes bahasa.

University professor

Sebuah PhD dapat membekali Anda dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang bidang pilihan Anda, tetapi juga menawarkan manfaat yang nyata.

Laura Forsberg White , PhD dan Profesor Biostatistik di Universitas Boston, dalam wawancara KAS dengannya, mencantumkan keterampilan utama yang diperoleh siswa dalam program pascasarjana:

Hard Skill dan Pemahaman Mendalam tentang Bidang Anda

Sebuah PhD memungkinkan Anda untuk mempelajari secara mendalam bidang minat Anda, mengeksplorasi teori-teori yang kompleks, metodologi, dan konsep dengan cara yang mendalam. Anda akan memperoleh keterampilan keras yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks dalam bidang spesialisasi Anda . Tingkat pengetahuan ini menjadikan Anda seorang profesional yang dicari di dunia akademis, industri, atau sektor publik.

Contoh yang diberikan Prof. White adalah di bidangnya sendiri: siswa di Biostatistik dan bidang yang berdekatan mempelajari pengetahuan dan keterampilan praktis dalam statistik, probabilitas, analisis kritis, dan banyak lagi.

Keterampilan Penelitian dan Kolaborasi

Bagian penting dari banyak program PhD didasarkan pada pengembangan rencana penelitian, melakukan pengumpulan dan analisis data, dan menyajikan temuan Anda . Ini menumbuhkan keterampilan penelitian yang kuat yang sangat berharga baik di dunia akademis dan industri, di sektor-sektor seperti keuangan, teknologi, konsultasi, dan banyak lagi, di mana pengambilan keputusan berdasarkan data sangat penting.

Terlebih lagi, program PhD melibatkan banyak kolaborasi dengan peneliti lain, yang mendewasakan Anda sebagai individu dan mengajari Anda berbagai soft skill yang Anda perlukan untuk berhasil dalam peran masa depan Anda, seperti komunikasi yang tepat, menerima dan menerima umpan balik, pemikiran kritis, manajemen waktu dan ketahanan serta ketekunan .

Keterampilan yang Dapat Dialihkan

Selain pengetahuan akademik dan keterampilan penelitian, program PhD membantu Anda mengembangkan berbagai keterampilan yang dapat dialihkan. Ini termasuk manajemen proyek, kepemimpinan, kerja tim, dan keterampilan komunikasi . Keterampilan seperti itu sangat berharga dalam berbagai konteks profesional.

Banyak program Ph.D. juga mengharuskan siswa untuk melakukan peran mengajar atau mentoring . Ini menawarkan pengalaman berharga jika Anda ingin mengejar karir di dunia akademis, memberi Anda kesempatan untuk membentuk pola pikir generasi mendatang dan berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bidang studi Anda.

Kemajuan karir

Jika Anda memutuskan untuk meninggalkan akademisi untuk mengejar karir di industri ini, gelar PhD dapat membuka peluang karir tingkat yang lebih tinggi, seperti peran yang lebih bergengsi, gaji yang lebih tinggi, dan promosi yang lebih cepat.

Perlu juga dicatat bahwa gelar PhD sering diperlukan untuk posisi jalur tetap di dunia akademis .

Terlebih lagi, selama PhD Anda, Anda akan menghadiri konferensi, seminar, dan acara akademik lainnya. Platform ini memungkinkan Anda untuk bertemu dan berkolaborasi dengan profesional, akademisi, dan pakar lain di bidang Anda. Jejaring seperti itu dapat mengarah pada kolaborasi yang bermanfaat, tawaran pekerjaan, atau kemitraan penelitian .

Kontribusi kepada Masyarakat

Sebagai seorang peneliti PhD, pekerjaan Anda dapat menghasilkan terobosan atau kemajuan yang signifikan di bidang Anda . Apakah Anda sedang mempelajari ilmu kedokteran untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat, atau meneliti ilmu lingkungan untuk memajukan upaya keberlanjutan, penelitian Anda dapat membuat perbedaan nyata dalam masyarakat dan/atau keseluruhan pengetahuan di bidang pilihan Anda.

Man working

Saat kita mempertimbangkan untuk mengejar pendidikan tinggi, salah satu faktor kunci yang sering mendorong keputusan kita adalah potensi dampaknya terhadap masa depan keuangan kita. Sebuah PhD dapat memberikan keunggulan yang Anda butuhkan untuk tidak hanya mengamankan peran bergaji tinggi tetapi juga mendapatkan rasa hormat dan kredibilitas di bidang pilihan Anda .

Gaji rata-rata lulusan PhD sangat bervariasi antar negara dan bidang:

Amerika Serikat

  • Rata-rata gelar sarjana: $70.000/tahun
  • Rata-rata gelar master: $82.000/tahun
Judul pekerjaan Gaji Rata-Rata (PhD)
Insinyur mekanik $113.108
Ilmuwan Data$112.397
Ilmuwan Riset $95.747
Profesor universitas $94.068
Klinik Psikologi $88.910

Sumber: Payscale, 2023

Britania Raya

  • Rata-rata gelar sarjana: £33.000/tahun
  • Rata-rata gelar master: £35.000/tahun
Judul pekerjaan Gaji Rata-Rata (PhD)
Insinyur Perangkat Lunak Senior £67.062
Analis Kuantitatif £57.886
Analis Riset Senior£43.539
Dosen senior £54.967
Pengacara £84.757
  • Rata-rata gelar sarjana: €51.000/tahun
  • Rata-rata gelar master: €56.000/tahun
Judul pekerjaan Gaji Rata-Rata (PhD)
Insinyur Perangkat Lunak Senior €70.005
Manajer Risiko €61.042
Insinyur Riset & Pengembangan €59.321
Profesor universitas€80.000
Profesor Lingkungan Senior €66.330

Berapa Biaya Mendapatkan PhD?

Sebuah PhD tidak memerlukan biaya atau uang, tergantung pada universitas dan negara tempat Anda ingin belajar. Sebagian besar universitas juga memiliki struktur biaya kuliah yang berbeda untuk siswa domestik dan internasional.

Berikut rincian biaya sekolah rata-rata tergantung pada wilayah dan kewarganegaraan:

Negara Biaya rata-rata
Amerika Serikat Institusi publik: Biasanya $10.000- $12.000 untuk siswa dalam negeri dan dua atau tiga kali lipat untuk siswa internasional. Institusi swasta: Biasanya $20.000- $30.000 untuk siswa dalam negeri. Biaya siswa internasional biasanya lebih tinggi.
Britania Raya Di mana saja antara £4.500 (untuk siswa domestik) hingga lebih dari £30.000 per tahun (siswa internasional).
Jerman Tidak ada biaya kuliah untuk enam semester pertama studi PhD Anda. Setelah itu, Anda harus membayar €300 per semester.
Swedia Gratis untuk semua siswa terlepas dari negara asal mereka.
Perancis Tidak ada biaya kuliah , tetapi ada biaya administrasi sebesar €380 per tahun.

Anda dapat membaca perincian lebih rinci tentang biaya mendapatkan gelar di berbagai negara di Panduan Negara kami.

Bagi Anda yang khawatir dengan biaya belajar di luar negeri, ada banyak beasiswa di luar sana untuk membantu Anda menemukan studi Anda. Lihatlah Direktori Beasiswa gratis kami untuk daftar 440+ beasiswa di 37 negara di seluruh dunia.

Video call

Ya, Anda pasti dapat menyelesaikan program PhD secara online . Semakin banyak dari mereka tersedia setiap tahun, tetapi penting untuk diingat bahwa kualitasnya sangat bervariasi tergantung pada bidang studi dan institusi.

Sebaiknya periksa sudah berapa lama program online yang Anda minati. Program PhD bersifat kolaboratif, dan banyak jurusan tidak cocok untuk studi online.

Biasanya, program PhD yang dirancang khusus untuk pengajaran online cenderung lebih efektif dibandingkan dengan program tradisional yang hanya ditransfer ke platform pembelajaran online.

Butuh Lebih Banyak Bantuan Dengan Aplikasi PhD Anda?

Unduh buku pegangan Dokumen Aplikasi PhD gratis kami, yang menjelaskan secara mendetail tentang cara menyempurnakan surat motivasi, CV/resume, proposal penelitian, dan lainnya!

KHAS NARASI

Jelajahi ragam suguhan melalui program-program perbincangan, reportase, kemasan dokumenter, dan opini yang dikemas dalam bentuk video.

VIDEO PROGRAM TERBARU

Video news terbaru, video tech & edu terbaru, video hype terbaru, video lifestyle terbaru, laporkan komentar.

  • tech & edu

Sama-sama S-3, Apa Bedanya Gelar Doktor dan PhD?

7 Mei 2024 18:05 WIB

Narasi TV

Gulungan ijazah dan toga, lambang kelulusan di perguruan tinggi. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Pendidikan di perguruan tinggi terdiri dari beberapa jenjang, mulai dari Diploma, Sarjana, Magister, hingga Doktor. 

Doktor merupakan gelar tertinggi yang diperoleh setelah seseorang menyelesaikan studi S-3. Namun, ada juga lulusan S-3 yang tidak menyandang gelar Doktor, melainkan PhD. 

Lantas, apa bedanya gelar Doktor dan PhD di jenjang S-3? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Apa itu program Doktoral?

Program Doktoral merupakan program studi di tingkat S-3, atau gelar yang diberikan untuk seseorang yang telah menyelesaikan studi S-3. 

Lulusan S-3 akan mendapatkan gelar Doktor di depan namanya. Hal ini berbeda dengan gelar [pada jenjang S-1 dan S-2 yang terletak di belakang nama. 

Apa pun jurusan atau bidang studi yang dipilih, mahasiswa program Doktoral pasti akan mendapatkan gelar Doktor. 

Pendidikan S-3 umumnya berlangsung selama 6 hingga 14 semester. Namun, jangka waktu perkuliahan biasanya ditentukan berdasarkan kebijakan setiap kampus. 

Baca Juga: Calon Mahasiswa S2 Wajib Tahu Durasi, Tujuan, dan Syarat Umum Kuliah Pascasarjana

Apa itu program PhD?

PhD atau singkatan dari Doctor of Philosophy adalah gelar akademik yang menggabungkan pengetahuan umum dengan penguasaan yang spesifik di suatu bidang. 

Sebagaimana gelar Doktoral, PhD juga merupakan gelar yang akan diperoleh setelah seorang mahasiswa S-3 merampungkan studinya. 

Meski mengandung kata ‘ philosophy ’ atau bermakna ‘filsafat’, bukan berarti gelar PhD hanya diberikan kepada mahasiswa yang mempelajari ilmu filsafat. Istilah ‘filsafat’ diberikan sebagai bentuk penghargaan tertinggi dalam dunia akademik.

Namun, yang perlu diketahui adalah gelar PhD hanya bisa didapatkan oleh mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi luar negeri, khususnya Amerika Serikat dan Inggris Raya. 

Jika menempuh studi di luar wilayah tersebut, gelar yang akan diperoleh tetaplah Doktor. Begitu pula jika pendidikan S-3 diambil di perguruan tinggi dalam negeri, maka gelar yang akan disematkan adalah Doktor alih-alih PhD. 

Jadi, jika kamu mengambil studi S-3 di Amerika Serikat atau Inggris Raya, kamu akan mendapatkan gelar PhD di belakang namamu. 

Nah, sekarang sudah tahu kan bedanya gelar Doktor dan PhD? Keduanya sama-sama gelar yang didapatkan oleh pelajar yang telah merampungkan jenjang S-3. Bedanya, gelar PhD hanya ada di negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat dan Inggris Raya.

Semoga informasi ini bermanfaat!

ARTIKEL TERKAIT

Video terkait, narasi academy.

  • Latest Comment
  • Most Replied

Anda sepenuhnya bertanggung jawab atas komentar yang diberikan, hindari ujaran melanggar hukum.

  • What is a PhD?

Written by Mark Bennett

A PhD is a doctoral research degree and the highest level of academic qualification you can achieve. The degree normally takes between three and four years of full-time work towards a thesis offering an original contribution to your subject.

This page explains what a PhD is, what it involves and what you need to know if you’re considering applying for a PhD research project , or enrolling on a doctoral programme .

The meaning of a PhD

The PhD can take on something of a mythic status. Are they only for geniuses? Do you have to discover something incredible? Does the qualification make you an academic? And are higher research degrees just for people who want to be academics?

Even the full title, ‘Doctor of Philosophy’, has a somewhat mysterious ring to it. Do you become a doctor? Yes, but not that kind of doctor. Do you have to study Philosophy? No (not unless you want to) .

So, before going any further, let's explain what the term 'PhD' actually means and what defines a doctorate.

What does PhD stand for?

PhD stands for Doctor of Philosophy. This is one of the highest level academic degrees that can be awarded. PhD is an abbreviation of the Latin term (Ph)ilosophiae (D)octor. Traditionally the term ‘philosophy’ does not refer to the subject but its original Greek meaning which roughly translates to ‘lover of wisdom’.

What is a doctorate?

A doctorate is any qualification that awards a doctoral degree. In order to qualify for one you need to produce advanced work that makes a significant new contribution to knowledge in your field. Doing so earns you the title 'Doctor' – hence the name.

So, is a PhD different to a doctorate? No. A PhD is a type of doctorate .

The PhD is the most common type of doctorate and is awarded in almost all subjects at universities around the world. Other doctorates tend to be more specialised or for more practical and professional projects.

Essentially, all PhDs are doctorates, but not all doctorates are PhDs.

Do you need a Masters to get a PhD?

Not necessarily. It's common for students in Arts and the Humanities to complete an MA (Master of Arts) before starting a PhD in order to acquire research experience and techniques. Students in Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) don't always need an MS/MSc (Master of Science) to do a PhD as you'll gain training in lab techniques and other skills during your undergraduate degree.

Whether a Masters is a requirement for a PhD also varies by country. Australian PhDs may require a Masters as the equivalent of their own 'honours year' (where students work on research). US PhD programmes often include a Masters.

We have a whole guide dedicated to helping you decide whether a PhD without a Masters is the right route for you.

The origin of the PhD

Despite its name, the PhD isn't actually an Ancient Greek degree. Instead it's a much more recent development. The PhD as we know it was developed in nineteenth-century Germany, alongside the modern research university.

Higher education had traditionally focussed on mastery of an existing body of scholarship and the highest academic rank available was, appropriately enough, a Masters degree.

As the focus shifted more onto the production of new knowledge and ideas, the PhD degree was brought in to recognise those who demonstrated the necessary skills and expertise.

The PhD process – what's required to get a PhD?

The typical length of a PhD is three to four years full-time, or five to six years part-time.

Unlike most Masters courses (or all undergraduate programmes), a PhD is a pure research degree. But that doesn’t mean you’ll just spend years locked away in a library or laboratory. In fact, the modern PhD is a diverse and varied qualification with many different components.

Whereas the second or third year of a taught degree look quite a lot like the first (with more modules and coursework at a higher level) a PhD moves through a series of stages.

A typical PhD normally involves:

  • Carrying out a literature review (a survey of current scholarship in your field).
  • Conducting original research and collecting your results .
  • Producing a thesis that presents your conclusions.
  • Writing up your thesis and submitting it as a dissertation .
  • Defending your thesis in an oral viva voce exam.

These stages vary a little between subjects and universities, but they tend to fall into the same sequence over the three years of a typical full-time PhD.

The first year of a PhD

The beginning of a PhD is all about finding your feet as a researcher and getting a solid grounding in the current scholarship that relates to your topic.

You’ll have initial meetings with your supervisor and discuss a plan of action based on your research proposal.

The first step in this will almost certainly be carrying out your literature review . With the guidance of your supervisor you’ll begin surveying and evaluating existing scholarship. This will help situate your research and ensure your work is original.

Your literature review will provide a logical jumping off point for the beginning of your own research and the gathering of results . This could involve designing and implementing experiments, or getting stuck into a pile of primary sources.

The year may end with an MPhil upgrade . This occurs when PhD students are initially registered for an MPhil degree and then ‘upgraded’ to PhD candidates upon making sufficient progress. You’ll submit material from your literature review, or a draft of your research findings and discuss these with members of your department in an upgrade exam . All being well, you’ll then continue with your research as a PhD student.

PhDs in other countries

The information on the page is based on the UK. Most countries follow a similar format, but there are some differences. In the USA , for example, PhD students complete reading assignments and examinations before beginning their research. You can find out more in our guides to PhD study around the world .

The second year of a PhD

Your second year will probably be when you do most of your core research. The process for this will vary depending on your field, but your main focus will be on gathering results from experiments, archival research, surveys or other means.

As your research develops, so will the thesis (or argument) you base upon it. You may even begin writing up chapters or other pieces that will eventually form part of your dissertation .

You’ll still be having regular meetings with your supervisor. They’ll check your progress, provide feedback on your ideas and probably read any drafts your produce.

The second year is also an important stage for your development as a scholar. You’ll be well versed in current research and have begun to collect some important data or develop insights of your own. But you won’t yet be faced with the demanding and time-intensive task of finalising your dissertation.

So, this part of your PhD is a perfect time to think about presenting your work at academic conferences , gaining teaching experience or perhaps even selecting some material for publication in an academic journal. You can read more about these kinds of activities below.

The third year of a PhD

The third year of a PhD is sometimes referred to as the writing up phase.

Traditionally, this is the final part of your doctorate, during which your main task will be pulling together your results and honing your thesis into a dissertation .

In reality, it’s not always as simple as that.

It’s not uncommon for final year PhD students to still be fine-tuning experiments, collecting results or chasing up a few extra sources. This is particularly likely if you spend part of your second year focussing on professional development.

In fact, some students actually take all or part of a fourth year to finalise their dissertation. Whether you are able to do this will depend on the terms of your enrolment – and perhaps your PhD funding .

Eventually though, you are going to be faced with writing up your thesis and submitting your dissertation.

Your supervisor will be very involved in this process. They’ll read through your final draft and let you know when they think your PhD is ready for submission.

All that’s left then is your final viva voce oral exam. This is a formal discussion and defence of your thesis involving at least one internal and external examiner. It’s normally the only assessment procedure for a PhD. Once you’ve passed, you’ve done it!

Looking for more information about the stages of a PhD?

How do you go about completing a literature review? What's it like to do PhD research? And what actually happens at an MPhil upgrade? You can find out more in our detailed guide to the PhD journey .

Doing a PhD – what's it actually like?

You can think of the ‘stages’ outlined above as the basic ‘roadmap’ for a PhD, but the actual ‘journey’ you’ll take as a research student involves a lot of other sights, a few optional destinations and at least one very important fellow passenger.

Carrying out research

Unsurprisingly, you’ll spend most of your time as a PhD researcher… researching your PhD. But this can involve a surprisingly wide range of activities.

The classic image of a student working away in the lab, or sitting with a pile of books in the library is true some of the time – particularly when you’re monitoring experiments or conducting your literature review.

Your PhD can take you much further afield though. You may find yourself visiting archives or facilities to examine their data or look at rare source materials. You could even have the opportunity to spend an extended period ‘in residence’ at a research centre or other institution beyond your university.

Research is also far from being a solitary activity. You’ll have regular discussions with your supervisor (see below) but you may also work with other students from time to time.

This is particularly likely if you’re part of a larger laboratory or workshop group studying the same broad area. But it’s also common to collaborate with students whose projects are more individual. You might work on shorter projects of joint interest, or be part of teams organising events and presentations.

Many universities also run regular internal presentation and discussion groups – a perfect way to get to know other PhD students in your department and offer feedback on each other’s work in progress.

Working with your supervisor

All PhD projects are completed with the guidance of at least one academic supervisor . They will be your main point of contact and support throughout the PhD.

Your supervisor will be an expert in your general area of research, but they won’t have researched on your exact topic before (if they had, your project wouldn’t be original enough for a PhD).

As such, it’s better to think of your supervisor as a mentor, rather than a teacher.

As a PhD student you’re now an independent and original scholar, pushing the boundaries of your field beyond what is currently known (and taught) about it. You’re doing all of this for the first time, of course. But your supervisor isn’t.

They’ll know what’s involved in managing an advanced research project over three years (or more). They’ll know how best to succeed, but they’ll also know what can go wrong and how to spot the warning signs before it does.

Perhaps most importantly, they’ll be someone with the time and expertise to listen to your ideas and help provide feedback and encouragement as you develop your thesis.

Exact supervision arrangements vary between universities and between projects:

  • In Science and Technology projects it’s common for a supervisor to be the lead investigator on a wider research project, with responsibility for a laboratory or workshop that includes several PhD students and other researchers.
  • In Arts and Humanities subjects, a supervisor’s research is more separate from their students’. They may supervise more than one PhD at a time, but each project is essentially separate.

It’s also becoming increasingly common for PhD students to have two (or more) supervisors. The first is usually responsible for guiding your academic research whilst the second is more concerned with the administration of your PhD – ensuring you complete any necessary training and stay on track with your project’s timetable.

However you’re supervised, you’ll have regular meetings to discuss work and check your progress. Your supervisor will also provide feedback on work during your PhD and will play an important role as you near completion: reading your final dissertation draft, helping you select an external examiner and (hopefully) taking you out for a celebratory drink afterwards!

Professional development, networking and communication

Traditionally, the PhD has been viewed as a training process, preparing students for careers in academic research.

As such, it often includes opportunities to pick up additional skills and experiences that are an important part of a scholarly CV. Academics don’t just do research after all. They also teach students, administrate departments – and supervise PhDs.

The modern PhD is also viewed as a more flexible qualification. Not all doctoral graduates end up working in higher education. Many follow alternative careers that are either related to their subject of specialism or draw upon the advanced research skills their PhD has developed.

PhD programmes have begun to reflect this. Many now emphasise transferrable skills or include specific training units designed to help students communicate and apply their research beyond the university.

What all of this means is that very few PhD experiences are just about researching and writing up a thesis.

The likelihood is that you’ll also do some (or all) of the following during your PhD:

The work is usually paid and is increasingly accompanied by formal training and evaluation.

Conference presentation

As a PhD student you’ll be at the cutting edge of your field, doing original research and producing new results. This means that your work will be interest to other scholars and that your results could be worth presenting at academic conferences .

Doing this is very worthwhile, whatever your career plans. You’ll develop transferrable skills in public speaking and presenting, gain feedback on your results and begin to be recognised as an expert in your area.

Conferences are also great places to network with other students and academics.

Publication

As well as presenting your research, you may also have the opportunity to publish work in academic journals, books, or other media. This can be a challenging process.

Your work will be judged according to the same high standards as any other scholar’s and will normally go through extensive peer review processes. But it’s also highly rewarding. Seeing your work ‘in print’ is an incredible validation of your PhD research and a definite boost to your academic CV.

Public engagement and communication

Academic work may be associated with the myth of the ‘ivory tower’ – an insular community of experts focussing on obscure topics of little interest outside the university. But this is far from the case. More and more emphasis is being placed on the ‘impact’ of research and its wider benefits to the public – with funding decisions being made accordingly.

Thankfully, there are plenty of opportunities to try your hand at public engagement as a PhD student. Universities are often involved in local events and initiatives to communicate the benefits of their research, ranging from workshops in local schools to public lectures and presentations.

Some PhD programmes include structured training in order to help students with activities such as the above. Your supervisor may also be able to help by identifying suitable conferences and public engagement opportunities, or by involving you in appropriate university events and public engagement initiatives.

These experiences will be an important part of your development as a researchers - and will enhance the value of your PhD regardless of your career plans.

What is a PhD for – and who should study one?

So, you know what a PhD actually is, what’s involved in completing one and what you might get up to whilst you do. That just leaves one final question: should you do a PhD?

Unfortunately, it’s not a question we can answer for you.

A PhD is difficult and uniquely challenging. It requires at least three years of hard work and dedication after you’ve already completed an undergraduate degree (and probably a Masters degree too).

You’ll need to support yourself during those years and, whilst you will be building up an impressive set of skills, you won’t be directly progressing in a career.

But a PhD is also immensely rewarding. It’s your chance to make a genuine contribution to the sum of human knowledge and produce work that other researchers can (and will) build on in future. However obscure your topic feels, there’s really no such thing as a useless PhD.

A PhD is also something to be incredibly proud of. A proportionately tiny number of people go on to do academic work at this level. Whatever you end up doing after your doctorate you’ll have an impressive qualification – and a title to match. What’s more, non-academic careers and professions are increasingly recognising the unique skills and experience a PhD brings.

Other PhDs - do degree titles matter?

The PhD is the oldest and most common form of higher research degree, but a few alternatives are available. Some, such as the DPhil are essentially identical to a PhD. Others, such as the Professional Doctorate or DBA are slightly different. You can find out more in our guide to types of PhD .

Is a PhD for me?

There’s more advice on the value of a PhD – and good reasons for studying one – elsewhere in this section. But the following are some quick tips if you’re just beginning to consider a PhD.

Speak to your lecturers / tutors

The best people to ask about PhD study are people who’ve earned one. Ask staff at your current or previous university about their experience of doctoral research – what they enjoyed, what they didn’t and what their tips might be.

If you’re considering a PhD for an academic career, ask about that too. Are job prospects good in your field? And what’s it really like to work at a university?

Speak to current PhD students

Want to know what it’s like studying a PhD right now? Or what it’s like doing research at a particular university? Ask someone who knows.

Current PhD students were just like you a year or two ago and most will be happy to answer questions.

If you can’t get in touch with any students ‘face to face’, pop over to the Postgraduate Forum – you’ll find plenty of students there who are happy to chat about postgraduate research.

Take a look at advertised projects and programmes

This may seem like a strange suggestion. After all, you’re only going to study one PhD, so what’s the point of reading about lots of others?

Well, looking at the details of different PhD projects is a great way to get a general sense of what PhD research is like. You’ll see what different PhDs tend to have in common and what kinds of unique opportunity might be available to you.

And, with thousands of PhDs in our database , you’re already in a great place to start.

Read our other advice articles

Finally, you can also check out some of the other advice on the FindAPhD website. We’ve looked at some good (and bad) reasons for studying a PhD as well as the value of a doctorate to different career paths.

More generally, you can read our in-depth look at a typical PhD journey , or find out more about specific aspects of doctoral study such as working with a supervisor or writing your dissertation .

We add new articles all the time – the best way to stay up to date is by signing up for our free PhD opportunity newsletter .

Ready to find your PhD?

Head on over to our PhD search listings to learn what opportunities are on offer within your discipline.

Our postgrad newsletter shares courses, funding news, stories and advice

You may also like....

phd apa itu

What happens during a typical PhD, and when? We've summarised the main milestones of a doctoral research journey.

phd apa itu

The PhD thesis is the most important part of a doctoral degree. This page will introduce you to what you need to know about the PhD dissertation.

phd apa itu

This page will give you an idea of what to expect from your routine as a PhD student, explaining how your daily life will look at you progress through a doctoral degree.

phd apa itu

Our guide tells you everything about the application process for studying a PhD in the USA.

FindAPhD. Copyright 2005-2024 All rights reserved.

Unknown    ( change )

Have you got time to answer some quick questions about PhD study?

Select your nearest city

You haven’t completed your profile yet. To get the most out of FindAPhD, finish your profile and receive these benefits:

  • Monthly chance to win one of ten £10 Amazon vouchers ; winners will be notified every month.*
  • The latest PhD projects delivered straight to your inbox
  • Access to our £6,000 scholarship competition
  • Weekly newsletter with funding opportunities, research proposal tips and much more
  • Early access to our physical and virtual postgraduate study fairs

Or begin browsing FindAPhD.com

or begin browsing FindAPhD.com

*Offer only available for the duration of your active subscription, and subject to change. You MUST claim your prize within 72 hours, if not we will redraw.

phd apa itu

Do you want hassle-free information and advice?

Create your FindAPhD account and sign up to our newsletter:

  • Find out about funding opportunities and application tips
  • Receive weekly advice, student stories and the latest PhD news
  • Hear about our upcoming study fairs
  • Save your favourite projects, track enquiries and get personalised subject updates

phd apa itu

Create your account

Looking to list your PhD opportunities? Log in here .

What is a PhD? Advice for PhD students

How long does it take to get a doctorate degree how do you get into grad school are you qualified to do a phd answers to these questions and more.

PhD, doctorate

What is a PhD?

A PhD, which stands for “doctor of philosophy”, is the most advanced academic degree. It’s earned through extensive research on a specific topic, demonstrating expertise and contributing new knowledge to the field.

What does “PhD” mean?

The term “PhD” is often used as a synonym for any doctoral-level qualification. Doctorate degrees can often be split into two categories: MPhil and PhD.

An MPhil is similar to a PhD as it includes a research element (which is usually shorter and less in-depth than a PhD thesis, and often more akin to a dissertation undertaken at undergraduate or master’s level). 

MPhil students focus more on interpreting existing knowledge and theory and critically evaluating other people’s work rather than producing their own research. The precise nature and definition of an MPhil can vary among institutions and countries. 

A PhD, meanwhile, follows a more widely known and traditional route and requires students, often referred to as “candidates”, to produce their own work and research on a new area or topic to a high academic standard.

PhD requirements vary significantly among countries and institutions. The PhD, once completed, grants the successful candidate the title of “doctor of philosophy”, also called PhD or DPhil.

What is a professional doctorate?

A professional doctorate is a kind of degree that helps people become experts in their fields. Instead of focusing mainly on theory and research like a regular PhD, a professional doctorate is all about practical skills and knowledge.

This kind of doctorate is great for students who want to get better at their jobs in areas like teaching, healthcare, business, law or psychology. The courses and projects in these programmes are designed to tackle real problems you might face at work.

For example, you might have heard of the doctor of education (EdD), doctor of business administration (DBA), doctor of psychology (PsyD) or doctor of nursing practice (DNP). These programmes combine learning, hands-on projects and sometimes a thesis paper or essay to show you’re skilled at solving on-the-job challenges.

How long does it take to study a PhD?

The time required to complete a PhD can vary significantly based on several factors. Generally, a full-time PhD programme takes around three to six years to finish. However, it’s important to take into account individual circumstances and the nature of the research involved.

1. Full-time vs. part-time: If you’re studying full-time, dedicating most of your time to your studies, it usually takes about three to four years to complete a PhD. However, studying part-time while managing other commitments might extend the duration. Part-time PhDs can take around six to eight years, and sometimes even longer.

2. Nature of research: The complexity of your research proposal can influence the time required. Certain research questions may involve intricate experiments, extensive data collection or in-depth analysis, potentially leading to a longer completion timeline.

3. Field of study: The subject area you’re researching can also affect the necessary time. Some fields, such as sciences or engineering, might involve more hands-on work, while theoretical subjects might require more time for literature review and analysis.

4. Supervision and support: The guidance and availability of your academic supervisor can affect the pace of your research progress. Regular meetings and effective communication can help keep your studies on track.

5. Thesis writing: While the research phase is crucial, the stage of writing your thesis is equally significant. Organising and presenting your research findings in a clear and cohesive manner can take several months.

6. External commitments: Personal commitments, such as work, family or health-related factors, can influence your study time. Some students need to balance these alongside their PhD studies, potentially extending the duration.

7. External Funding: The availability of funding can also affect your study duration. Some funding might be linked to specific project timelines or research objectives.

So, although a PhD usually takes between three and six years of full-time study, with potential variations based on research complexity, enrolment as part-time or full-time, field of study and personal circumstances. It’s vital to have a realistic understanding of these factors when planning your PhD journey.

How long is a PhD in the UK?

In the UK, the length of a PhD programme typically ranges from three to four years of full-time study. As explained above, there are many factors to consider.

How long is a PhD in the US?

Similarly to the UK, in the United States, the duration of a PhD programme can vary widely depending on the field of study, research topic and individual circumstances. On average, a full-time PhD programme in the US typically takes between five and six years to complete.

Why does it take longer to study a PhD in the US?

PhD programmes generally take longer to complete in the US than in the UK due to various factors in the education systems and programme structures of each country:

1. Programme structure: UK PhD programmes often emphasise early, focused research from the first year, leading to shorter completion times. In contrast, US programmes commonly include more initial coursework in your first and second year and broader foundational training, which can extend the overall duration.

2. Course work requirements: Many US PhD programmes require a lot of course work, which can lengthen the time needed to finish. UK programmes tend to have fewer or no course work demands, allowing students to concentrate primarily on research skills.

3. Research funding: In the UK, PhD funding is often awarded with specific timeframes in mind, motivating completion of the research degree in the agreed duration. In the US, funding approaches can vary, requiring students to secure funding from multiple sources, potentially affecting their progress and completion time.

4. Teaching responsibilities: Some US PhD students take on teaching roles as part of their funding, dividing their time and potentially prolonging their studies.

5. Research approach: Differences in research methodologies and project scopes can affect the time needed for data collection, experimentation and analysis.

6. Academic culture: The US education system values a well-rounded education, including coursework and comprehensive exams. This can extend the time before full-time research begins. UK PhD programmes often prioritise independent research early on.

7. Part-time and work commitments: US PhD candidates might have more flexibility for part-time work or other commitments, which can affect research progress.

8. Dissertation requirements: US PhD programmes generally include a longer and more comprehensive dissertation, involving more chapters and a broader exploration of the research topic.

These variations in programme structures, funding models and academic cultures contribute to the differing completion times between the two countries.

What qualifications do you need for a PhD?

To be eligible for a PhD programme, certain educational qualifications are generally expected by universities. These qualifications serve as indicators of your readiness to engage in advanced research and contribute to the academic community.

First, an undergraduate or bachelor’s degree in a relevant field is typically the most common requirement. This degree provides you with a foundational understanding of the subject and introduces you to basic research methodologies. It serves as a starting point for your academic journey.

Do you need a master’s degree to get into a PhD programme?

In addition to an undergraduate degree, many PhD programmes also require candidates to hold postgraduate or master’s degrees, often in fields related to the intended PhD research. A master’s degree offers a deeper exploration of the subject matter and enhances your research skills. Possessing a master’s degree signifies a higher level of expertise and specialisation.

The combination of both undergraduate and postgraduate degrees demonstrates a solid academic background. This background is crucial before you engage in doctoral study because pursuing a PhD involves more than just knowledge; it requires advanced research abilities, critical thinking and the capacity to provide an original contribution and new insights into the chosen field of study.

While these qualifications are usually requested, there are exceptions. Some institutions offer direct-entry programmes that encompass bachelor’s, master’s and PhD degrees in a streamlined structure. This approach is often seen in scientific and engineering disciplines rather than humanities.

In exceptional cases, outstanding performance during undergraduate studies, coupled with a well-defined research proposal, might lead to direct entry into a PhD programme without requiring a master’s degree.

Admission requirements can vary between universities and programmes. Some institutions might have more flexible prerequisites, while others could have more stringent criteria. Make sure that you thoroughly research all admission requirements of the PhD programmes you’re interested in to ensure you provide the right information.

Are PhD entry requirements similar in other countries?

PhD entry requirements in Canada and Australia can be somewhat similar to those in the UK and the US, but there are also some differences. Just like in the UK and the US, having a bachelor’s degree followed by a master’s degree is a common way to qualify for a PhD in Canada and Australia. However, the exact rules can vary, such as how much research experience you need or the grades you should have.

In Canada and Australia, as in the UK and the US, international students usually need to show their English language skills through tests like IELTS or TOEFL. And, like in other places, you might need to give a research proposal to explain what you want to study for your PhD.

But remember, even though there are some similarities, each country has its own rules.

PhD diary: Preparing for a PhD Nine things to know before doing a PhD Women in STEM: undertaking PhD research in cancer Studying for a part-time PhD: the challenges and the benefits Is it possible to do a three-year PhD as an international student? Looking for PhD tips? Why not check Twitter PhD diary: Where do I begin? How to do a PhD on a budget

How much does it cost to study a PhD?

The cost of pursuing a PhD can vary significantly between international and home (domestic) students, and it depends on the country, university and programme you choose.

United Kingdom (UK)

Home students in the UK often pay lower tuition fees compared with international students. Home students might also have access to government funding or subsidised tuition rates.

International students typically pay higher tuition fees, which can vary widely depending on the university and programme. Fees can range from around £10,000 to £25,000 or more per year.

United States (US)

PhD programme costs in the US can be quite high, especially for international students. Public universities often have lower tuition rates for in-state residents compared with out-of-state residents and international students.

Private universities in the US generally have higher tuition fees, and international students might be charged higher rates than domestic students.

Canadian universities often charge higher tuition fees for international students compared with domestic students.

Some universities offer funding packages that include tuition waivers and stipends for both domestic and international doctoral students.

In Australia, domestic students (Australian citizens and permanent residents) usually pay lower tuition fees than international students.

International students in Australia might have higher tuition fees, and costs can vary based on the university and programme.

Apart from tuition fees, other aspects play a role in the overall financial consideration:

PhD studentship: Many universities offer PhD studentships that provide financial support to research students, covering both tuition fees and a stipend for living expenses.

Stipend and housing: Stipends are designed to cover living expenses. Stipend amounts can vary depending on the university and location. If you’re studying in London in the UK, stipends might be higher to account for the higher living costs in the city. Some universities also offer subsidised or affordable housing options for doctoral students.

Tuition and stipend packages: Some PhD programmes provide funding packages that include both tuition waivers and stipends. These packages are to help relieve the financial burden on students during their doctoral studies.

Research the financial support options provided by the universities you’re interested in to make an informed decision about the cost of your PhD journey.

What funding options are available for PhD candidates?

PhD candidates have various funding options available to support their studies and research journeys. Some of these options include:

PhD scholarships: Scholarships are a common form of financial aid for PhD candidates. They are awarded based on academic merit, research potential or other specific criteria. Scholarships can cover tuition fees and provide a stipend for living expenses.

Bursaries: Bursaries are another form of financial assistance offered to students, including PhD candidates, based on financial need. They can help cover tuition fees or provide additional financial support.

In the UK, specific funding options are available:

Regional consortium: Some regions have research consortiums that offer funding opportunities for doctoral candidates. These collaborations can provide financial support for research projects aligned with specific regional needs.

UK research institute: Research councils in the UK often offer stipends to PhD candidates. These stipends cover living expenses and support research work.

University-based studentship: Many UK universities offer studentships. You can read more about these above.

In the USA, there are also funding options available:

Research assistantships (RAs): Many universities offer research assistantships where PhD candidates work on research projects under the guidance of faculty members. In exchange, they receive stipends and often have their tuition waived.

Teaching assistantships (TA): Teaching assistantships involve assisting professors in teaching undergraduate courses. In return, PhD candidates receive stipends and sometimes tuition remission.

Fellowships: Fellowships are competitive awards that provide financial support for PhD candidates. They can come from universities, government agencies, private foundations and other institutions. Fellowships can cover tuition, provide stipends and offer research or travel funds.

Graduate assistantships: Graduate assistantships include a range of roles, from research and teaching to administrative support. These positions often come with stipends and sometimes include tuition benefits.

External grants and fellowships: PhD candidates can apply for grants and fellowships from external organisations and foundations that support research careers in specific fields. Examples include the National Science Foundation (NSF) and the Fulbright Programme.

Employer sponsorship: In some cases, employers might sponsor employees to pursue PhDs, especially if the research aligns with the company’s interests.

You can read about the current available scholarships for international students of all education levels on our website .

What does a PhD Involve?

How does a PhD work?

A PhD includes thorough academic research and significant contributions to your chosen field of study. The timeline for completing a PhD can significantly vary based on the country, college or university you attend and the specific subject you study.

The duration of a PhD programme can vary based on factors such as the institution’s requirements and the academic discipline you’re pursuing. For instance, the timeline for a PhD in a science-related field might differ from that of a humanities discipline.

UK PhD timeline example

Looking at a typical PhD degree in a London higher education institution, we can consider this example timeline.

In the initial year of your PhD, you’ll collaborate closely with your designated academic supervisor. This collaboration involves refining and solidifying your research proposal, which lays the foundation for your entire doctoral journey.

This is also the time to establish a comprehensive plan, complete with well-defined milestones and deadlines. A crucial aspect of this year is conducting an extensive literature review, immersing yourself in existing academic works to understand the landscape of your chosen research area. It’s important to make sure that your research idea is original and distinct from prior studies.

As you begin the second year, you’ll actively collect data and gather information related to your research topic. Simultaneously, you’ll initiate the process of crafting your thesis. This involves combining your research findings and analysis into sections of your thesis document.

This is also the phase where you might have opportunities to share your research insights at academic meetings, conferences or workshops. Depending on the programme, you might even engage in teaching activities. Some PhD candidates also begin contributing to academic journals or books, showcasing their findings to a broader audience.

The third year of a PhD programme often marks the final stage of your research efforts. This is when you dedicate substantial time to writing and finalising your complete thesis. Once your thesis is completed to the highest standard, you’ll submit it for thorough evaluation.

A significant milestone in the third year is the viva voce, an oral examination where you’ll defend your thesis before a panel of experts in your field. The viva voce is an opportunity to showcase your deep understanding of your research and defend your findings.

Why should you do a PhD?

For many people, acquiring a doctorate degree is the pinnacle of academic achievement, the culmination of years of commitment to higher education.

However, the act of pursuing a PhD can be a complex, frustrating, expensive and time-consuming exercise. But with the right preparation, some sound advice and a thorough understanding of the task at hand, your years as a doctoral student can be some of the most rewarding of your life. 

People choose to work towards a doctorate for many reasons. If you are looking to pursue an academic position, such as university lecturer or researcher, then a PhD is usually required.

Many people obtain a PhD as part of a partnership with an employer, particularly in scientific fields such as engineering, where their research can prove useful for companies.

In some cases, however, PhDs are simply down to an individual’s love of a subject and their desire to learn more about their field.

What are some benefits of studying a PhD?

Pursuing a PhD can have many benefits that extend beyond academic achievement, encompassing personal growth, professional advancement and meaningful contributions to knowledge.

One of the most notable benefits of a PhD is the potential for tenure in academia. Attaining tenure provides a level of job security that allows you to delve into long-term research projects and make enduring contributions to your field. It signifies a stage where you can explore innovative ideas and pursue in-depth research, fostering your academic legacy.

While not obligatory, the opportunity to collaborate on research projects with your supervisor is another valuable aspect of a PhD pursuit. These collaborations might even come with financial compensation, offering real-world experience, skill development and practical applications of your research. Engaging in such collaborations can enrich your research portfolio and refine your research methodologies.

A pivotal aspect of a PhD journey is the chance to publish your original research findings. By disseminating your work in academic journals or presenting it at conferences, you contribute to the expansion of knowledge within your field. These publications establish your expertise and reputation among peers and researchers worldwide, leaving a lasting impact.

The pursuit of a PhD can provide a unique platform to build a diverse network of colleagues, mentors and collaborators. Engaging with fellow researchers, attending conferences and participating in academic events offer opportunities to make valuable connections. This network can lead to collaborations, expose you to a spectrum of perspectives and pave the way for future research endeavours.

What is a PhD thesis? And what is a PhD viva?

A PhD thesis will be produced with help from an academic supervisor, usually one with expertise in your particular field of study. This thesis is the backbone of a PhD, and is the candidate’s opportunity to communicate their original research to others in their field (and a wider audience).  PhD students also have to explain their research project and defend their thesis in front of a panel of academics. This part of the process is often the most challenging, since writing a thesis is a major part of many undergraduate or master’s degrees, but having to defend it from criticism in real time is arguably more daunting.  This questioning is known as a “viva”, and examiners will pay particular attention to a PhD’s weaknesses either in terms of methodology or findings. Candidates will be expected to have a strong understanding of their subject areas and be able to justify specific elements of their research quickly and succinctly.

In rare cases, students going for a PhD may instead be awarded an MPhil if the academic standard of their work is not considered fully up to par but still strong enough to be deserving of a qualification.

Can you do a PhD part time? 

Many PhD and MPhil candidates choose to pursue their qualification part time, in order to allow time to work and earn while studying. This is especially true of older students, who might be returning to academia after working for a few years. 

When applying, you should always speak to the admissions team at your university to ensure this is possible and then continue to work with your supervisor to balance all your commitments. 

Can I do a PhD through distance learning?

This is something else that you will need to check with your university. Some institutions offer this option, depending on the nature of your research. 

You will need to be clear how many times you will need to travel to your university to meet with your supervisor throughout your PhD. 

Your PhD supervisor

Choosing the right PhD supervisor is essential if you want to get the most out of your PhD. Do your research into the faculty at the institution and ensure that you meet with your proposed supervisor (either virtually or in person) before fully committing. 

You need to know that not only do they have the right expertise and understanding of your research but also that your personalities won’t clash throughout your PhD. 

Remember, to complete your PhD, you will need a strong support network in place, and your supervisor is a key part of that network. 

Coping with PhD stress

If you do decide to embark on a doctorate, you may well encounter stress and anxiety. The work involved is often carried out alone, the hours can be long and many students can suffer from the pressure they feel is on their shoulders.

Ensuring that you check in regularly with your emotions and your workload is crucial to avoid burnout. If you have other commitments, such as a job or a family, then learning to balance these can feel overwhelming at times. 

Give yourself regular breaks, speak to your supervisor and ensure that you know what university resources and support systems are available to you in case you need to access them. 

Post-doctorate: what happens after you finish your PhD?

Many PhD graduates pursue a career in academia, while others will work in industry. Some might take time out, if they can afford to, to recover from the efforts of PhD study.

Whatever you choose to do, undertaking a PhD is a huge task that can open up a range of doors professionally. Just remember to take some time out to celebrate your achievement. 

How does a PhD affect salary and earning potential?

How much does a professor with a PhD make a year?

Professors with PhDs can earn different amounts depending on where they work and their experience. In the UK, a professor might make around £50,000 to £100,000 or more each year. In the US, it's between about $60,000 and $200,000 or even higher. The exact salary depends on things like the place they work, if they have tenure, and what they teach.

How much does a PhD add to salary?

Having a PhD can make your salary higher than if you had a lower degree. But exactly how much more you earn can change. On average, people with PhDs earn more than those with bachelor’s or master’s degrees. The increase in salary is influenced by many things, such as the job you do, where you work and what field you’re in.

In fields such as research, healthcare, technology and finance, your knowledge and skills from your PhD can potentially help you secure a higher salary position.

In the end, having a PhD can boost your earning potential and open doors to well-paying jobs, including professorships and special roles in different areas. But the exact effect on your salary is influenced by many things, so ensure you weigh the cost against the benefit.

How to choose a PhD programme?

Choosing a PhD programme involves defining your research interest, researching supervisors and programme reputation, evaluating funding options, reviewing programme structure, considering available resources, assessing networking opportunities, factoring in location and career outcomes, visiting the campus if possible and trusting your instincts.

How can I find available PhD programmes?

You can find available PhD programmes by visiting university websites, using online directories such as “FindAPhD”, checking professional associations, networking with professors and students, following universities on social media, attending career fairs and conferences, contacting universities directly and exploring research institutes’ websites.

How to apply for a PhD programme?

To apply for a PhD programme:

Research and select universities aligned with your interests.

Contact potential supervisors, sharing your proposal, CV and references.

Prepare application materials: research proposal, CV, recommendation letters and a writing sample.

Ensure you meet academic and language-proficiency requirements.

Complete an online application through the university’s portal.

Pay any required application fees.

Write a statement of purpose explaining your motivations.

Provide official transcripts of your academic records.

Submit standardised test scores if needed.

Some programmes may require an interview.

The admissions committee reviews applications and decides.

Apply for scholarships or assistantships.

Upon acceptance, review and respond to the offer letter.

Plan travel, accommodation and logistics accordingly.

Remember to research and follow each university’s specific application guidelines and deadlines.

How to apply for a PhD as an international student?

Many stages of the PhD application process are the same for international students as domestic students. However, there are sometimes some additional steps:

International students should apply for a student visa.

Take language proficiency tests such as TOEFL or IELTS if required.

Provide certificates if needed to validate your previous degrees.

Show evidence of sufficient funds for tuition and living expenses.

Check if you need health insurance for your chosen destination.

Translate and authenticate academic transcripts if necessary.

Attend orientation sessions for cultural adaptation.

Apply for university housing or explore off-campus options.

Familiarise yourself with international student support services.

Ben Osborne, the postgraduate student recruitment manager at the University of Sussex explains in detail how to apply for a PhD in the UK .

Giulia Evolvi, a lecturer in media and communication at Erasmus University, Rotterdam explains how to apply for a PhD in the US .

Finally, Samiul Hossain explores the question Is it possible to do a three-year PhD as an international student?

Q. What is a PhD? A. A PhD is the highest level of academic degree awarded by universities, involving in-depth research and a substantial thesis.

Q. What does “PhD” mean? A. “PhD” stands for doctor of philosophy, recognising expertise in a field.

Q. What is a professional doctorate? A. A professional doctorate emphasises practical application in fields such as education or healthcare.

Q. How long does it take to study a PhD? A. It takes between three and six years to study a full-time PhD programme.

Q. How long is a PhD in the UK? A. It takes around three to four years to study a full-time UK PhD.

Q. How long is a PhD in the US? A. It takes approximately five to six years to complete a full-time US PhD.

Q. Why does it take longer to study a PhD in the US? A. US programmes often include more course work and broader training.

Q. What qualifications do you need for a PhD? A. You usually need an undergraduate degree as a minimum requirement, although a master’s might be preferred.

Q. Do you need a master’s degree to get into a PhD programme? A. Master’s degrees are preferred but not always required.

Q. Are PhD entry requirements similar in other countries? A. Entry requirements are similar in many countries, but there may be additional requirements. Make sure to check the university website for specific details.

Q. How much does it cost to study a PhD? A. The cost of PhD programmes vary by country and university.

Q. What funding options are available for PhD candidates? A. Scholarships, assistantships, fellowships, grants, stipends are all funding options for PhD candidates.

Q. What does a PhD involve? A. PhDs involve research, seminars, thesis, literature review, data analysis and a PhD viva.

Q. Why should you do a PhD? A. There are many reasons to study a PhD including personal growth, research skills, contributions to academia and professional development.

Q. What are some benefits of studying a PhD? A. Benefits of graduating with a PhD include achieving tenure, collaborations with colleagues, publication of your work, and networking opportunities.

Q. What is a PhD thesis? A. A PhD thesis is a comprehensive document that showcases the original research conducted by a PhD candidate.

Q. What is a PhD viva? A. A PhD viva, also known as a viva voce or oral examination, is the final evaluation of a PhD candidate’s research and thesis where the panel asks questions, engages in discussions and assesses the depth of the candidate’s understanding and expertise.

Q. Can you do a PhD part-time? A. Yes, part-time options are available for PhDs.

Q. Can I do a PhD through distance learning? A. Some universities offer online PhDs; you can find out more on their websites.

Q. How to choose a PhD programme? A. You can find PhD programmes through research, by contacting faculty, checking resources and considering location.

Q. How can I find available PhD programme? A. You can find available PhD programmes on university sites, through directories and by networking.

Q. How to apply for a PhD programme A. To apply for a PhD programme, research suitable universities and programmes, get in touch with potential supervisors, gather required documents like transcripts and reference letters, complete the online application, pay any necessary fees and submit a statement of purpose and research proposal. If needed, meet language-proficiency criteria and attend interviews. After acceptance, explore funding choices, confirm your spot and get ready for the programme’s start.

Q. How to apply for a PhD as an international student A. To apply for a PhD as an international student, follow similar steps to domestic students, but you need to include securing a student visa and passing language requirements.

Q. What is a PhD dropout rate? A. The dropout rate from PhDs varies but is approximately 30-40 per cent.

Q. How does a PhD affect salary and earning potential? A. A PhD can boost earning potential, especially in research, technology, healthcare and academia. Impact varies by job, industry and location. Experience, skills and demand also influence salary.

Q. How to address a person with a PhD? A. When addressing someone with a PhD, it’s respectful to use “Dr”, followed by their last name, whether they have a PhD in an academic field or a professional doctorate. For instance, “Dr. Smith”.

Q. Is there a difference between a PhD and a doctorate? A. The terms “PhD” and “doctorate” are often used interchangeably, though a PhD is a specific type of doctorate focused on original research. A doctorate can refer more broadly to any doctoral-level degree, including professional doctorates with practical applications.

Q. What is the difference between a PhD and an MD? A. A PhD is a doctor of philosophy, awarded for academic research, while an MD is a doctor of medicine, focusing on medical practice. They lead to different career paths and involve distinct areas of study.

Q. What is the difference between a PhD and a professional doctorate? A. A PhD is an academic research-focused degree, while a professional doctorate emphasises applying research to practical fields such as education or business. PhDs often involve original research, while professional doctorates focus on real-world application.

Q. What is the difference between UK and US PhDs? A. The difference between UK and US PhDs lies mainly in structure and duration. UK PhDs often have shorter durations and a stronger emphasis on independent research from an early stage. US PhDs typically include more initial coursework and broader foundational training before full-time research begins.

Q. What is the difference between a PhD student and a candidate? A. A PhD student is actively studying and researching in a doctoral programme, while a PhD candidate has completed programme requirements except for the dissertation and is close to completion.

Q. What’s the difference between a PhD and an EdD? A. A PhD and an EdD (doctor of education) differ in focus. A PhD emphasises research and academic contributions, while an EdD focuses on applying research to practical educational issues.

Q. What’s the difference between a PhD and a DBA? A. A PhD and a DBA (doctor of business administration) differ in purpose. A PhD emphasises theoretical research and academia, while a DBA is practice-oriented, aimed at solving real business problems.

Q. What’s the difference between a PhD and a PsyD? A. A PhD and a PsyD (doctor of psychology) differ in emphasis. A PhD focuses on research and academia, while a PsyD emphasises clinical practice and applying psychological knowledge.

Q. What’s the difference between a PhD and an LLD? A. A PhD and an LLD (doctor of laws or Legum doctor) are distinct. A PhD is awarded in various disciplines, while an LLD is usually an honorary degree for significant contributions to law.

Q. What’s the difference between a PhD and an MD-PhD? A. A PhD and an MD-PhD differ. An MD-PhD is a dual degree combining medical training (MD) with research training (PhD).

Q. What is the Cambridge PhD? A. A Cambridge PhD involves original research guided by a supervisor, resulting in a thesis. It’s offered at the University of Cambridge .

Q. What is the Oxford DPhil? A. An Oxford DPhil is equivalent to a PhD and involves independent research leading to a thesis. The term “DPhil” is unique to the University of Oxford .

Q. What is the PhD programme acceptance rate? A. PhD acceptance rates vary by university, field and competition. Prestigious universities and competitive fields often have lower acceptance rates.

Q. What is a PhD supervisor? A. A PhD supervisor guides and supports a student’s research journey, providing expertise and feedback.

Q. What is a PhD panel? A. A PhD panel evaluates a candidate’s research, thesis and oral defence. It consists of experts in the field.

Q. What is a PhD stipend? A. A PhD stipend is a regular payment supporting living expenses during research, often tied to teaching or research assistant roles.

Q. What is a PhD progression assessment? A. A PhD progression assessment evaluates a student’s progress, often confirming their continuation in the programme.

Q. What is a PhD defence? A. A PhD defence, or viva, is the final oral examination where a candidate presents and defends their research findings and thesis before experts.

You may also like

Pursuing a PhD in neuroscience

.css-185owts{overflow:hidden;max-height:54px;text-indent:0px;} Pursuing a PhD in neuroscience

Luis Humberto Eudave Ramos

A pile of books and a cup of tea

Why study a PhD in English literature?

John Francis Davies

phd good idea finish line final few days

8 habits to help you get through your PhD

Shabana Khan

Register free and enjoy extra benefits

Lembaga Publikasi Jurnal Nasional & Internasional

  • Produk Kami

Perbedaan PhD Dan Doktor

Perbedaan PhD Dan Doktor

Hallo teman-teman Ridwan Institute👋🏻 pada kesempatan kali ini kami akan memberikanmu informasi terkait perbedaan PhD dan Doktor.

Penasaran seperti apa pembahasannya? simak artikel ini sampai habis

Pada dasarnya gelar PhD dan Doktor itu sama, keduanya adalah gelar akademik tertinggi pada janjang Pendidikan S3.

Artinya, mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa studinya bisa memperoleh gelar tersebut

Meskipun sering sekali dianggap sama, ternyata gelar Doktor dan PhD memiliki beberapa perbedaan di antar keduannya.

Nah, sebelum masuk kedalam inti pembahasan perbedaan PhD dan Doktor, ada baiknya jika kamu ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai apa itu phd dan apa itu doctor.

Baca Juga : Syarat Menjadi Guru Besar

Apa Itu PhD?

Perbedaan PhD Dan Doktor

Gelar PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang berarti filsafat. Bukan berarti gelar PhD hanya diperoleh oleh lulusan filsafat.

Kata filsafat disematkan untuk gelar penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dalam dunia akademik.

Apa Itu Doktor?

phd apa itu

Doktor (Dr.) adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan oleh universitas kepada mahasiswa. Gelar doktor diperoleh setelah seseorang menjalani pendidikan sarjana atau doktoral.

Biasanya, pemberian gelar doktor memerlukan pengakuan dari dewan pengajar universitas tempat mahasiswa tersebut belajar, bahwa ia telah mencapai tingkat yang setara dengan anggota dewan yang relevan.

Pada akhir gelar, mahasiswa akan melakukan penelitian untuk mempersiapkan disertasi. Gelar doktor disematkan pada nama orang yang telah menyelesaikan masa studi program doktor sesuai dengan jurusan yang diambil.

Berbeda dengan gelar sarjana atau magister yang diikuti dengan program studi yang diambil, gelar doktor tidak perlu diikuti dengan program studi dan ditulis di awal nama lulusan program doktor.

Perbedaan PHD Dan Doktor

phd apa itu

1. Cara Mendapatkannya

Gelar Doktor pada umumnya diberikan kepada lulusan S3 di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia. Sedangkan untuk PhD sendiri akan diberikan kepada mereka yang sudah menyelesaikan S3 di negara tertentu.

Amerika dan Inggris adalah dua negara yang akan memberikan gelar PhD kepada lulusan mahasiswa jenjang S3 nya. Sehingga bisa diketahui jika salah satu perbedaan di antara dua gelar tersebut adalah tempat menempuh pendidikan S3 nya.

2. Akademik Dan Non Akademik

Untuk gelar PhD sendiri adalah gelar akademik. Gelar akademik merupakan gelar yang diberikan kepada lulusan bidang pendidikan akademik studi dari perguruan tinggi.

Sementara itu, gelar doktor dapat berupa gelar akademik atau profesional. Sebutan profesional merupakan sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional.

3. Fokus Pembelajarannya

Menurut American Psychological Association, gelar PhD ditujukan bagi mahasiswa yang tertarik untuk menghasilkan pengetahuan baru, dan sangat teoritis serta berfokus pada penelitian.

Sedangkan gelar doktor profesional, di sisi lain, bersifat praktis, biasanya diarahkan untuk menerapkan penelitian pada situasi atau kebutuhan profesional tertentu.

4. Prospek Dari Kedua Gelar

Nah, setelah lulus dari studi doktoral dan menyandang gelar PhD, mahasiswa yang memiliki gelar ini biasanya akan menjadi peneliti atau pengembang ilmu pengetahuan baru.

Sementara itu, pemegang gelar Doktor akan lebih banyak melakukan praktik di lapangan dan bisa juga menjadi pengajar di institusi pendidikan atau universitas.

Nah, mungkin itu saja artikel yang bisa kami berikan terkait perbedaan phd dan doktor, semoga dengan adanya artikel ini bisa berguna dan bermanfaat.

Share this:

' src=

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Save my name and email in this browser for the next time I comment.

Perbedaan PhD dan Profesor

Perbedaan PhD dan Profesor

phd apa itu

  • DPhil vs PhD – Differences Explained
  • Types of Doctorates

DPhil vs PhD – What Are the Differences?

There is a common misconception that a DPhil and PhD are two different degrees. This is not the case.

The abbreviations ‘PhD’ and ‘DPhil’ both relate to the same academic qualification – a Doctor of Philosophy. A  Doctor of Philosophy is a professional research qualification usually undertaken after a Master’s or Bachelor’s degree. It’s awarded to students who successfully undertake a novel research project and usually involves the production and defence of a thesis during an oral examination.

Whilst both abbreviations refer to the same qualification, ‘PhD’ is far more common and well known compared to ‘DPhil’. In fact, it’s likely that most doctoral students located outside of the UK have never even stumbled upon the abbreviation ‘DPhil’ before!

The reason for this is that ‘DPhil’ is a British abbreviation and is only currently used by a handful of UK universities such as Oxford, and occasionally, Sussex and York. While almost all UK universities adopt the term ‘PhD’, the University of Oxford still uses ‘DPhil’ as you can see on their admissions page . As a result, almost all doctorate students graduating today do so with ‘PhD‘ written on their official manuscript.

Are There Any Differences in Funding, Eligibility Requirements or Duration?

In short, no.

As ‘DPhil’ and ‘PhD’ both refer to the same qualification, a ‘Doctor of Philosophy’, there are no differences in programme between them. This is true regardless of whether you’re a UK/EU or international student.

With respect to entry requirements, both will require graduate students to possess a relevant Master’s degree (or a very strong Bachelor’s degree), have the same funding opportunities attached to them and take approximately 3 to 4 years to complete if studied full-time.

There are no additional costs associated with a DPhil compared to a PhD in Philosophy, and external funding sources within the UK are the same.

Potential DPhil Concerns

In the past, several current and post-doctoral students have expressed concerns about whether they will be at a disadvantage due to having ‘DPhil’ on their official degree manuscript as opposed to ‘PhD’.

In almost all cases, these concerns have arisen when an individual is contemplating moving abroad. The reason for this is that the abbreviation ‘DPhil’ is not always as well understood in countries outside the United Kingdom. For example, a recent post-doctoral student once shared with us how she spent two days going back and forth with a potential US employer while trying to explain that her degree is the same qualification as a PhD. Unfortunately, this doesn’t seem to be an isolated event given the number of stories and personal anecdotes available through various post-doctoral forums.

However, in all the above cases, the affected individuals were able to address the employer’s confusion once they explained the difference in the abbreviation system.

Therefore, while obtaining a Doctor of Philosophy which has ‘DPhil’ written on its official manuscript may raise a few questions, it’s not a factor that you should be concerned about.

To summarise, ‘DPhil’ and ‘PhD’ both correspond to a ‘Doctor of Philosophy’. Apart from the differences in abbreviation convention, both degrees are the same higher education qualification.

How Long is a DPhil?

Just like a PhD, a DPhil typically takes 3 to 4 years of full time study. This usually comprises of three stages:

  • Research, where the DPhil student carries out a literature review, providing critique on a wide range of sources, before carrying out their own research.
  • Thesis, where the student writes up their research project in a single document which outlines the importance of the project, methodology, findings and conclusions.
  • Viva Voce, the final step before coming a Doctorate of Philosophy. In this stage the DPhil or PhD student sits an oral exam and is required to discuss and defend their original contribution to the field of study.

Tips for a DPhil

You should now be aware of the DPhil meaning, however if you are still unsure whether this is the right PhD degree for you, here are some tips you can use to reassure yourself, particularly if you are an international student looking to study in the UK:

Talk to an academic supervisor, or even your potential supervisor themselves. They will be able to reiterate the points above and give you confidence that your doctoral study will result in a doctoral degree with the same academic merit as a PhD.

If you are pursuing international study, just like any doctorate degree you should confirm English language requirements, study costs, living costs, travel expenses or any other additional expenses associated with the project.

Doctoral study is a big commitment, so as a DPhil or PhD candidate you need to ask yourself ‘is a PhD worth it?’. If you are genuinely interested in your field or research or wish to gain expert knowledge and contribute to a specific topic, then PhD study could be for you. Doctorates are well equipped to pursue academic careers. Academic positions include lecturers, postdoctoral researchers and PhD supervisors. However, the transferable skills developed over the course of their programmes give them an edge beyond just the academic job market. The research and development industries in particular often look to recruit PhD holders for their expertise in novel techniques. It is important therefore to consider your career goals, and how a DPhil may influence your job prospects.

To conclude, when considering a DPhil vs PhD, either way you will hold a Doctorate of Philosophy. The two advanced degrees differ in name only and are of equal academic merit.

Finding a PhD has never been this easy – search for a PhD by keyword, location or academic area of interest.

Browse PhDs Now

Join thousands of students.

Join thousands of other students and stay up to date with the latest PhD programmes, funding opportunities and advice.

  • Berita & artikel
  • Kunjungi kami Find nearest IDP offices IDP Australia IDP Bahrain IDP Bangladesh IDP Cambodia IDP Canada IDP China IDP Egypt IDP Ghana IDP Hong Kong IDP India IDP Iran IDP Jordan IDP Kenya IDP Korea IDP Kuwait IDP Lebanon IDP Malaysia IDP Mauritius IDP Middle East IDP Nepal IDP New Zealand IDP Nigeria IDP Oman IDP Pakistan IDP Philippines IDP Saudi Arabia IDP Singapore IDP Sri Lanka IDP Taiwan IDP Thailand IDP Turkey IDP UAE IDP Vietnam IDP Global IDP Corporate
  • Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia English
  • Langkah studi di luar negeri
  • Mengapa studi di luar negeri?
  • Memilih tujuan studi
  • Bagaimana cara mendaftar?
  • Setelah menerima penawaran
  • Bersiap untuk berangkat
  • Tiba di negara tujuan
  • Negara tujuan studi
  • Studi di Australia
  • Studi di Kanada
  • Studi di Irlandia
  • Studi di Selandia Baru
  • Studi di Inggris
  • Studi di Amerika Serikat
  • Cari jurusan
  • Saran jurusan
  • Jurusan dengan FastLane
  • Peringkat universitas - THE
  • Peringkat universitas - CUG
  • Apa itu IELTS?
  • Mengapa memilih IELTS di IDP?
  • Persiapan IELTS
  • Daftar tes IELTS
  • Student Essentials
  • Transfer uang
  • Asuransi kesehatan
  • Layanan perbankan
  • Telekomunikasi
  • Layanan perwalian
  • Kunjungi kami
  • Find nearest IDP offices
  • IDP Australia
  • IDP Bahrain
  • IDP Bangladesh
  • IDP Cambodia
  • IDP Hong Kong
  • IDP Lebanon
  • IDP Malaysia
  • IDP Mauritius
  • IDP Middle East
  • IDP New Zealand
  • IDP Nigeria
  • IDP Pakistan
  • IDP Philippines
  • IDP Saudi Arabia
  • IDP Singapore
  • IDP Sri Lanka
  • IDP Thailand
  • IDP Vietnam
  • IDP Corporate
  • Media sosial
  • Ubah Bahasa
  • Bahasa Indonesia
  • English - US

Dari mengembangkan pola pikir hingga meningkatkan prospek karier Anda, belajar di luar negeri membuka pintu ke berbagai peluang internasional.

Tersesat dalam pilihan dan tidak tahu harus mulai dari mana? IDP membantu Anda menavigasi pilihan studi di luar negeri dengan mudah.

Sekarang setelah Anda memilih program studi dan universitas impian, mulailah dengan alat dan dukungan ahli kami untuk mempercepat proses pendaftaran Anda.

Mendapat penawaran dari universitas tempat Anda mendaftar? Sekarang, kami akan membantu Anda mengambil langkah selanjutnya untuk mewujudkan impian belajar di luar negeri.

Siap untuk memulai petualangan belajar di luar negeri? Mari susun perjalanan Anda selanjutnya.

Mendaratlah di rumah baru dan buka jalan Anda menuju kesuksesan. Pelajari cara memaksimalkan pengalaman belajar Anda di luar negeri.

Undergraduate dan graduate degree

  • IDP Education /
  • Undergraduate dan graduate ...

Undergraduate dan graduate degree

Pada halaman ini, undergraduate dan graduate degree - apa perbedaannya.

Topik yang Dibahas

Saat mencari informasi mengenai studi di luar negeri, seringkali kamu menemukan istilah undegraduate degree dan graduate degree. Bagi sebagian pelajar Indonesia, kedua istilah tersebut mungkin terdengar asing. Mengingat, jenjang pendidikan di Indonesia lebih sering disebut sebagai S1 untuk Sarjana atau S2 untuk gelar Magister.

Meskipun undergraduate dan graduate degree merupakan langkah penting dalam mengejar pendidikan tinggi, keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk mengenali perbedaannya, mari kita pahami dulu apa arti undergraduate degree dan graduate degree.

Apa itu undergraduate degree?

Undergraduate degree adalah tingkat pendidikan pertama yang dapat kamu ambil setelah menyelesaikan pendidikan menengah atau SMA. Jenjang pendidikan ini dikenal juga sebagai S1 atau Sarjana. Umumnya, undergraduate degree ditempuh selama 3 hingga 4 tahun, bergantung pada jurusan dan universitas yang kamu tuju.

Dalam bahasa Inggris, istilah undergraduate degree juga dikenal sebagai bachelor's degree. Dengan kata lain, istilah S1, undergraduate degree, atau bachelor’s degree merujuk pada arti yang sama, yaitu langkah awal dalam jenjang pendidikan tinggi.

Setelah menyelesaikan gelar sarjana, siswa diberikan gelar khusus sesuai dengan bidang studinya. Misalnya, BSc adalah gelar Bachelor of Science, sedangkan BA adalah singkatan dari Bachelor of Arts. Gelar-gelar ini bervariasi tergantung pada disiplin ilmu yang diambil, menyoroti spesialisasi yang dicapai selama studi sarjana.

Apa itu graduate degree?

Setelah mendapatkan gelar Sarjana, kamu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu graduate degree atau postgraduate. Graduate dan postgraduate adalah dua istilah yang sering memiliki arti yang sama. Kampus di luar negeri umumnya hanya menggunakan salah satu dari kedua istilah tersebut. Dalam sistem pendidikan Indonesia, program ini disebut sebagai gelar S2.

Di luar negeri, istilah graduate degree umumnya mencakup program program Magister dan Doktor. Program ini berfokus pada studi yang lebih mendalam dalam bidang tertentu. Misalnya, gelar MSc adalah kependekan dari Master of Science yang dirancang untuk individu yang mencari pengetahuan dan keahlian tingkat lanjut dalam disiplin ilmu sains, sedangkan MBA adalah Master of Business Administration, dirancang bagi mereka yang tertarik untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam manajemen dan administrasi bisnis.

Perbandingan undergraduate dan graduate degree

Menempuh pendidikan undergraduate artinya kamu mendapatkan dasar pengetahuan umum di berbagai mata pelajaran dan umumnya berlangsung selama 3 hingga 4 tahun.

Sementara graduate degree memberikan pemahaman yang mendalam dan biasanya memerlukan penelitian atau kajian yang lebih khusus. Program ini bisanya memakan waktu 1 sampai 2 tahun untuk Magister, sedangkan Ph.D. atau Doktor bisa membutuhkan waktu 3 hingga 7 tahun, tergantung pada disiplin ilmu dan proyek penelitian yang dikerjakan.

Cek tabel di bawah ini untuk tahu perbedaan antara undergraduate dan graduate degree secara detail.

Aspek

Undergraduate Degree

Graduate Degree

Durasi studi

Biasanya 3-4 tahun

1-3 tahun (magister) hingga beberapa tahun (doktor)

Fokus pembelajaran

Dasar-dasar bidang studi

Spesialisasi atau penelitian mendalam

Jenis gelar

Sarjana (Bachelor's degree)

Magister (Master's) atau Doktor (Ph.D.)

Persyaratan masuk

Setelah lulus SMA atau setara

Memerlukan gelar sarjana sebelumnya (untuk magister)

Tujuan utama

Persiapan karir awal atau pekerjaan

Peningkatan pemahaman dan keahlian, penelitian

Biaya

Biasanya lebih terjangkau

Biasanya lebih mahal

Karier setelah lulus

Pekerjaan tingkat entry-level

Posisi yang lebih tinggi, riset, pengajaran

Keterampilan yang dikembangkan

Dasar-dasar, keterampilan umum

Keterampilan khusus, analisis mendalam

Undergraduate vs graduate degree – mana yang terbaik untukmu

Sekarang, kamu mungkin bertanya-tanya, apakah perlu melanjutkan ke program graduate setelah mendapatkan gelar sarjana. Memang, ini adalah pertanyaan yang sering diperbedatkan.

Pemilihan antara undergraduate dan graduate degree sangat tergantung pada tujuan karier dan minat pribadi. Jika kamu ingin mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dalam bidang tertentu atau berencana untuk mengejar karier yang membutuhkan gelar lanjutan, graduate degree bisa menjadi pilihan yang tepat.

Sementara, undergraduate degree cocok bagi kamu yang ingin memperoleh pemahaman dasar dalam berbagai mata pelajaran sebelum memutuskan bidang spesialisasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan saat memilih jenjang pendidikan tinggi, undergraduate dan graduate degree.

1. Tujuan karier

Seperti yang sudah disebutkan, kamu perlu menentukan bagaimana arah kariermu ke depannya. Jika ingin memulai karier di tingkat dasar atau ingin memiliki pemahaman yang kuat dalam bidang tertentu, gelar sarjana mungkin akan lebih cocok.

Di sisi lain, jika kamu bercita-cita untuk menjadi spesialis atau peneliti dan menginginkan status pekerjaan yang lebih tinggi, gelar Magister atau Doktor adalah pilihan yang tepat.

2. Minat pribadi

Pertimbangkan apa yang menjadi minatmu, apakah benar-benar tertarik pada bidang studi tertentu atau hanya ingin mempelajari berbagai hal secara mendasar. Jika kamu ingin mendalami pengetahuan dalam suatu bidang atau mempunyai minat khusus, gelar graduate mungkin akan lebih sesuai.

3. Waktu dan biaya

Hal yang tidak kalah penting untuk kamu perhatikan adalah tentang waktu dan biaya yang diperlukan.

Gelar sarjana biasanya memerlukan waktu kurang lebih 3 – 4 tahun, semetara gelar graduate memakan waktu tambahan.

Pertimbangkan ketersediaan waktu dan anggaranmu sebelum membuat keputusan. Gelar sarjana cenderung lebih ekonomis daripada gelar graduate. Namun kembali lagi, semuanya bergantung pada bidang studi, universitas, dan negara yang kamu pilih.

Mengejar gelar undergraduate atau graduate di luar negeri

Jika kamu berpikir untuk mengambil undegraduate atau graduate degree di luar negeri, IDP hadir di sini untuk membantu mewujudkannya!

Di IDP, kami mempunyai tim konslor berpengalaman yang bisa memberikan bimbingan sesuai preferensi pribadimu dan membantu di setiap langkah pendaftaran.

Mulai dengan sesi konseling gratis hari ini!

Satu akun untuk semua kebutuhan studi Anda di luar negeri

Buat profil Anda dan buka beragam fitur termasuk rekomendasi yang dipersonalisasi, aplikasi yang dilacak dengan cepat, dan masih banyak lagi.

Artikel Terkait

phd apa itu

7 Unique courses to study in New Zealand

  • December 20, 2024
  • 10 min read

phd apa itu

Understanding the CGPA Grading System

  • October 29, 2024

phd apa itu

Know all about Hotel Management courses in the US

  • June 13, 2024

phd apa itu

Study Health Informatics in the USA

phd apa itu

Guardian UK University Rankings 2023

phd apa itu

Education systems – PhD

  • June 08, 2024

phd apa itu

7 Ways A Business Degree Can Be Your Global Ticket To A Successful Career

  • May 28, 2024

phd apa itu

Pursuing a degree in political and social science abroad: what you must know 

phd apa itu

Pursuing a degree in history abroad: what you must know 

  • May 27, 2024

phd apa itu

Masters in the UK

  • May 25, 2024

Xpresi

Portal Pendidikan, Kerjaya dan Informasi, Utama di Malaysia

Apa Itu Sijil, Diploma, Ijazah, Sarjana dan PHD ?

Mungkin ada yang mengetahui apa itu pengajian di peringkat sijil, peringkat ijazah, sarjana dan PHD . Namun demikian masih ada yang bertanya dan minta penjelasan lebih lanjut mungkin tentang pengertian, contoh, tempoh pengajian, kos pengajian dan sebagainya.

Untuk hari sabtu ni Saya ada sediakan sedikit info tentang peringkat pembelajaran ni, peringkat-peringkat kelulusan atau iktisas sebenarnya sangat penting untuk dimaklumkan kepada setiap penuntut ilmu kerana ia merupakan pengetahuan asas yang mana pengetahuan ini memberikan motivasi ataupun penunjuk arah dalam menentukan halatuju kerjaya hidup.

Peringkat kelulusan dan dipanggil iktisas ini dibahagikan kepada 5 peringkat utama. peringkat tersebut terdiri dari sijil, diploma, ijazah sarjana muda, ijazah sarjana dan PHD.

Peringkat pertama/ permulaan

Peringkat mula-mula yang ramai orang ambil/belajar ialah peringkat Sijil ( Certificate ), Kebiasaan yang popular diambil ialah Sijil Pelajaran Malaysia. Manakala kursus lain seperti Sijil elektrik, Sijil kejuruteraan awam, Sijil pembantu perubatan dan banyak lagi. Pendek kata, apa sahaja yang nama kursus yang dimulakan dengan perkataan ” sijil ” itulah menunjukkan peringkatnya.

Tempoh pengajian peringkat sijil pula memakan masa maksima 2 tahun dan ada juga kursus peringkat sijil memerlukan tempoh paling minima 6 bulan. Yuran pengajian kebiasaanya RM 500 untuk sekali belajar dan kebiasaanya RM 450 dan biasiswa pula bergatung kepada penaja kursus tersebut. Jika kursus itu ditaja oleh agensi berkaitan kerajaan kebiasaanya biasiswa disediakan menerusi latihan dalam pembelajaran yang dilaksanakan.

Peringkat kedua

Peringkat ini kelulusan lebih tinggi dari peringkat sijil iaitu peringkat Diploma. Peringkat diploma ini merupakan peringkat separa profesional. Peringkat ini memerlukan syarat mempunyai sijil untuk memohon kursus-kursus yang ditawarkan. Kursus diploma ini dinamakan seperti Diploma kejuruteraan awam, Diploma perakaunan dan banyak lagi.

Tempoh pengajian peringkat diploma ini kebiasaanya 3 tahun dan kos pengajian kira-kira 15 ribu. Jika pengajian di universiti swasta mungkin lebih dari Rm 15 ribu tu.

Peringkat ketiga

Peringkat ini adalah paling popular sekarang iaitu kelulusan diperingkat Ijazah, Nama penuh peringkat ini dinamakan Ijazah Sarjana Muda. Peringkat ini adalah peringkat profesional dengan memerlukan kelulusan sekurang-kurang mempunyai diploma ataupun kursus persediaan seperti di Matrikulasi ataupun SIjil Tinggi Pelajaran Malaysia STPM. Contoh kursus ialah Ijazah Sarjana muda perubatan.

Tempoh pengajian pula ialah sekitar 5-3 tahun kebiasaannya adalah 4 tahun, tetapi kebanyakan kursus perubatan mungkin memakan masa 6-5 tahun bergantung kepada bilangan matapelajaran yang diambil. kos pengajian pula tidak tetap dan kebiasaannya sekitar 20ribu ringgit bagi sepanjang kursus diambil.

Peringkat keempat

Peringkat ini adalah peringkat lebih mencabar, Peringkat ini dinamakan sebagai kelulusan Ijazah Sarjana atau ” Master “. Peringkat ini kebiasaanya mengambil masa kira-kira 2-3 tahun kerana ia melibatkan pembelajaran lebih khusus dan lanjutan dari ijazah tadi. Kebiasaanya peringkat ini mengambil masa 2 tahun boleh dibuat secara sepenuh masa atau Sambilan.

Kos pengajian Peringkat ini kebiasaannya sekitar 15 ribu bergantung kepada institusi yang dimohon.

Peringkat Lima

Peringkat ini merupakan peringkat terakhir dalam kelulusan pendidikan iaitu peringkat PHD atau Doktor Falsafah, Peringkat ini pengajian lebih mencabar dan memerlukan komitmen yang tinggi dalam mentelaah dan membuat kajian. Peringkat ini memerlukan syarat mempunyai Sarjana untuk diterima menyambung pengajian.

Kos belajar peringkat ini kira-kira 20 ribu dan tempoh pengajian 5-4 tahun. Tetapi kebiasaanya adalah 4 tahun kecuali kursus yang sukar atau mempunyai masalah dalam menyelesaikan kajian ataupun bilangan matapelajaran yang banyak.

Sebenarnya ada banyak lagi info yang boleh dihuraikan oleh 5 peringkat ini termasuk peluang kerjaya, contoh kerjaya, bentuk pengajian dan sebagainya. Tetapi untuk hari cuti ni cukuplah dengan yang dinyatakan tu kita akan sambung lain kali.  😀

Terima kasih.

117 thoughts on “ Apa Itu Sijil, Diploma, Ijazah, Sarjana dan PHD ? ”

Assalamualaikum, saya nak tanya. Saya sekarang sedang menjalani Diploma Pendidikan Islam di Marsah. Kalau saya nak melanjutkan pelajaran di mana mana Universiti di peringkat Degree, adakah saya perlu ambil Ijazah sarjana muda Pendidikan Islam atau boleh ambil kursus lain yang berkaitan? sebab saya bercita cita ingin menjadi guru pendidikan islam di Sekolah menengah.

Wsalam.. kebiasannya ada tawaran untuk lanjutkan pelajaran bagi setiap institusi, jika tidak memenuhi..boleh juga memohon kembali di UPU bila buka nanti..tapi kali ni mohon untuk permohonan ijazah sarjana muda.

Baik, Terima Kasih Tuan 🙂

degree peringkat ke berapa

Degree dalam bahasa inggris.. dalam bahasa melayu ijazah.. biasanya degree dimaksudkan ijazah sarjana muda..sebab kalau ijazah sarjana adalah Master.

  • Pingback: Diploma : 3 Kelebihan Dan Kelemahan Diploma

Klau diploma ambik course automotive nanti sambung degree ambil course sesuai?

Banyak peringkat ISM nanti..universiti bitara kejuruteraan seperti UTM, UTHM pun ada. Sebaiknya saudara rujuk rujukan UPU untuk lihat senarai pengajian berkaitan.

salam…saya nak bertanya… saya nak buat degree perubatan akan tetapi sekarang saya masih dalam degree biomedical science…cadangmya lepas habis degree pertama,saya nak persue ke degree medical.. saya mempunyai diploma dalam bidang kejururawatan dan SPM saya bukan dari sains tulen… adakah boleh saya melanjutkan ke bidang perubatan tu??

  • Pingback: Apa Itu Diploma Pengurusan Pelancongan – Xpresi

Salam tuan. Tuan tahu dimana tempat yg ada buat kursus sijil kejuruteraan awam ?

Assalammulaikum,saya nk bertanya adakah Sijil Professional sama taraf dengan Sarjana?

Salam tuan, saya nak tanya.. sy mempunyai Master flm bidang Pengurusan (Sumber Manusia). Boleh ke sekiranya saya ingin menyambung PhD dalam bidang pendidikan?

assalamualaikuM, saya diploma course lain kalau ijazah nak amik course lain boleh kea?

Waalaikumussalam, boleh..tapi kne berkaitan..cth diploma kejuruteraan awam, boleh juga ambil kejuruteraan elekronik dan berkaitan.. Diploma sains boleh juga ambil ijazah alam sekitar, kimia atau kesihatan

Assalamualaikum, Kolej Matrikulasi tergolong dalam peringkat yang mana?

Waalaikumussalam, matrikulasi kini setaraf dengan diploma/ Asasi.

assalamualaikum,boleh sya thu berapa tempoh masa yg diperlukan untuk menamatkan ijazah sarjana muda undang-undang syariah di UM?

assalamualaikum. nak tanya satu soalan. macam mana kita mahu tahu kerjaya apa kita dapat kalau bidang apa yang kita ambil di UA. contoh “kalau ambil ijazah sarjanamuda antropologi dan sosiologi, apa kerjaya yang bakal saya dapat”. boleh tolong bagitahu mengenai semua bidang di UA. kalau ada websitenya boleh minta?

Assalamualaikum, Boleh terangkan sikit apa itu “Ijazah pertama” ?

Assalam, sy baru grad diploma dgn HPNM 2.81 mata. Kalau saya sambung degree brapa taun agaknya?? Harap admin dapat balas segera.

Jika dulu 4 tahun, tapi skrg ni ada yg disingkatkan pada 6 semester utk diploma. Tapi bergantung juga pada kursus yang diambil dan ketetapan universiti, baik shafiqi dapatkan maklumat lanjut dengan universiti yang diminati.

assalammualaikum, apa beza first class degree dengan degree biasa? Saya ada terbaca kalau first class degree privilege dia kita dapat skip master. Is it true? thnank you.

Salam,saya ingin bertanya apakah hala tuju saya selepas mengambil sijil profesional ? Adakah saya boleh terus sambung degree menggunakan sijil professional atau perlu mengambil diploma dahulu ?

Salam tuan,saya merupakan lepasan spm,apakah kebaikan apabila saya mengambil sijil profesional di UM ? Kemanakah hala tuju selepas mengambil sijil profesional ? Boleh saya sambing degree dengan menggunakan sijil profesional ?

kalau saya berminat nak ambil STPM + ijazah + master, berapa lama tempoh masa saya belajar ya??

Kami ada buat artikel berkaitan tempoh masa pengajian ni, cuba rujuk https://www.xpresi.org/tempoh-masa-belajar-stpm-ijazah-master/

assalamualaikum..saya nak tanya selepas saya mengambil sijil lanjutan adakah saya boleh sambung mengambil diploma…..ape faedah sijil lanjutan ni…harap membantu,,,

assalammualaikum.saya nak tanya , klau kursus yg saya ambil ni.,pengajian video Dan filem di politeknik.bila nak sambung buat ijazah ada tak course tu kat mana2 institut?

Akak sambung degree Kat mana skrg ?

Assalamualaikum. Jika sudah mempunyai Diploma dari politeknik, adakah berbaloi jika saya ingin mengambil sijil kemahiran seperti Penjaga Jentera atau sepatutnya lebih berbaloi jika saya menerusi pengajian saya ke tahap yang lebih tinggi iaitu ijazah sarjana muda. Mohon pencerahan daripada yang berpengetahuan.

Waalaikumussalam, bergantung pada ariff, tapi sebaiknya teruskan menuju aras tinggi dalam pembelajaran jika layak n mampu. jika boleh, sambung belajar sampai PHD.

SALAM . APA DIMAKSUDKAN DIPLOMA LANJUTAN ?

Assalamualikum, say ingin bertanya..jika pengambilan sijil dimana yew yang menawarkannya pengambilan sijil sahaja??

Waalaikumussalam, banyak..di Institut kemahiran spt IKM, ILP, Kolej Komuniti.. IPT juga ada menawarkan sijil.

Assalamualaikum. Sy ada kemusykilan. Skrg ni sy sdg menyambung pengajian peringkat ijazah dalam bidang kejuruteraan awam. Adakah boleh sekiranya selepas tamat pengajian nanti sy nk sambung lg pengajian ke peringkat sarjana tetapi dlm bidang pengurusan perniagaan. Terima kasih.

Boleh kah ambil master tanpa degree. guna pengalaman kerja sahaja

rasanya xboleh.. mmg kne ikut peringkat..sbb masa nak mohon tu mmg dia akan minta kelayakan sebelumnya..

assalamualikum .. saya ingin bertanya .. bolehkah sijil ikm menyambung pelajaran diploma ke kktm ? dan jika orang tu mempunyai sijil lvl 3 dari kolej swasta dan keputusan spm hanya 3 kredit .. tetapi math tidak kredit hanya lulus ingin menyambung diploma ke kktm dapatkah di terima sambil membuat surat rayuan ?

Salam, saya merupakan pemegang/lepasan diploma perakaunan, jika saya menyambung pengajian dalam Ijazah Sarjana Muda Perakaunan secara separuh masa, berapa lama agaknya tempoh penggajian (semester) untuk program separuh masa dari serba pengetahuan Tuan.

Assalamualaikum . Nak tanya . Kalau nk ambik courses dkt uitm shah alam blh ambil lebih dr satu ke?

Waalaikumussalam, kalau dalam permohonan boleh mohon lebih dari satu..Tapi kalau belajar/menuntut hanya boleh satu..

Assalam, saya ada sikit kekeliruan apa perbezaan ijazah sarjana muda dengan sarjana muda ?

Salam, xada beza.. sama shj.. kalau ijazah sarjana itu berbeza.. perkataan “muda” tu yang membezakannya. Kalau tak ada muda maksudnya ia adalah peringkat master/ sarjana

Salam.nak tanya ape perbezaan diploma eksekutif dengan diploma biasa.sekarang ni saya mengambil diploma elektrik di politeknik secara separuh masa yang mengambil masa 4 tahun.sekarang ini saya saya tertarik dengan diploma eksekutif elektrik yang ditawarkan OUM hanya 18 bulan.adakah kedua-dua diploma ini sama taraf.

Diploma eksekutif juga ialah diploma, cuma bezanya dari segi pengkhususan. Di politeknik saudara mengambil diploma dlm pengkhusussan elektrik, manakala di OUM saudara akan mengambil diploma dalam pengkhusussan eksekutif ( berkaitan pentadbiran dll )

assalam…boleh saya tahu dasar yg digunapakai menyatakan tempoh pengajian peringkat sarjana muda adalah 4 tahun..tq

Wsalam. pengajian 4 tahun tu adalah kebiasaanya/ purata tahun semasa post dibuat.. utk gambaran/informasi pembaca.. namun demikian, keputusan tempoh pengajian dibuat berdasarkan keputusan senat universiti atau keperluan pengajian.

Assalamualaikum tuan, saya merupakan lepasan graduan Ijazah sarjana muda yang masih lagi menganggur. Buat masa sekarang saya telah terima pelbagai tawaran kerja namun saya tolak kerana bukan dalam bidang yang saya minati. Bolehkah saya seorang pemegang ijazah sarjana muda hendak sambung belajar bermula dari bawah iaitu sijil kemahiran. Saya khuatir jika saya mengambil sijil kemahiran , ijazah yang saya miliki tidak laku. Buat pengetahuan tuan, saya merupakan pelajar dalam bidang sains fizik (elektronik) dan saya ingin bermula dari bawah dalam bidang kejuruteraan elektronik kerana pengajian saya dahulu tidak banya praktikal hanya lebih kepada teori. saya sudah cuba menghubungi pihak kolej yang menyediakan program INSEP untuk lepasan graduan namun buat masa sekarang tiada lagi perancangan bagi pihak mereka. Dan saya tidak mahu mengambil Master kerana saya lebih ingin merasai sendiri suasana dalam bidang pekerjaan disamping belajar.

Salam tuan, apa nama lain bagi asasi?

Salam, nama lain rasanya xlah juga..tapi ia sama dengan kursus persediaan Ijazah sarjana muda

Cara biasa (konventional) dapat Ijazah:

Diploma (3 tahun) > Ijazah Sarjana Muda (3-4 tahun)

Cara cepat (Fast track) dapat Ijazah:

Higher National Diploma (HND-3 1/2 tahun) > Ijazah (1 1/2 tahun)

di mana ye pusat pengajian yg mnawarkan sambung sarjana dari hnd selama 1 1/2 tahun shj..

hnd? kebanyakan srjana memang 1 1/2 tahun.. PHD biasanya 4 tahun. Bergantung pada Universiti

sorry.. Higher National Diploma (HND-3 1/2 tahun) > Ijazah (1 1/2 tahun).. boleh saya tahu dimana tempat pengajian yg mnawarkan sambung ijazah slama 1 1/2 tahun sahaja utk pemegang higher national diploma

Terima kasih atas perkongsian..minta keberkatan ilmu

Saya tahun ni form 1, skg baru tahu peringkat utk sambung belajar kalau dah habis spm… trima kasih encikk.. Saya bercadang utk belajar sampai sarjana muda jelah.. skg ni tgh buat planning utk masuk aliran apa pada form 4 dan form 5 akan datang

salam tuan. Adakah ijazah di oum diiktiraf? Saya berminat untuk menyambung pengajian ke peringkat ijazah keselamatan kesihatan dan pekerjaan. Adakah berpatutan saya menyambung di dalam bidang ini? Untuk maklumat tuan. Saya bekerja di dalam bidang elektrik. Adakah relevan untuk saya menyambung di bahagian tersebut? Harap tuan dapat memberikan jawapan. Terima kasih tuan.

salam.. jika ijazah yg diberitahu tu mmg diiktiraf..boleh rujuk sini http://esilav2.jpa.gov.my/online_progs/esisraf/ no MQA/FA0538. Untuk soal relevan atau tak.. sy tak pasti..pastikan subjek matapelajaran yang dipelajari dalam ijazah tu banyak yang berkaitan dengan apa bidang kita sekarang..

Pertama sekali Terima kasih tuan sbb reply. Sy mmg perlukan pertolongan tuan. Yaka. Tapi sy rasa lari tajuk dah dari bidang sy bekerja skrg. Sebab di OUM tiada bidang engineering. Selain dari itu. Bidang ap yg sesuai untuk sy sambung belajar? Sy dah check. Tapi OUM mmg tiada kejuruteraan. Terima kasih tuan.

Mmg la xde engineering, mane boleh belajar bidang engineering secara part time, oum menjalankan kursus semuanya part time. So kalau nk engineering pergi utm skudai.

Nomercybro- ko silap kot bro. Utm space ad engineering.parttime gak. Mayb ko budak2 lg kot. Lgsatu ak tak tanya ko pun. keybord worrior ko ni.

Assalamuallaikum w.b.t.

Saya ada beberapa soalan. InsyaAllah saya sekarang sedang fikir2 utk ambil samada EXECUTIVE diploma ATAU, PROFESSIONAL DIPLOMA: soalannya

1)Apakah beza diantara kedua2 diploma tersebut 2)Adakah kedua-duanya setaraf dengan diploma biasa? 3)Saya dimaklumkan tempohnya singkat berbanding diploma, betulkah? 4)Jika ingin memohon kenaikan pangkat didalam kerajaan, boleh kah diambil kira setaraf diploma utk memohon jawatan gred 27….

Maaf agak byk soalan….harap dpt membantu

Waalaikumussalam, sebelum tu nak tanya yang ditawarkan tu dari universiti swasta ke?

salam tuan,saya akan menamatkan pengajian eksekutif diploma dari oum,tetapi disebabkan eksekutif diploma ini tidak mendapat pengiktirafan jadi peluang untuk saya menyambung ke peringkat lebih tinggi adalah terhad.. Saya ditawarkan untuk menyambung ijazah di oum dalam bidang keselamatan dan kesihatan pekerjaan tetapi ijazah tersebut juga belum mendapat pengiktirafan dari MQA. Soalan saya, adakah saya membuat keputusan yg betul dengan mendaftar masuk atau apa cadangan terbaik tuan. 1.ijazah keselamatan kesihatan pkerjaan oum 2.sarjana eksekutif keselamatan kesihatan klia training 3.eksekutif master keselamatan kesihatan klia training

Dah pasti ke dia xada pengiktirafan? cuba semak dekat laman web MQA. Biasanya setiap kursus dah ada MQA.. kalau tidak agak susah..tapi masih boleh memohon jika ada rezeki..

Tuan untuk kursus BOHSM di OUM telahpun mendapat MQA skg ni pun saya ditahun 3 di OUM, tahun depan tamat pengajian jadi teruskan sambung belajar anda di OUM..

saya ingin bertanya .. saya ditawarkan untuk dip sains gunaan .. dan sya rasa klau bleh sya mahu habiskan bidang ini hingga ke tahap degree .. adkah peluang perkerjaan bagi kos ini senang utk diperolehi?

salam. saya ingin bertanya. saya lepasan degree in management. boleh anda terangkan sedikit info mengenai second degree. bagaimana nak apply. universiti mana yang ada offer buat second degree. saya dah puas belek google ni. xjumpa2 juga. saya merancang hendak mengambil second degree in math to pursue my ambition.

Assalamualaikum tuan.. Saya menghadapi kekeliruan.. Saya merupakan lepasan spm 2013.. Saya telah mengisi permohonan tajaan jpa-mara di mana saya memilih course perubatan USM-KLE.. setelah melepasi tarikh tutup permohonan baru saya tahu yang USM-KLE ialah program ijazah.sedangkan untuk mengikuti program tersebut saya perlu melepasi asasi/matrik/IB… Apa akan terjadi dgn permohonan saya ?jika saya dipanggil interview , apa perlu saya lalukan ? Saya perlukan pencerahan..terima kasih..

Waalaikumusalam.. sistem dan panel pemilih akan tapis dulu.. yang tidak layak spt tiada kursus persediaan akan disngkirkan utk calon temuduga..jgn bimbg yerr 🙂

salam…saya nak tanya….saya pelajar lepasan stpm 2012..saya ada isi UPU pd thun ini utk sesi kemasukan september 2014/2015….so,saya nk tanya..lepas isi UPU,perlukan saya post dokumen serta sijil-sijil yang diperlukan kepada universiti yang dipohon….saya keliru sebab arahan ada mengatakan,**pemohonan lepasan diploma/setaraf wajib mencetak slip pemohonan serta mengemukakan dokumen yang dikehendaki kepada universiti pilihan masing**….so,perlukan sya post dokumen seperti di dikehendaki ataupun tidak?minta perjelasan dan pendapat….sebab saya keliru…semasa isi,saya di bawah kategori Diploma?setaraf sebab saya Lepasan STPM 2012..minta pendapat

Asalamualaikum saya nk tanya kalau saya ambik apa2 kemahiran contoh seperti kimpalan blajar 2 thun dpt sijil selepas itu bole ke saya hendak sambung diploma

Waalaikumussalam, boleh.. tapi pastikan sijil tu ada kualiti .. 🙂

jika saya mengambil diploma eksekutif. bolehkan saya menyambung pengajian ke tahap degree? jika boleh apakah syarat-syaratnya?

Boleh.. tapi kne mohon la.. syaratnya? rujuklah syarat ijazah yg anda nak mohon tu.. biasanya ada kat laman rasmi UPU atau Universiti

boleh tahu apa beza pasca ijazah dengan ijazah sarjana?

nak tanya, ape maksud ” sijil lanjutan “..?

Salam tuan, saya musykil tentang diploma dan diploma lanjutan?? Boleh tuan terangkan?Saya dah ada Diploma skang berminat untuk bt Ijazah Sarjanan Muda? Adakah Diploma saya dikira Diploma lanjutan setelah selesai saya ambil Ijazah Sarjana Muda?Mohon pencerahan untuk kebaikan semua..terima kasih tuan..

assalamualaikum..saya ada pertanyaan..di malaysia..dimana kita boleh membuat double degree..pasal setahu saya..ipta/ipts tak buat utk double degree

Double degree berlambak di Malaysia. Ianya ada “&”. Cth SARJANA Muda it Dan pengurusan dengan kepujian. Biasanya subjek diambil adalah double major.

assalamualaikum, saya ingin bertanya… saya ingin melanjutkan pelajaran ke perigkat diploma dan sarjana muda dalam bidang kejuruteraan mekatronik. Boleh kah saya melanjutkan pelajaran ke peringkat Master dalam bidang Sains Gunaan( fizik)??

TerimaKasih sangat 🙂

Assalamualaikum… sy ingin bertanya…sy ingin melanjutkan pelajaran kepringkat sarjana…apakah kelebihan sarjana pendidikan daripada sarjana tanpa pendidikan…dan adakah sarjana pendidikan lebih menjurus kepada guru sekolah ataupun pensyarah IPTA..

terima kasih

Waalaikumussalam.. jika sarjana ada pendidikan kita akan belajar subjek tambahan bekenaan pedagogi dan hal lain tentang pendidikan. Ilmu itu menampakkan kita mempunyai ilmu yang melayakkan kita untuk menjadi pendidik termasuk sebagai pensyarah dan tenaga pengajar lain..ia bergantung kepada apa yg dipilih selepas pengajian.. jika mempunyai pendidikan kita akan lebih mendapat pekerjaan bekenaan pengajaran dan pembelajaran..

salam, di ambil dari ayat en fiziesss “dari mana ijazah diperolehi juga diambil kira”.

adakah ijazah nie berbeza-beza mengikut tempat ?minta penjelasan..

salam..ijazah tetap sama..cuma kadang-kadang penemuduga ini subjektif..ada yang mahukan keluaran dari institusi tertentu dan ada juga yang pastinya mahukan keluaran dari institusi yang mempunyai LAN.

salam..saya nak tanya ape perbezaan antara matrikulasi, asasi dan diploma? … mana satu lagi bagus dan menjana masa depan? dan ape kualiti pembelajarannya? dan yang mane akan mengmbil masa yang sedikit?

Salam..rasanya sy dah terangkan dalam penulisan lepas..cuba gunakan carian untuk membacanya semula..

salam , saya keliru mengenai dua benda ni . apa beza antara ijazah sarjana muda dengan kepujian dan ijazah sarjana muda sahaja ? adakah title ” kepujian ” tu bagi kesan apa-2 di alam pekerjaan nanti ? terima kasih 🙂

Salam, boleh rujuk maklumatnya di penulisan terbaru kami di Perbezaan Ijazah ( Kepujian ) dengan Tiada Kepujian Dalam Ijazah

saya nak tanya.. apa yang dimaksudkan dengan diploma siswazah? ataupun dikenali sebagai diploma lanjutan?

bleh bgi pndgn tk..sya tk fhm.. Perbezaan di antara ijazah sarjana muda eksekutif dan ijazah sarjana muda?

Bahasa senang faham..Ijazah sarjana muda ialah tahap pengajian.. Jika ditambah eksekutif iaitu Ijazah Sarjana Muda Eksekutif menunjukkan Ijazah sarjana muda tersebut adalah dikhususkan kepada pengajian berkaitan eksekutif.

saya sekarang masih lagi dalam delema aliran apa y saya perlu ambil kerana saya minat dalam bidang juruteraan tetapi saya x ambil jurusan sn .pada mulanya saya saya adalah pelajar sains tetapi saya x bergitu ykin y saya boleh bawa sbb aliran itu amat berat dn sy x kut saya x mampu nk bawa subjek itu dan saya tukar kepada jurusan perdagagan x pi saya msih lgi x tenang dgn aliran y peelu saya ambl dan hampir 5 bulan saya dlm dilema tolng saYA syay perlukan bantuan dari anda

Ada sesipa bole beri pendapat mengenai diploma eksekutif?

saya nak tanya.. apakah perbezaan ijazah sarjana muda dengan ijazah pertama??? adakah keduanya sama??

ia..ia sama sahaja.

aya ingin menjadi pakar psikologi..aliran apa yang perlu saya amik bila saya sudah tamat spm..

Ada banyak cara samaada ke diploma berkaitannya dan STPM aliran kemanusiaan..

assalam. nk tanya, sy bakal mghabiskan pengajian diploma. sy nk melanjutkan pengajian ke peringkat lebih tinggi. kursus yg sy nk mohon nanti, ada beza. sarjana muda (kepujian) dan sarjana muda. apa beza yg ada kepujian dgn x ada kepujian?

ada kepujian maknanya belajar lama.

Xde kepujian maknanya belajar sekejap

Di Australia kepujian itu diberikan kepada pengajian yang mempunyai kajian di akhir pengajian dan ia juga bergantung pada pencapaian pelajar tersebut secara berterusan semasa tahun ke 2-3. Pelajar juga perlu membuat thesis dan menerbitkannya. Oleh demikian, kepujian itu diberikan kepada pelajar yang cemerlang sahaja dalam kursus yang diambil. Untuk di United Kingdom UK, kepujian itu membezakan kelulusan professional/ ijazah khas dan ijazah biasa. Untuk mendapatkan kepujian perlulah cemerlang paling kurang CGPA 2.00 ( Kelas kedua ) semasa menamatkan pengajian. Selain itu, kajian juga perlu dilakukan semasa tahun akhir pelajar bekenaan. Untuk di Malaysia ini, kami tidak dapat memberikan ketetapan atau penerangan yang lebih baik kerana apa yang telah berlaku kini agak mengelirukan ( kelemahan kami ) berbanding penggunaan “ Kepujian “ itu sebelum tahun 90an. Jika dahulu, pemberian kepujian adalah bagi Ijazah yang berkualiti iaitu mendapat keputusan akhir yang baik ( kelas pertama ) untuk mendapatkan taraf Kepujian itu.

Sumber : Perbezaan Ijazah ( Kepujian ) dengan Tiada Kepujian Dalam Ijazah |Xpresi

Assalamualaikum , saya nak tanya apakah perbezaan antara asasi sains ,asasi sains hayat dan asasi perubatan ? terima kasih.

Waalaikumussalam.. Asasi Sains.. Belajar subjek2 pecahan sains.. kebanyakan institusi menawarkan Bio dan fizik bersama.

Asasi Sains Hayat Belajar subjek pecahan Sains.. belajar Biologi tanpa ada fizik..

Asasi Perubatan Pengkhususan persediaan perubatan seperti pecahan biologi yang lebih mendalam..

tq sir for yr info it was useful for me…………………………………

Sekarang sy dah faham ttg peringkat selepas SPM ni. Terima kasih byk-byk.

subhanAllah, thnx

Sama2..harap info yg diberikan dapat membantu sedikit sebanyak..terima kasih sbb singgah sini 🙂

salam…saya bakal menduduki spm thun nie..sy cuma nk tnya , boleh tlng beritahu senarai penaja biasiswa dan laman webnya serta cara memohonya?? dan bagaimana hendak memasuki universiti malaya(UM) kerana sy dengar ada borang khusus untk memasuki universiti ini..

Salam, semoga terus cemerlang dalam SPM, selamat berjuang… Untuk senarai penaja biasiswa tu ia berubah2.. ia mengikut pengurusan institusi yang menawarkan biasiswa. Oleh tu, sy tak boleh senaraikan sebab ia mengikut pekembangan semasa. Kebiasaannya biasiswa adalah dari JPA dan MARA. Tetapi tempat terhad dan memerlukan keputusan yang cemerlang. Untuk maklumat mengikut update semasa, baik aiman LIKE facebook xpresi https://www.xpresi.org/lebih-profesional-dengan-xpresi-fan-page/ oleh itu, aiman akan dapat update terbaru dalam facebook aiman bekenaan biasiswa dan permohonan universiti. Mungkin ia sedikit sebanyak membantu nanti apabila pemohonan biasiswa dan universiti di keluarkan nanti. Satu lagi, Mungkin aiman boleh taip perkataan biasiswa atau permohonan um pada sistem carian xpresi, sebelum ini ada sedikit informasi bekenaan biasiswa yang telah di keluarkan xpresi..Terima kasih..

salam.. sy cuma ingin bertanya, sy merupakan pelajar yng akn ambil spm thun ni..sy berminat dengan jurusan perubatan..iaitu untuk menjadi doktor.. namun sy dengar bilangan doktor dan yng bkal menjadi doktor adalah berlebihan.betul ke fakta nie?? dan kalau betul, boleh tlng cdngkan kursus yng sesuai yng peluang pekerjaannya masih bnyk tp masih dlm jurusan perubatan..

Salam, xpe..sy mmg galakkan sesiapa sahaj yg nak bertanya.. 😉 berlebihan? saya tak begitu pasti dengan fakta berlebihan tu. Tetapi mungkin sejak kebanjiran tawaran dari pelbagai institusi termasuk swasta yang kadangkala merendahkan kelulusan kemasukan. saya rasa isu berlebihan tu takde. Yang ada tak dapat kerja pun sebab keputusan yang tidak baik dan tidak cukup syarat-syarat untuk menjadi doktor perubatan. Untuk menjadi doktor perlu memenuhi syarat seperti tinggi keputusan peperiksaan, jam kredit kuliah, latihan di institusi kesihatan dan dari mana ijazah diperolehi juga diambil kira. Mungkin kebanjiran sesetengah institusi yang mengutamakan keuntungan membuatkan banyak syarat tidak dipenuhi. Ataupun faktor pelajar itu sendiri yang tidak belajar bersungguh-sungguh. Pada pendapat sy setakat ini bidang perubatan memang diperlukan terutama di kawasan yang tidak menjadi pilihan seperti dikawasan pekan dan luar bandar. Untuk pengetahuan saudara ada banyak klinik kesihatan di Malaysia..yang pastinya penduduk akan bertambah dikawasan tersebut dan pastinya ia perlu dinaiktaraf menjadi hospital yang mana memerlukan banyak doktor..Untuk saranan pekerjaan yang banyak kekosongan tu saya ambil prinsip tidak menjawabnya. sebab sebenarnya setiap jawatan sentiasa ada setiap tahun.. 😉

Bagus info ni, baik untuk pelajar yang kurang ilmu tentang halatuju pendidikan. Tahniah Admin.

Ia cikgu amir, baik utk maklumat yang lebih terperinci ikut dimensi berlainan. Terima kasih sbb singgah sini 🙂

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

American Psychological Association Logo

American Psychological Association

A collage of employees in the workplace

Younger workers feel stressed, lonely, and undervalued

Nearly half of workers aged 18–25 say they feel lonely at work, according to APA’s 2024 Work in America survey

collage of workers in restaurant, office, and remote settings

U.S. workers adjust to changing nature of employment

Survey highlights include remote work, four-day workweeks, and AI adoption

male worker in wheelchair talking with colleagues

5 ways to improve employee mental health

Supportive workplace practices can boost employee well-being, company morale

collage of health care, business, and construction workers

Psychological safety in the changing workplace

Survey shows link with job satisfaction, including creativity and innovation

Membership in APA

group of colleagues talking

APA Community

A new exclusive destination tailored for APA members

woman looking at laptop that has the APA logo on the back

Membership benefits

Unlock the tools, discounts, and services included with your membership

APA logo superimposed on concrete walking paths

Renew your membership

Keep your benefits and access to leading psychological information

Psychology topics spotlight

traffic sign with words Fact Check

Misinformation and disinformation

Woman cries while holding husband and child.

Resources to navigate trauma

collage of people in varied workplaces, including an office, a warehouse, a factory, and at home

Tips to foster a healthy workplace

Science and practice of psychology

a compass

Ethics Code

Continuing Education

Continuing Education

Grants, Awards and Funding

Grants, Awards, and Funding

photo of compass

Standards and Guidelines

Networks and communities

woman relaxing in her office and looking at her smartphone

Network with peers, enhance your professional development, expand your personal growth, and more

happy people in sunshine

APA Divisions

APA TOPSS Excellence in Teaching Awards

High school teachers

Classroom student writing in her notebook

Undergraduate educators

Professional practice

Graduate students

careers-early-caree-square

Early career psychologists

African American woman working on a laptop

Managing your career

Resources to help you throughout your career in psychology, including finding a job, salary data, finances and money management, mentoring and supervision, and training and professional development

illustration of winding road with map pin at the end

Explore career paths

Alvin Thomas, PhD

Psychologist profiles

Woman smiling near laptop

How did you get that job?

man looking at laptop

Events and training

Featured jobs

Apa publications and products.

illustration of people working on their laptops surrounded by APA Style books

Write with clarity, precision, and inclusion

Children’s books

Monitor on Psychology

Newsletters

Reports and surveys

Continuing education

Merchandise

Real Siblings

Real Siblings

Jacob's Missing Book

Jacob's Missing Book

Harper Becomes a Big Sister

Harper Becomes a Big Sister

Attachment-Based Family Therapy for Sexual and Gender Minority Young Adults and Their Non-Accepting Parents

Dismantling Everyday Discrimination

APA Services

APA Advocacy

Learn how you can help APA advocate for psychology-informed federal policy and legislation, and support psychological research

https://www.apaservices.org

APA Services, Inc.

A companion professional organization to APA, serving all members and advocating for psychology

Skripsi: Definisi, Cara Membuat, Tujuan, Tahapan, & Struktur

Salsabila nanda.

May 28, 2024 • 7 minutes read

apa-itu-skripsi

Skripsi adalah penelitian yang dibuat oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar kelulusan. Terus bagaimana cara membuat skripsi? Yuk, kita pahami penjelasan dari setiap bab di dalamnya. —

Banyak mahasiswa yang menganggap skripsi sebagai hal yang menakutkan, apalagi jika mendapat dosen pembimbing yang galak dan susah diajak berdiskusi. Sebenarnya, skripsi tak sesulit yang dibayangkan, lho. Jika kamu menguasai teori dan fenomena yang diteliti, kamu bisa menyelesaikannya dengan tepat waktu. 

Buat kamu yang masih bingung atau  kepo tentang seluk beluk skripsi, baca artikelnya sampai selesai ya! Aku bakal kasih tahu gambaran pembuatan skripsi dari awal hingga revisi setelah sidang.

Apa itu Skripsi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, skripsi adalah karya  ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa semester 7 atau 8 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya .  Dengan kata lain, skripsi merupakan syarat kelulusan untuk mahasiswa jenjang S1. Sedangkan untuk mahasiswa S2 dan S3, syarat kelulusannya berupa tesis dan disertasi.

Tujuan Skripsi

Selain untuk memperoleh gelar Sarjana, skripsi juga bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara sistematis dengan menggunakan teori yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan. Hasil penelitian ini tentunya bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

pengertian-tujuan-dan-isi-skripsi

Kapan Skripsi Dibuat?

Skripsi dapat disusun apabila mahasiswa telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Lulus 144 SKS.
  • Tidak ada nilai D dan E pada mata kuliah.
  • Menyelesaikan KKN, Laporan Magang atau PKL, serta lulus seminar proposal.
  • Memenuhi syarat lain yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.

Tahap Membuat Skripsi dan Contohnya

“ Gimana ya biar skripsi-ku cepat selesai? ”

Idealnya, proses penyusunan skripsi berlangsung selama 1 semester atau 6 SKS. Di beberapa kampus, pengerjaan skripsi dimulai dari seminar proposal (sempro) yang berisi Bab 1, Bab 2, dan Bab 3. Tetapi ada pula perguruan tinggi yang tidak mewajibkan sempro, sehingga mahasiswa bisa langsung membuat skripsi.

Di bawah ini, terdapat tips beserta langkah-langkah mengerjakan skripsi. Semoga berhasil!

1. Menentukan Topik dan Judul

Topik dan judul adalah dua hal yang berbeda. Sebuah topik bisa melahirkan banyak judul. Tetapi, satu judul hanya bisa dipakai dalam 1 penelitian. Pastikan bahwa judul skripsi kamu belum pernah diteliti supaya tidak dianggap plagiat.

Contoh: Topik yang kamu ambil adalah media sosial. Maka, alternatif judul yang bisa kamu pilih yaitu “ Pengaruh Media Sosial  Tiktok terhadap Minat Belanja ,” atau “ Pengaruh Media  Instagram terhadap Kesehatan Mental ,”

Dalam judul skripsi, terdapat variabel X dan variabel Y.  Variabel X adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi .  Nah, kalau kita lihat dari judul di atas, variabel X-nya adalah Tiktok, sedangkan variabel Y-nya berupa minat belanja.

2. Mencari Teori yang Relevan

Setelah judul disetujui oleh dosen pembimbing, langkah penyusunan skripsi selanjutnya yaitu mencari teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti . Kamu bisa mengambilnya dari buku, catatan, atau materi yang diberikan dosen selama kuliah.

3. Mengumpulkan Informasi dari Responden

Bila teori sudah dirasa cocok dengan masalah penelitian, sekarang kamu menentukan siapa yang akan menjadi responden dan bagaimana cara mengumpulkan informasi dari mereka . Contoh responden dalam skripsi antara lain; masyarakat, pemangku jabatan, atau pihak tertentu yang sekiranya bisa menjadi sumber informasi yang valid untuk penelitian.

Setelah mendapatkan responden, pengumpulan informasi pun dimulai. Misalnya melalui kuisoner, wawancara, forum discussion group (FGD), dan sebagainya.

Contoh:  Untuk meneliti Pengaruh Media Sosial Tiktok terhadap Minat Belanja, kamu menyebar kuisoner berisi 50 pertanyaan kepada 500 pengguna Tiktok.

4. Menyusun dan Menginterpretasikan Informasi

Tahap selanjutnya yaitu mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk tabel atau narasi. Tujuannya, agar informasi tersebut bisa dipahami oleh dosen maupun pembaca lain. Jika kamu memilih model skripsi kuantitatif, data diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS.

Contoh:  Dari hasil kuisoner, ditemukan bahwa 70% pengguna Tiktok yang melakukan transaksi belanja berjenis kelamin perempuan. Pembeli terbanyak berada di rentang usia 24-30 tahun, dan berdomisili di Jabodetabek.

langkah-langkah-menyusun-skripsi

5. Menarik Kesimpulan

Wah, sebentar lagi skripsi kamu bakalan selesai nih. Kesimpulan berada di bab paling akhir alias bab 5. Biasanya terdiri dari 1 sampai 2 halaman saja. Di sini, kamu tinggal menyimpulkan apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y .

Contoh:  Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja sebesar 50%.

6. Mendaftar Sidang

Tahapan yang paling dinanti-nanti oleh mahasiswa adalah sidang skripsi. Kamu akan dihadapkan oleh 2 dosen penguji dan 1 dosen pembimbing dalam sebuah ruangan selama 90 menit. Layaknya persidangan pada umumnya, mahasiswa diberi pertanyaan dan kesempatan untuk berargumen terkait penelitian yang sudah dilakukan .

Setelah sidang, mahasiswa diberi waktu kurang lebih 2 minggu untuk memperbaiki isi skripsinya. Jika skripsi yang kamu kerjakan sesuai dengan arahan dosen, revisi yang kamu dapat kemungkinan sedikit. Revisi skripsi biasanya berhubungan dengan EYD, penambahan satu atau dua kata di bagian judul, atau tergantung dari permintaan dosen penguji .

Baca juga: Cara Membuat Daftar Pustaka Menurut APA Style Terbaru

Struktur Skripsi

Tahapannya sudah, sekarang kita bahas hal-hal apa saja yang tercantum dalam skripsi. Ada kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, lampiran, dan yang terpenting 5 bab yang tak boleh kamu lewatkan. Apa saja? Ini dia!

BAB I – Pendahuluan

Bab 1 skripsi mengandung penjelasan mengenai masalah yang akan diteliti. Kamu harus mempunyai argumen dan informasi yang cukup agar judul penelitianmu disetujui oleh dosen pembimbing.

  • Latar Belakang Masalah , yang berisi pernyataan dan argumentasi tentang fenomena yang diteliti.
  • Rumusan Masalah , yang merupakan substansi dari permasalahan yang diteliti. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat tanya (?).
  • Tujuan Penelitian , berisi jawaban atas rumusan masalah.
  • Manfaat Penelitian , berisi kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian berupa manfaat akademis dan manfaat praktis.
  • Sistematika Penulisan , berisi penjelasan dari setiap bab dalam skripsi.

BAB II – Landasan Teori

Masuk ke Bab 2, mahasiswa akan menjelaskan teori yang digunakan dalam penyusunan skripsi. Bab ini mempunyai 3 bagian:

  • Kerangka Teori , berisi teori-teori apa saja yang relevan dengan penelitian.
  • Tinjauan Pustaka , berisi gambaran konseptual, referensi skripsi terdahulu sebagai acuan penyusunan, serta kerangka pemikiran berupa bagan.
  • Hipotesis , berisi kesimpulan atau jawaban sementara dari hasil penelitian, ditandai dengan kalimat ”…adanya pengaruh…” dan “…tidak adanya pengaruh…”

BAB III – Metodologi Penelitian

Pada Bab 3, mahasiswa menjelaskan prosedur penelitian skripsi meliputi teknik pengumpulan dan analisis data. Bab ini terdiri dari:

  • Pendekatan Penelitian , mahasiswa bisa memilih menggunakan interpretasi objektif atau subjektif.
  • Jenis Penelitian , mahasiswa bisa memilih menggunakan jenis penelitian eksplanatif, deskriptif, eksploratif, atau evaluatif.
  • Metode Penelitian , mahasiswa bisa memilih survey, eksperimen, analisis isi, fenomenologi, studi kasus, atau metode lain yang sesuai.
  • Teknik Pengumpulan Data , mahasiswa bisa menggunakan kuisoner, wawancara, FGD, studi pustaka, observasi, atau teknik lain yang sesuai untuk mengumpulkan informasi.
  • Teknik Analisis Data , mahasiswa menjelaskan cara menyajikan dan interpretasi data. Teknik yang digunakan bisa berupa semiotika, framing, atau dengan bantuan aplikasi SPSS.

penjelasan-setiap-bab-dalam-skripsi

BAB IV – Hasil Penelitian dan Pembahasan

Selanjutnya, data yang diperoleh di Bab 3 diuraikan secara detail dan mendalam di Bab 4. Bab ini terdiri atas:

  • Gambaran Umum , berisi penjelasan objek penelitian dan profil responden. Kemampuan membaca dan menginterpretasikan informasi sangat diperlukan di bagian ini.
  • Analisis Data , yaitu uji hipotesis terhadap data yang dikumpulkan. Apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y, atau sebaliknya.

BAB V – Penutup

Bab 5 atau bagian terakhir dalam skripsi berisi kesimpulan dan saran.

Aturan Penulisan dalam Skripsi

Terdapat aturan yang harus kamu patuhi ketika membuat skripsi, salah satunya format penulisan. Hal ini bertujuan agar skripsi yang kamu buat tidak berantakan sehingga memudahkan siapapun untuk membacanya.

Margin adalah jarak batas tepi teks dari kertas. Margin yang biasa digunakan dalam skripsi adalah 4433. Artinya, kiri 4 cm, kanan 3 cm, bawah 3 cm, dan atas 4 cm. Caranya mudah, buka Microsoft Word, kemudian pilih menu Page Layout – Page Setup – Margin.

mengatur-margin-di-microsoft-word

Margin (Sumber: dokumen pribadi)

2. Jenis dan Ukuran Huruf

Jenis huruf yang digunakan pada skripsi yaitu Times New Roman. Untuk bagian isi, nama mahasiswa, dan nomor induk mahasiswa menggunakan ukuran 16 point. Untuk judul dalam bahasa Indonesia menggunakan ukuran 16 point, sedangkan judul dalam bahasa Inggris menggunakan ukuran 14 point.

Spasi atau jarak pengetikan untuk isi skripsi yaitu 2 spasi.  Spasi antara bab dengan sub-bab adalah 4 spasi. Sedangkan spasi antara teks dengan tabel atau gambar berjumlah 3 spasi. Terakhir, spasi antar alinea paragraf adalah 1,5 spasi.

4. Penomoran

Jangan sampai tertukar, ya. Penomoran setiap bab dalam skripsi menggunakan angka Romawi. Lalu, untuk penomoran setiap sub-bab menggunakan huruf kapital. Terakhir, penomoran anak sub-bab menggunakan angka biasa.

Itu tadi penjelasan lengkap mengenai pengertian, tujuan, cara mengerjakan, isi, dan aturan penulisan dalam skripsi. Pilihlah judul yang kamu kuasai agar bisa lulus tepat waktu. Semoga artikel ini bermanfaat ya!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

Definisi Skripsi [Daring]. Tautan: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/skripsi

FIKOM UPI YAI. 2020. Pedoman Skripsi dan Tugas Akhir . Jakarta: Universitas Persada Indonesia YAI.

Margin. [Daring]. Tautan: https://penerbitdeepublish.com/margin-skripsi yang benar

(Diakses 19-20 Oktober 2022)

phd apa itu

Bagikan artikel ini:

Logo Whatsapp

Artikel Lainnya

phd apa itu

Info Seleksi Mandiri UNAND 2024, Bisa Lewat Nilai UTBK

phd apa itu

Hasil UTBK 2024: Total Pendaftar, Keketatan dan PTN Favorit

phd apa itu

PPDB DKI Jakarta 2024: Jadwal, Syarat & Kuota Setiap Jalur

phd apa itu

Tentang Platform
Sertifikasi Resmi PAGCOR, MGA, WLA, Curacao E-Gaming
Nama Situs JAWARA76
Jenis Game Slot, Casino, Poker, Sports
Deposit Min. IDR 10,000
Layanan 24 Jam
Metode Deposit 🏧 Transfer Bank, 🟣 Ovo, 🔵 Dana, 🟢 GOPAY, dll

Fenomena Kalangan Muda Mencari Cara Main Slot Untuk Raih Kemenangan, Apa Yang Membuat Slot Begitu Diminati?

Fenomena kalangan muda yang mencari cara untuk meraih kemenangan dalam permainan slot telah menjadi perhatian yang signifikan di era digital ini. Dengan kemajuan teknologi dan akses mudah ke berbagai platform perjudian online, permainan slot telah menarik minat banyak anak muda. Artikel ini akan membahas mengapa slot begitu diminati oleh generasi muda, apa yang mendorong mereka untuk terus mencoba peruntungan di dunia slot, dan faktor-faktor apa saja yang membuat permainan ini begitu menarik. Dari aspek psikologis hingga mekanisme permainan, kita akan mengeksplorasi daya tarik yang membuat slot menjadi pilihan populer di kalangan muda masa kini.

Mengenal Terlebih Dahulu Apa Itu Slot Online

Slot online adalah versi digital dari mesin slot tradisional yang ditemukan di kasino fisik. Mesin slot pertama kali ditemukan oleh Charles Fey pada akhir abad ke-19 dan telah berkembang pesat seiring waktu. Permainan ini sangat sederhana, di mana pemain hanya perlu memutar gulungan dan menunggu kombinasi simbol untuk menentukan kemenangan.

Dalam versi online, permainan slot menggunakan perangkat lunak yang dikenal sebagai Random Number Generator (RNG) untuk memastikan bahwa setiap putaran adalah acak dan adil. Slot online menawarkan berbagai tema dan variasi, dari slot klasik dengan tiga gulungan hingga slot video dengan lima atau lebih gulungan dan fitur-fitur tambahan seperti putaran bonus dan simbol liar. Kemudahan akses dan variasi yang ditawarkan membuat slot online menjadi salah satu bentuk perjudian paling populer di internet.

Salah satu daya tarik utama dari slot online adalah kenyamanan. Pemain dapat menikmati permainan kapan saja dan di mana saja tanpa harus mengunjungi kasino fisik. Ini sangat penting bagi kalangan muda yang cenderung lebih akrab dengan teknologi dan memiliki gaya hidup yang lebih sibuk. Selain itu, slot online sering kali menawarkan grafis dan efek suara yang canggih, membuat pengalaman bermain lebih menyenangkan dan imersif.

Fitur-Fitur yang Terdapat di Slot Online

Slot online modern dilengkapi dengan berbagai fitur menarik yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman bermain dan memberikan peluang kemenangan tambahan. Berikut adalah beberapa fitur utama yang sering ditemukan dalam permainan slot online:

  • Wild Symbols (Simbol Liar) : Simbol ini dapat menggantikan simbol lain untuk membentuk kombinasi pemenang, meningkatkan peluang pemain untuk menang.
  • Scatter Symbols (Simbol Scatter) : Simbol ini sering memicu fitur bonus seperti putaran gratis atau permainan bonus, tanpa harus muncul di garis pembayaran tertentu.
  • Free Spins (Putaran Gratis) : Fitur ini memberikan pemain sejumlah putaran tanpa harus mempertaruhkan uang mereka sendiri, biasanya dipicu oleh simbol scatter.
  • Bonus Rounds (Putaran Bonus) : Permainan tambahan yang memberikan pemain kesempatan untuk memenangkan hadiah ekstra, sering kali dengan mekanisme permainan yang berbeda dari permainan utama.
  • Multipliers (Pengganda) : Fitur ini meningkatkan kemenangan pemain dengan mengalikan jumlah yang dimenangkan.
  • Progressive Jackpots (Jackpot Progresif) : Jackpot yang terus bertambah nilainya setiap kali permainan dimainkan, sampai akhirnya dimenangkan oleh seorang pemain yang beruntung.

Fitur-fitur ini tidak hanya menambah keseruan permainan tetapi juga memberikan pemain lebih banyak peluang untuk meraih kemenangan besar. Selain itu, variasi dalam fitur permainan memungkinkan pemain untuk memilih slot yang sesuai dengan preferensi dan gaya bermain mereka.

Wild Symbols adalah salah satu fitur paling umum dan sering kali paling dicari dalam permainan slot. Simbol ini berfungsi sebagai pengganti untuk simbol lain (kecuali simbol khusus lainnya seperti scatter) untuk membantu membentuk kombinasi kemenangan. Beberapa permainan juga memiliki "Expanding Wilds" yang dapat memperluas seluruh gulungan, atau "Sticky Wilds" yang tetap berada di tempat selama beberapa putaran.

Scatter Symbols juga sangat populer karena dapat memicu putaran bonus atau fitur tambahan seperti putaran gratis. Tidak seperti simbol lain yang harus muncul pada garis pembayaran tertentu, scatter dapat muncul di mana saja pada gulungan untuk memicu fitur tersebut. Putaran gratis adalah salah satu fitur bonus yang paling disukai karena memungkinkan pemain untuk memutar gulungan beberapa kali tanpa menggunakan saldo mereka.

Bonus Rounds adalah fitur interaktif yang menambah lapisan ekstra pada permainan slot. Biasanya, pemain akan dibawa ke layar kedua di mana mereka dapat memainkan mini-game untuk memenangkan hadiah tambahan. Fitur ini sering kali dirancang dengan tema permainan dan dapat memberikan peluang kemenangan besar.

Multipliers menambah kegembiraan dengan mengalikan kemenangan pemain dengan nilai tertentu. Ini dapat diterapkan pada kemenangan biasa atau selama fitur bonus, memberikan potensi pembayaran yang lebih tinggi.

Progressive Jackpots adalah salah satu fitur yang paling menggiurkan dalam slot online. Jackpot ini terus bertambah nilainya setiap kali permainan dimainkan dan belum ada yang memenangkannya. Ketika seseorang akhirnya memenangkan jackpot, jumlahnya bisa sangat besar, sering kali mencapai jutaan dolar.

Tips Mencari Informasi Situs Slot Terbaik dan Terpercaya

Dalam memilih situs slot online, penting untuk memastikan bahwa situs tersebut aman dan dapat dipercaya. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu pemain menemukan situs slot terbaik dan terpercaya:

  • Lisensi dan Regulasi : Pastikan situs memiliki lisensi dari otoritas perjudian yang diakui, seperti Malta Gaming Authority atau UK Gambling Commission. Lisensi ini menjamin bahwa situs tersebut diawasi dan diatur untuk keadilan dan keamanan.
  • Reputasi dan Ulasan : Cari ulasan dari pemain lain dan tinjau reputasi situs di forum perjudian online. Situs dengan ulasan positif dari banyak pemain biasanya lebih dapat dipercaya.
  • Keamanan dan Privasi : Pastikan situs menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi data pribadi dan transaksi keuangan pemain.
  • Layanan Pelanggan : Pilih situs yang menawarkan dukungan pelanggan 24/7 melalui berbagai saluran, seperti live chat, email, dan telepon.
  • Pilihan Permainan : Situs terbaik biasanya menawarkan berbagai macam permainan slot dari penyedia perangkat lunak terkemuka, memastikan bahwa pemain memiliki banyak pilihan.
  • Bonus dan Promosi : Periksa apakah situs menawarkan bonus selamat datang, promosi reguler, dan program loyalitas yang menguntungkan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, pemain dapat menemukan situs slot yang aman dan menyenangkan untuk dimainkan.

Lisensi dan Regulasi adalah indikator utama bahwa sebuah situs beroperasi secara sah dan diatur oleh otoritas yang berwenang. Situs yang memiliki lisensi dari otoritas terkenal menunjukkan komitmen terhadap praktik perjudian yang adil dan aman. Pemain dapat merasa lebih aman saat bermain di situs yang diatur, karena mereka tahu bahwa situs tersebut diawasi dan dipantau secara ketat.

Reputasi dan Ulasan memberikan gambaran yang jelas tentang pengalaman pemain lain dengan situs tersebut. Ulasan positif dari banyak pemain menunjukkan bahwa situs tersebut dapat dipercaya dan menawarkan pengalaman bermain yang memuaskan. Sebaliknya, ulasan negatif dapat menjadi tanda bahaya bahwa pemain mungkin menghadapi masalah seperti pembayaran yang tertunda atau dukungan pelanggan yang buruk.

Keamanan dan Privasi adalah aspek kritis lainnya. Situs slot online terbaik menggunakan teknologi enkripsi SSL untuk melindungi data pribadi dan informasi keuangan pemain. Ini memastikan bahwa informasi sensitif seperti nomor kartu kredit dan detail login tetap aman dari pihak yang tidak berwenang.

Layanan Pelanggan yang responsif dan profesional juga merupakan indikator penting dari situs slot yang terpercaya. Situs yang menawarkan dukungan pelanggan 24/7 melalui berbagai saluran komunikasi memastikan bahwa pemain dapat mendapatkan bantuan kapan pun mereka membutuhkannya. Ini sangat penting jika pemain mengalami masalah atau memiliki pertanyaan tentang permainan atau transaksi mereka.

Pilihan Permainan yang beragam juga menjadi faktor penting. Situs slot terbaik menawarkan berbagai macam permainan dari penyedia perangkat lunak terkemuka, memastikan bahwa pemain memiliki banyak pilihan untuk dipilih. Variasi dalam tema, fitur, dan tipe permainan memungkinkan pemain menemukan slot yang sesuai dengan preferensi dan gaya bermain mereka.

Bonus dan Promosi adalah cara lain untuk menilai kualitas sebuah situs slot. Bonus selamat datang, putaran gratis, dan promosi reguler dapat meningkatkan nilai permainan pemain dengan memberikan mereka kesempatan tambahan untuk menang tanpa harus mempertaruhkan uang mereka sendiri. Program loyalitas juga merupakan tanda bahwa situs tersebut menghargai pemain setianya dan memberikan imbalan atas kesetiaan mereka.

Strategi Cara Main Slot yang Benar

Meskipun slot adalah permainan keberuntungan, ada beberapa strategi yang dapat meningkatkan peluang pemain untuk menang dan memaksimalkan pengalaman bermain mereka:

  • Pahami Aturan Permainan : Sebelum memulai, luangkan waktu untuk memahami aturan permainan, tabel pembayaran, dan fitur bonus. Mengetahui cara kerja permainan akan membantu pemain membuat keputusan yang lebih baik.
  • Kelola Bankroll dengan Bijak : Tentukan anggaran permainan dan patuhi batas tersebut. Jangan tergoda untuk bermain lebih banyak dari yang mampu Anda rugikan.
  • Pilih Slot dengan RTP Tinggi : RTP (Return to Player) adalah persentase yang menunjukkan berapa banyak uang yang dipertaruhkan yang akan dikembalikan kepada pemain dalam jangka panjang. Memilih permainan dengan RTP tinggi dapat meningkatkan peluang Anda untuk menang.
  • Manfaatkan Bonus dan Promosi : Banyak situs menawarkan bonus dan putaran gratis yang dapat membantu pemain meningkatkan bankroll mereka tanpa harus mengeluarkan uang ekstra.
  • Bermain dengan Taruhan Maksimal : Jika memungkinkan, bertaruh dengan jumlah maksimum dapat meningkatkan peluang untuk memenangkan jackpot progresif atau fitur bonus tertentu.
  • Istirahat Secara Berkala : Bermain dalam sesi yang terlalu panjang dapat menyebabkan kelelahan dan keputusan yang buruk. Ambil istirahat secara berkala untuk menjaga konsentrasi dan kesenangan bermain.

Dengan mengikuti strategi-strategi ini, pemain dapat memaksimalkan peluang mereka untuk meraih kemenangan dalam permainan slot.

Pahami Aturan Permainan adalah langkah pertama yang sangat penting. Setiap permainan slot memiliki aturan, tabel pembayaran, dan fitur yang berbeda. Dengan memahami ini, pemain dapat mengetahui simbol mana yang paling berharga, bagaimana cara kerja fitur bonus, dan berapa banyak mereka bisa menang dari setiap kombinasi simbol.

Kelola Bankroll dengan Bijak adalah kunci untuk bermain dengan aman dan bertanggung jawab. Menetapkan anggaran permainan dan mematuhinya membantu pemain menghindari kerugian besar dan memastikan bahwa mereka bermain untuk kesenangan, bukan karena terpaksa. Penting untuk tidak pernah mengejar kerugian dan selalu bermain dalam batas kemampuan finansial Anda.

Pilih Slot dengan RTP Tinggi adalah strategi yang cerdas karena RTP menunjukkan persentase kembali yang dapat diharapkan pemain dari permainan tersebut dalam jangka panjang. Slot dengan RTP tinggi, biasanya di atas 95%, memberikan peluang lebih baik untuk meraih kembali sebagian besar uang yang dipertaruhkan.

Manfaatkan Bonus dan Promosi adalah cara lain untuk meningkatkan bankroll tanpa harus mengeluarkan uang tambahan. Bonus selamat datang, putaran gratis, dan promosi reguler dapat memberikan pemain lebih banyak kesempatan untuk bermain dan menang.

Bermain dengan Taruhan Maksimal sering kali diperlukan untuk mengaktifkan semua fitur bonus dan peluang jackpot. Namun, pemain harus memastikan bahwa mereka memiliki bankroll yang cukup untuk mendukung taruhan maksimum, karena ini juga berarti risiko yang lebih tinggi.

Istirahat Secara Berkala sangat penting untuk menjaga fokus dan mencegah kelelahan. Bermain dalam sesi yang terlalu panjang dapat menyebabkan pemain membuat keputusan yang buruk dan meningkatkan risiko kerugian. Dengan mengambil istirahat, pemain dapat kembali bermain dengan pikiran yang segar dan lebih siap untuk membuat keputusan yang bijak.

Mengenal Secara Singkat Apa Itu RTP

RTP, atau Return to Player, adalah konsep penting yang harus dipahami oleh setiap pemain slot. RTP merupakan persentase dari total uang yang dipertaruhkan pada slot yang akan dikembalikan kepada pemain dalam jangka panjang. Misalnya, jika sebuah slot memiliki RTP 96%, ini berarti bahwa dari setiap $100 yang dipertaruhkan, $96 akan dikembalikan kepada pemain dalam bentuk kemenangan.

RTP tidak menjamin bahwa pemain akan memenangkan persentase tertentu dari uang mereka dalam setiap sesi permainan. Sebaliknya, ini adalah angka teoretis yang dihitung berdasarkan ribuan atau bahkan jutaan putaran. Namun, memahami RTP dapat membantu pemain memilih permainan yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

RTP adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa menguntungkan sebuah permainan slot bagi pemain. Semakin tinggi RTP, semakin besar persentase uang yang dipertaruhkan yang akan dikembalikan kepada pemain. Misalnya, slot dengan RTP 98% akan mengembalikan $98 dari setiap $100 yang dipertaruhkan dalam jangka panjang. Meskipun RTP tidak menjamin kemenangan pada setiap putaran, ini memberikan gambaran umum tentang peluang kemenangan pemain.

Apa Pentingnya Mengetahui RTP Sebelum Bermain Slot

Mengetahui RTP dari sebuah permainan slot sangat penting karena beberapa alasan:

  • Meningkatkan Peluang Menang : Memilih slot dengan RTP tinggi meningkatkan peluang pemain untuk memenangkan kembali sebagian besar uang mereka. Meskipun ini tidak menjamin kemenangan, RTP yang lebih tinggi cenderung lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
  • Pengelolaan Bankroll yang Lebih Baik : Dengan mengetahui RTP, pemain dapat mengelola bankroll mereka dengan lebih efektif. Slot dengan RTP rendah mungkin lebih cepat menguras dana pemain, sedangkan slot dengan RTP tinggi memberikan peluang lebih baik untuk menjaga saldo tetap bertahan.
  • Memilih Permainan yang Tepat : Pemain dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang permainan mana yang akan dimainkan berdasarkan RTP. Ini sangat berguna ketika mencoba untuk memaksimalkan waktu bermain dan kesenangan.
  • Transparansi dan Kepercayaan : Kasino yang mengungkapkan RTP permainan mereka menunjukkan transparansi dan kejujuran, yang dapat meningkatkan kepercayaan pemain terhadap kasino tersebut.

Dengan memahami dan mempertimbangkan RTP, pemain dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan meningkatkan pengalaman bermain mereka secara keseluruhan.

Meningkatkan Peluang Menang adalah salah satu manfaat utama dari mengetahui RTP. Slot dengan RTP tinggi memberikan peluang lebih besar bagi pemain untuk meraih kembali sebagian besar uang yang mereka pertaruhkan. Meskipun RTP tidak menjamin kemenangan dalam setiap sesi, memilih permainan dengan RTP yang lebih tinggi dapat membantu pemain dalam jangka panjang.

Pengelolaan Bankroll yang Lebih Baik juga menjadi lebih mudah dengan mengetahui RTP. Pemain dapat memilih slot dengan RTP yang lebih tinggi untuk memaksimalkan bankroll mereka dan menghindari permainan yang mungkin menguras dana mereka lebih cepat. Ini membantu pemain tetap bermain lebih lama dan menikmati permainan tanpa harus khawatir tentang kehilangan uang dengan cepat.

Memilih Permainan yang Tepat adalah aspek lain yang penting. Pemain dapat menggunakan informasi RTP untuk memilih slot yang sesuai dengan gaya bermain dan tujuan mereka. Jika tujuan utama adalah bermain untuk waktu yang lama dan menikmati permainan, slot dengan RTP tinggi adalah pilihan yang lebih baik.

Transparansi dan Kepercayaan juga ditingkatkan ketika kasino mengungkapkan RTP permainan mereka. Ini menunjukkan bahwa kasino tersebut jujur dan transparan tentang peluang kemenangan pemain, yang dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pemain.

Permainan slot online telah menjadi fenomena di kalangan muda, menawarkan kombinasi antara hiburan dan peluang untuk meraih kemenangan besar. Daya tarik utama permainan slot terletak pada kemudahan bermain, variasi tema dan fitur, serta potensi hadiah yang menggiurkan. Meskipun keberuntungan memainkan peran utama, pemain yang bijak akan memanfaatkan strategi, memahami fitur permainan, dan memilih situs yang terpercaya untuk meningkatkan peluang mereka. Dengan pengetahuan tentang RTP dan pengelolaan bankroll yang baik, pemain dapat menikmati pengalaman bermain slot yang lebih memuaskan dan potensial untuk meraih kemenangan. Fenomena ini mencerminkan bagaimana teknologi dan budaya digital terus mempengaruhi cara kita mencari hiburan dan tantangan di era modern.

comscore

Berapa Lama Kuliah PhD Berlangsung? Ini Durasi Tiap Jurusan

Berapa Lama Kuliah PhD Berlangsung? Ini Durasi Tiap Jurusan

Berapa Lama Kuliah PhD Berlangsung?

4 Perbedaan Antara Gelar PhD dan Doktor, Nomor Terakhir Prospek Kariernya

Timeline Kuliah PhD

  • gelar doktor
  • perguruan tinggi
  • jurusan kuliah

5 Jurusan Soshum yang Diprediksi Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ilmu Komunikasi Paling Prospektif

5 Jurusan Soshum yang Diprediksi Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ilmu Komunikasi Paling Prospektif

10 Jurusan dengan UKT Termurah di UIN Bandung untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri, Berani Daftar?

10 Jurusan dengan UKT Termurah di UIN Bandung untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri, Berani Daftar?

Pejuang PNS Cek! Ini 8 Tahapan Setelah Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Pejuang PNS Cek! Ini 8 Tahapan Setelah Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

10 Jurusan ITS dengan Tingkat Persaingan Masuk Paling Ketat di SNBT 2024

10 Jurusan ITS dengan Tingkat Persaingan Masuk Paling Ketat di SNBT 2024

20 Program Studi UTBK SNBT 2024 Terketat, Semuanya Jurusan Vokasi

20 Program Studi UTBK SNBT 2024 Terketat, Semuanya Jurusan Vokasi

Untar Luluskan Doktor Pertama Prodi Ilmu Manajemen

Untar Luluskan Doktor Pertama Prodi Ilmu Manajemen

Duta Besar Indonesia Alumni Universitas Apa Saja Sih? Simak Berikut Ini

Duta Besar Indonesia Alumni Universitas Apa Saja Sih? Simak Berikut Ini

Gelar Festival Komunikasi Budaya, Unpas Usung Harmoni Dalam Keberagaman

Gelar Festival Komunikasi Budaya, Unpas Usung Harmoni Dalam Keberagaman

Petenis Roger Federer Terima Gelar Doktor Kehormatan

Petenis Roger Federer Terima Gelar Doktor Kehormatan

Rusia Kutuk Serangan Tak Berguna AS dan Inggris di Negara Berdaulat Yaman

Rusia Kutuk Serangan Tak Berguna AS dan Inggris di Negara Berdaulat Yaman

KSAD Lantik 1.064 Perwira Baru, Rico Hafizi dan Wiwik Aisyah Raih Prestasi Terbaik

KSAD Lantik 1.064 Perwira Baru, Rico Hafizi dan Wiwik Aisyah Raih Prestasi Terbaik

Pejabat AS Sebut Pertempuran dengan Yaman Paling Sengit Sejak Perang Dunia II

Pejabat AS Sebut Pertempuran dengan Yaman Paling Sengit Sejak Perang Dunia II

Kisah Akhir Hayat Gajah Mada Moksa Dikepung Pasukan Elite Majapahit

Kisah Akhir Hayat Gajah Mada Moksa Dikepung Pasukan Elite Majapahit

KTT Tanggap Darurat Yordania, Poin yang Dibahas dan Hasilnya

KTT Tanggap Darurat Yordania, Poin yang Dibahas dan Hasilnya

16 Jenis Roket dan Drone Hizbullah yang Menghujani Israel

16 Jenis Roket dan Drone Hizbullah yang Menghujani Israel

5 Jurusan Soshum yang Diprediksi Sangat Dibutuhkan di Masa Depan, Ilmu Komunikasi Paling Prospektif

Mahasiswa IPDN-UMK Jalani KKN Tematik di Kudus, Mendata Kemiskinan dan Stunting

Vokasi ui edukasi warga olah limbah organik menjadi eco enzyme, tim bejo mahasiswa vokasi ui raih juara 3 pada kompetisi epicentrum unpad 2024, seminar nasional ubhara jaya, rektor: dosen dan mahasiswa bisa beri kontribusi pemikiran bidang hukum, lolos snbt 2024 tapi tidak daftar ulang apakah bisa ini ketentuannya.

5 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan BUMN Bidang Konstruksi

IMAGES

  1. Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

    phd apa itu

  2. Apa Itu PhD? Semua yang Perlu Kamu Tahu

    phd apa itu

  3. apa itu phd

    phd apa itu

  4. apa itu phd

    phd apa itu

  5. Apa itu Gelar PhD dan Bedanya dengan Gelar Doktor?

    phd apa itu

  6. Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!

    phd apa itu

VIDEO

  1. Cara Membuat Script Nuyul Aplikasi dengan PHP [ End Part ]

  2. Meludah jadi Trend #shorts #shortvideo #ludah

  3. KATA BOCAH tentang Otak, Paru, Babat Sapi (Jeroan)

  4. Bulog Resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi Beras Menjadi Rp 12 500 Per Kilogram

  5. Inilah Beberapa Pertanyaan dan Jawaban Paling Aneh Tentang Dunia Olahraga yang Jarang Diketahui 🏀⚽

  6. PENTINGNYA BELAJAR BAHASA ARAB || KENAPA KITA HARUS BELAJAR BAHASA ARAB?

COMMENTS

  1. Apa Perbedaan PhD dan Doktor? Temukan Jawabannya di Sini!

    Apa Itu Program PhD? Supaya lebih mudah memahami detail mengenai perbedaan PhD dan Doktor maka perlu mengetahui juga definisi dari Program PhD. Program PhD merupakan gelar akademik tertinggi (S3) di perguruan tinggi yang diperoleh dari perguruan tinggi di suatu negara. Jadi, untuk mahasiswa Magister yang melanjutkan pendidikan S3 di luar negeri ...

  2. Apa Itu PhD? Ini Perbedaan PhD dan Doktor

    Perbedaan PhD dan Doktor. Hal berikutnya yang perlu dibahas dan dipahami selain tentang apa itu PhD, adalah perbedaan PhD dan Doktor. Sebelumnya, kedua gelar ini punya persamaan yakni sama-sama didapatkan oleh lulusan S3. Jadi, setelah menyelesaikan pendidikan S3 seorang mahasiswa bisa mendapatkan gelar Doktor maupun PhD, biasanya salah satunya.

  3. Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral: Ini dia Perbedaannya!

    Apa Itu Gelar PhD? PhD, atau Doctor of Philosophy, adalah gelar yang diakui secara internasional dan sering dianggap sebagai pencapaian tertinggi dalam pendidikan akademik. Kata "Philosophy" dalam konteks ini tidak secara khusus merujuk pada studi filsafat, tetapi lebih kepada tradisi filsafat dalam hal pengetahuan dan ilmu pengetahuan. ...

  4. Apa itu Gelar PhD dan Bedanya dengan Gelar Doktor?

    Apa itu Gelar PhD?. Gelar PhD atau Doctor of Philosophy artinya adalah jenis gelar doktor tertentu yang berfokus pada penelitian di bidang tertentu. Lebih lanjut, PhD ini sangat teoretis dan melibatkan penelitian ekstensif untuk menghasilkan pengetahuan baru. Untuk menyelesaikan program PhD kamu membutuhkan waktu 4-5 Tahun studi. Apa itu Gelar Doktor?

  5. Apa Perbedaan Gelar PhD dan Doktoral? Simak Penjelasannya

    Sebagai sivitas akademika, tidak ada salahnya mengetahui perbedaan gelar PhD dan Doktoral di jenjang S3. Baca juga: 3 Perbedaan Jenjang S1 dan Sarjana Terapan, Acuan Daftar SNBP 2024. Dilansir dari laman Universitas Ciputra, Rabu (13/3/2024) menjelaskan gelar PhD dan Doktoral di jenjang pendidikan S3. Berikut penjelasannya. Program PhD

  6. » Gelar PhD: Arti, Bedanya dengan Doktor, Masa Studi & Syaratnya

    Apa Itu Gelar PhD? Dikutip dari Coursera, PhD adalah gelar akademik yang menggabungkan pengetahuan umum dengan penguasaan yang lebih spesifik di suatu bidang. Misalnya, mendapatkan gelar PhD di bidang ilmu politik berarti kamu memiliki landasan umum di bidang tersebut, sekaligus menguasai bidang yang lebih spesifik, seperti politik Amerika atau ...

  7. Sering Diperbincangkan! Ini Perbedaan PhD dan Doktoral

    Nah, itu tadi perbedaan gelar PhD dan Doktoral yang kadang kala menjadi perdebatan oleh kalangan awam. Kedua gelar ini adalah tanda selesainya seseorang dalam studi S3, sehingga tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut. Gelar Doktor atau PhD sama-sama dituntut untuk menyelesaikan kuliah dan menciptakan inovasi - inovasi melalui tesis yang dibuat.

  8. Belajar PhD: Panduan untuk Gelar PhD

    Apa itu gelar PhD/Doktor? Doctor of Philosophy, lebih dikenal sebagai PhD, adalah gelar tertinggi yang dapat Anda capai dalam satu bidang studi. Itu diberikan oleh universitas di seluruh dunia untuk kontribusi signifikan terhadap pengetahuan di berbagai bidang akademik, atau setelah menyelesaikan program PhD.

  9. Apa Itu Gelar PhD? PhD dan Doktor Apakah Sama? Berikut Jawabannya

    Gelar PhD memiliki kesamaan dengan gelar Doktor, yakni sama-sama disandang oleh lulusan S3. Hanya saja, PhD dan Doktor diterima oleh mahasiswa yang kuliah S3 di negara tertentu. Kuliah S3 di Indonesia dan sejumlah negara di Asia biasanya mendapatkan gelar Doktor. Tidak peduli mengambil jurusan apa, setelah lulus langsung mendapat gelar Doktor.

  10. Sama-sama S-3, Apa Bedanya Gelar Doktor dan PhD?

    Apa itu program PhD? PhD atau singkatan dari Doctor of Philosophy adalah gelar akademik yang menggabungkan pengetahuan umum dengan penguasaan yang spesifik di suatu bidang. Sebagaimana gelar Doktoral, PhD juga merupakan gelar yang akan diperoleh setelah seorang mahasiswa S-3 merampungkan studinya.

  11. Explained: What Is a PhD Degree?

    PhD stands for Doctor of Philosophy. This is one of the highest level academic degrees that can be awarded. PhD is an abbreviation of the Latin term (Ph)ilosophiae (D)octor. Traditionally the term 'philosophy' does not refer to the subject but its original Greek meaning which roughly translates to 'lover of wisdom'.

  12. 4 Perbedaan Antara Gelar PhD dan Doktor, Nomor Terakhir ...

    Artinya, mahasiswa yang telah merampungkan masa studinya bisa mendapatkan gelar tersebut. Meskipun terkadang dianggap sama, ternyata gelar PhD dan Doktor mempunyai sejumlah perbedaan di antara keduanya. Adapun perbedaan antara gelar PhD dan Doktor adalah sebagai berikut: Baca Juga. Dosen Usia 53 Tahun Bisa Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia ...

  13. What is a PhD?

    PhD is short for Doctor of Philosophy. This is an academic or professional degree that, in most countries, qualifies the degree holder to teach their chosen subject at university level or to work in a specialized position in their chosen field. The word 'philosophy' comes from the Ancient Greek philosophia, literally translated as 'love ...

  14. What is a PhD? Advice for PhD students

    The precise nature and definition of an MPhil can vary among institutions and countries. A PhD, meanwhile, follows a more widely known and traditional route and requires students, often referred to as "candidates", to produce their own work and research on a new area or topic to a high academic standard.

  15. Doktor Filsafat

    Doktor filsafat (bahasa Latin: Philosophiae Doctor,bahasa Inggris: Doctor of Philosophy) yang populer disingkat PhD atau Ph.D. merupakan gelar akademik tertinggi pada banyak bidang keilmuan. Istilah filsafat pada gelar akademik ini tidak bermakna doktor di bidang keilmuan filsafat, melainkan sebagai gelar penghormatan dalam tingkat kebijaksanaan pada suatu bidang keilmuan selain bidang teologi ...

  16. Perbedaan PhD Dan Doktor

    Nah, sebelum masuk kedalam inti pembahasan perbedaan PhD dan Doktor, ada baiknya jika kamu ketahui dan pahami terlebih dahulu mengenai apa itu phd dan apa itu doctor. Baca Juga : Syarat Menjadi Guru Besar. Apa Itu PhD? Gelar PhD merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy. Meskipun memiliki kata philosophy yang berarti filsafat.

  17. What Does 'PhD' Stand For?

    A PhD is a terminal academic degree students typically pursue when they're interested in an academic or research career. A PhD is the highest possible academic degree a student can obtain. PhD stands for "Doctor of Philosophy," which refers to the immense knowledge a student gains when earning the degree. While you can actually get a PhD in ...

  18. 7 Mitos Terbesar Tentang Mendapatkan Gelar PhD

    7 Mitos PhD yang Terungkap - Mengapa Anda Harus Mengejarnya! 1. Anda Harus Jenius Secara Akademik untuk Mendapatkan Gelar PhD. Pernyataan ini menjadi salah satu kesalahpahaman paling umum tentang PhD, dan seringkali menjadi yang paling menyesatkan. Realitasnya: Anda tidak harus menjadi yang terbaik untuk mengejarnya.

  19. Mengenal 3 Perbedaan Gelar Master dan PhD, Yuk Pahami!

    Di antaranya seperti D3, S1, S2, dan S3. Masing-masing program pendidikan tersebut memiliki sejumlah perbedaan mendasar, termasuk gelar yang nantinya didapatkan. Beberapa gelar yang umum diketahui antara lain Sarjana, Magister, Master, Doktor, hingga PhD. Perlu diketahui di antara gelar-gelar tersebut memiliki perbedaannya masing masing.

  20. DPhil vs PhD

    The abbreviations 'PhD' and 'DPhil' both relate to the same academic qualification - a Doctor of Philosophy. A Doctor of Philosophy is a professional research qualification usually undertaken after a Master's or Bachelor's degree. It's awarded to students who successfully undertake a novel research project and usually involves ...

  21. Undergraduate dan graduate degree

    Apa itu graduate degree? Setelah mendapatkan gelar Sarjana, kamu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu graduate degree atau postgraduate. Graduate dan postgraduate adalah dua istilah yang sering memiliki arti yang sama. Kampus di luar negeri umumnya hanya menggunakan salah satu dari kedua istilah tersebut.

  22. Apa Itu Sijil, Diploma, Ijazah, Sarjana Dan PHD

    Apa Itu Sijil, Diploma, Ijazah, Sarjana dan PHD ? Mungkin ada yang mengetahui apa itu pengajian di peringkat sijil, peringkat ijazah, sarjana dan PHD. Namun demikian masih ada yang bertanya dan minta penjelasan lebih lanjut mungkin tentang pengertian, contoh, tempoh pengajian, kos pengajian dan sebagainya. Untuk hari sabtu ni Saya ada sediakan ...

  23. American Psychological Association (APA)

    The American Psychological Association (APA) is a scientific and professional organization that represents psychologists in the United States. APA educates the public about psychology, behavioral science and mental health; promotes psychological science and practice; fosters the education and training of psychological scientists, practitioners and educators; advocates for psychological ...

  24. Skripsi: Definisi, Cara Membuat, Tujuan, Tahapan, & Struktur

    Terdapat aturan yang harus kamu patuhi ketika membuat skripsi, salah satunya format penulisan. Hal ini bertujuan agar skripsi yang kamu buat tidak berantakan sehingga memudahkan siapapun untuk membacanya. 1. Margin. Margin adalah jarak batas tepi teks dari kertas. Margin yang biasa digunakan dalam skripsi adalah 4433.

  25. Fenomena Kalangan Muda Mencari Cara Main Slot Untuk Raih Kemenangan

    Mengenal Secara Singkat Apa Itu RTP. RTP, atau Return to Player, adalah konsep penting yang harus dipahami oleh setiap pemain slot. RTP merupakan persentase dari total uang yang dipertaruhkan pada slot yang akan dikembalikan kepada pemain dalam jangka panjang. Misalnya, jika sebuah slot memiliki RTP 96%, ini berarti bahwa dari setiap $100 yang ...

  26. Berapa Lama Kuliah PhD Berlangsung? Ini Durasi Tiap Jurusan

    Berapa Lama Kuliah PhD Berlangsung? Sebagian besar program kuliah PhD memiliki durasi yang bervariasi tergantung pada negara, bidang studi, universitas, dan bahkan proyek penelitian yang dijalani oleh mahasiswa doktor itu sendiri. Namun, secara umum, program doktor biasanya memakan waktu antara 3 hingga 7 tahun.